Bukan tentang seberapa jauh jalan membentang,
Tapi seberapa kuat tekad untuk menantang.
Bukan seberapa banyak peluh yang menetes tiap hari,
Tapi seberapa besar niat untuk memegang janji.
Fajar menjadi tanda mulainya perang,
Terik sebagai pembagi dalam waktu berjuang,
Namun petang, belum tentu jadi akhir dari sebuah pengorbanan.
Kita beda, namun visi buat kita jadi sama.
Kita lelah, tapi ikhlas buat semua jadi Lillah.
Apa yang diharap? Selain memberi segala dari sedikit yang kita miliki.
Apa yang bisa kita miliki? Ketika tak ada yang bisa kita bagi.
Meski warna warni, kita tetap satu visi.
Kita memberi putih untuk hijau yang suci.
Kita membuang hitam dari hijau yang kelam.
Apalah arti sebuah warna, ketika ‘hijau’ kita lebih dari sekedar warna.
Waktu kita untuk kampus tercinta.
Sehat kita untuk berkontribusi pada mereka.
Oleh: Emilia Safitri (PGSD UNJ Angkatan 2015)
Tulisan ini dipersembahkan untuk Pesta Literasi 2017 yang diselenggarakan oleh UNJKita.