Perkembangan zaman semakin mendunia, zaman millenial merupakan sebutan dari generasi yang melek akan teknologi seperti sekarang ini. Semakin berkembang, semakin maju suatu zaman tentunya akan ada banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi bukan untuk dihindari. Sebab memang begitulah seharusnya, segalanya harus kita hadapi.

Dunia sosial media menjadi suatu ajang bagi aktualisasi diri. Beberapa di antaranya justru menjadi hal pertama yang memicu seseorang membuka ponselnya serta mengaktifkan paket data ketika pertama membuka mata dari tidurnya. Sebut saja instagram, whatsapp, line, dan sebagainya. Tak jarang bahkan sosial media menimbulkan berbagai permasalahan jika kita tidak menggunakannya dengan bijak. Dalam sebuah survey mengatakan bahwa sebagian besar kasus perceraian di daerah Bekasi disebabkan karena sosial media. Tentunya hal ini menjadi sebuah pusat perhatian, betapa ironinya apabila seringkali kita temukan bahwa di zaman millenial ini orang-orang jauh lebih intens berkomunikasi dengan dunia mayana yang tidak digunakan dalam waktu dan tempat secara bijak. Bahkan seringkali kita dengar pula bahwa hal tersebut seakan menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.

Oleh karena itu program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pada pekan lalu mengadakan sebuah pendekatan dalam menghadapi zaman millenial dengan mengadakan talkshow yang mengaitkan bagaimana keluarga harus menyikapi zaman millenial. Dan untuk menghadapi segala tantangannya memang bermula dari keluarga. Dalam acara tersebut, PKK berhasil menggabungkan pembahasan mengenai sosial media dengan permasalahan-permasalahan keluarga seperti pembahasan terkait bagaimana dukungan orangtua terhadap keberhasilan anak dan bagaimaa interaksi di dalam keluarga yang memang sangat penting.

Dimas Teguh Prasetya selaku pembicara juga menjelaskan bahwa dalam perkembangan teknologi zaman sekarang bisa saja menimbulkan berbagai hal yang termasuk ke dalam cyber-bullying. Dimas mengingatkan bahwa memberikan nomor seseorang kepada orang lain tanpa perizinan dari si pemilik nomor sudah termasuk ke dalam cyber-bullying, maka dari perlu diperhatikan etika dalam memberikan nomor seseorang harus dengan seperizinan pemilik nomor tersebut.

Sedangkan Andhika Wira R K yang datang sebagai pembicara lebih menjelaskan bagaimana penggunaan sosial media yang dapat mengedukasi khalayak luas dan memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat, sebagaimana dirinya mengedukasi masyarakat melalui akun-akun youtube dan instagramnya dalam bidang bahasa inggris. Dirinya mengaku bahwa apa yang ia lakukan adalah berkat dukungan dari ibunya. Dapat dilihat bahwa adanya keterkaitan antara dukungan orang tua terhadap pencapaian prestasi seorang anak.

“Acara ini memang diadakan untuk dapat memeberitahu pentingnya peran keluarga dalam berbagai aspek.”, ujar Farhan, Mahasiswa PKK angkatan 2016 selaku ketua pelaksana.
Farhan juga mengungkapkan harapannya agar setiap orang dapat lebih bijak dalam menggunakan sosial media dan tetap mengutamakan keluarga. “Semoga dengan adanya talkshow ini dapat memberikan wawasan bagaimana menjadi bijak dalam menggunakan sosial media dan memanfaatkan internet yang telah mengglobal. Semoga setiap dari kita juga dapat lebih menghargai waktu-waktu bersama keluarga dan dapat lebih mengeratkan interaksi dalam keluarga.“, lanjutnya.

Categorized in: