Tak perlu lama. Cukup satu semester saja.
Saya akan selesaikan semua permasalahan kampus ini. Satu-persatu. Hingga tak tersisa. Kampus ini perlu dipimpin oleh orang yang benar dan berintegritas. Orang yang benar antara hati, perkataan dan perbuatannya. Bukan yang seakan sulit sekali menampakkan wajahnya di hadapan mahasiswa.
Tak sulit memimpin kampus ini. Kampus ini adalah rahimnya gerakan mahasiswa. Banyak orang-orang hebat dan cerdas terlahir di kampus ini. Tinggal bagaimana memanfaatkan semua potensi itu untuk membangun kampus ini.
Jadikan saya Rektor UNJ. Tak perlu lama. Satu semester saja.
Saya akan jamin semua orang bisa berkuliah disini. Entah itu mereka yang tinggal di Pondok Indah, hingga yang berpindah-pindah di dalam gerobak sampah. Semuanya punya kesempatan yang sama. Sebab pendidikan tak pernah mengenal kau berasal dari mana, anaknya siapa, bapakmu miskin atau kaya. Pendidikan adalah hak setiap jiwa yang merasa. Haram bagi saya mengatakan: “Tak sanggup biaya, cari tempat lain saja. Tak bisa bayar kuliah, lebih baik cuti atau menarik diri saja.”
Jadikan saya Rektor UNJ. Tak perlu lama. Cukup satu semester saja.
Saya sadar, mahasiswa adalah rekan kerja pembangunan akademik. Mereka hanya perlu diajak bicara. Jika sudah terpenuhi, mereka takkan lagi bersuara gelisah. Saya akan rutin adakan pertemuan terbuka dengan mahasiswa. Mendengar keluh kesah dan gelisah mereka. Lalu memecah solusi bersama. Saya bukan dewa yang tak pernah salah. Itulah mengapa, masukan mereka menjadi sangat berguna.
Jadikan saya Rektor UNJ. Saya janjikan kampus ini menjadi deretan 10 besar kampus di Indonesia.
Tak sulit membangun budaya akademik di kampus ini. Kampus ini punya segalanya. Mulai dari aktivis sejati, hingga professor yang gelarnya mentereng. Saya akan kumpulkan mereka semua. Saya akan buat mereka berpikir, bukan saya. Saya akan tanya pendapat mereka satu-persatu, bagaimana membangun budaya akademik di kampus ini. Mereka orang cerdas, hanya tinggal diajak kerja bersama.
Tiap bulannya, saya akan tambah buku baru di perpustakaan dalam jumlah besar. Agar mahasiswa saya nyaman belajar disana dan tak lari ke perpustakaan kampus lain di Margonda.
Jadikan saya Rektor UNJ. Tak Perlu lama. Satu semester saja.
Saya akan putus kontrak Niaga Parking. Lalu menggratiskan parkir bagi semua civitas akademika. Uangnya darimana? Saya akan alokasikan sekian persen dari UKT yang setiap semester mahasiswa bayarkan yang jumlanya milyaran. Saya akan perbaiki gedung parkir. Agar parkiran yang ada tak melanggar hak pengguna jalan. Saya akan tugaskan banyak petugas keamanan parkir, untuk menjamin kendaraan setiap mahasiswa aman.
Jadikan saya Rektor UNJ. Tak perlu lama. Satu semester saja.
Saya akan tetapkan sistem UKT yang berkeadilan. Saya akan buat sistem verifikasi UKT yang sevalid mungkin. Bukan yang membodohi mahasiswa. Saya akan laporkan per semesternya alokasi dana UKT digunakan untuk apa saja, agar transparansi terjaga dan mahasiswa tak curiga. Dan yang terpenting, saya akan menjamin tidak ada mahasiswa yang cuti atau berhenti kuliah karena tidak bisa membayar kuliah.
Jadikan saya Rektor UNJ. Tak perlu lama. Satu semester saja.
Saya akan evaluasi pelaksanaan KKN dan KKL secara menyeluruh. Berikan panduan pelaksanaan dan tujuan yang jelas tentang pelaksanaannya. KKN perlu diwajibkan bagi setiap mahasiswa. Sebab disanalah mereka berkesempatan “menjadi rakyat” yang sebenarnya. Saya juga akan jamin KKL tidak dipungut lagi soal biaya tambahan.
Jadikan saya Rektor UNJ. Tak perlu lama. Hanya satu semester saja.
Saya akan percepat pembangunan gedung FMIPA. Agar mereka bisa berkuliah sebagaimana adanya. Saya juga akan perintahkan seluruh Dekan Fakultas untuk menjamin ketersediaan tempat mahasiswa untuk berorganisasi. Dan memerintahkan mereka agar Wakil Dekan III selalu mendamoingin dan membangun potensi organisasi mahasiswa. Saya akan berikan pendanaan kegiatan yang jelas.
Jadikan saya Rektor UNJ. Tak perlu lama. Lagi-lagi cukup satu semester saja.
Saya akan langsung pecat dosen yang bertindak asusila. Tak ada tempat di kampus ini bagi pendidik yang tak bermoral. Kampus ini adalah kampus pendidikan. Hal yang tak berpendidikan harus disingkirkan. Saya akan advokasi korban, dan memberikan pendampingan secara berkala. Dan saya akan membentuk pansus pembuatan kode etik antara dosen dan mahasiswa, agar kasus serupa tidak kembali terulang. Dan pembuat resah tak kembali berulah.
Jika memang tak ada pemimpin kampus ini yang mampu bersikap dan bertindak benar, maka jadikan saja saya sebagai Rektor kampus ini. Jika memang tak ada pemimpin yang mampu merasa dan berhati nurani di kampus ini, maka segerakan saja, angkat saya menjadi Rektornya.
Kampus ini perlu dikembalikan pada identitasnya. Menjadi kampus pergerakan yang bergerak. Menjadi kampus pendidikan yang terdidik. Dan menjadi kampus rakyat yang merakyat.
Oleh : Ahmad Firdaus