Salah satu indikator negara maju biasanya diukur dari budaya membaca penduduknya. Kenapa membaca? Apa manfaat membaca? Bukankah nonton televisi atau mendengarkan radio lebih menyenangkan? Menurut Paul C. Burns, Betty D. Rose, dan Elinor P. Ross dalam Teaching Reading in Today’s Elementary Schools, Burns cs berkata, ” Membaca merupakan sebuah proses yang kompleks, tetapi setiap aspek yang ada selama proses membaca juga bekerja dengan sangat kompleks.”
Ketika seseorang membaca ada delapan aspek yang bekerja kata Burns cs, yaitu aspek sensori, persepsi, sekuensial (tata urutan kerja), pengalaman, berpikir, belajar, berasosiasi, dan afeksi. semua aspek ini bekerja secara sinergi ketika kita membaca. Udah sedikit paham kan apa saja manfaat membaca? Banyak aspek kecerdasan yang bekerja saat kita membaca, keren kan.
Menurut Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Lucya Andam Dewi, “Di Indonesia Perbandingannya satu orang belum bisa membaca satu buku. Padahal di negara maju, satu orang bisa membaca tiga sampai lima buku.”
Di Indonesia justru kebalikannya. Tiga sampai lima buku dibaca oleh hanya satu orang. Sangat disayangkan rendahnya budaya membaca yang melanda di negara ini juga menjangkiti mahasiswa yang katanya kaum intelektual ini. sebenarnya apa sih manfaat membaca?
Membaca adalah aktivitas yang belum tergantikan dari masa ke masa sebagai proses transfer knowledge, walaupun teknologi audiovisual sudah maju pesat namun peran aktivitas membaca belum bisa tergantikan dengan belajar melalui nonton video. Penulis telah merangkum beberapa manfaat dari membaca, berikut hasil rangkumanya:
Memberi Banyak Inspirasi
Sudah pasti manfaat membaca akan memberikan kamu banyak inspirasi. Semakin banyak pengetahuan yang kamu miliki akan semakin banyak cara, dan sudut pandang untuk menyelesaikan suatu persoalan.
Memperbanyak Kosakata
Manfaat membaca berikutnya adalah memperbanyak kosakata. Memperbanyak bacaan akan mengenalkan kamu dengan banyak perbendaharaan kata dari buku, atau artikelyang kamu baca. Kamu tahu eminem? yup rapper terkenal, dia punya hobi membaca kamus di waktu senggang, tujuanya apa? memperbanyak kosakata yang ia miliki untuk digunakan ngerap
Mengurangi Stress
Padatnya rutinitas harian biasanya akan membuat kita kelelahan yang berakhir dengan timbul stress. Kegiatan membaca buku beberapa menit dapat menekan hormon stress manusia seperti hormon kortisol.Manfaat membaca akan menurunkan tingkat stress hingga 67%.
Selain relaksasi, dengan membaca buku dapat membawa kedamaian batin serta ketenangan yang sangat besar. Membaca dapat menurunkan tekanan darah serta telah terbukti membantu orang yang menderita gangguan mood tertentu dan penyakit mental ringan. Inilah manfaat membaca buku yang banyak orang abaikan, banyak orang beanggapan bahwa membaca buku justru membuat otak terus bekerja dan menimbulkan stres, padahal manfaat membaca buku adalah mengurangi stres.
Meningkatkan Ketrampilan Berfikir dan Menganalisa
Manfaat membaca buku dapat melatih otak untuk dapat berfikir lebih kritis maupun menganalisis adanya masalah yang tersaji dalam apa yang kita baca. Kita seperti mendapatkan akses atau jalan untuk dapat masuk ke dalam alur cerita dan membantu dalam penyelesaian cerita tersebut. Hal tersebut dapat membantu mengembangkan karakter kita di masa mendatang.
Melatih diri untuk Fokus dan Konsentrasi
Pada saat membaca buku, kita dapat melatih otak untuk lebih fokus dan berkonsentrasi pada apa yang kita baca. Kenapa bisa fokus? karena buku memang di susun dengan alur yang runut, dan tidak melompat – lompat karena tidak diselingi iklan komersial. Hal ini akan melatih kita untuk dapat juga lebih fokus dalam melakukan berbagai macam kegiatan atau rutinitas keseharian.
Terhubung dengan Lintas Generasi
Tentunya buku ditulis dari masa ke masa, kita dapat mengetahui apa yang Rasulullah sampaikan dengan membaca kitab kumpulan hadist. Ingin ngbrol sama seorang tokoh? baca saja karya – karyanya.
Menghemat Waktu
Kok menghemat waktu? Bagaimana bisa? buku sejarah dan biografi merangkum kehidupan seseorang, sebuah suku, ataupun negara selama bertahun tahun. Bayangkan jika kamu membaca biografi seorang tukuh yang berumur 60 tahun, berarti kamu juga mengalami intisari kehidupanya yang hidup selama 60 tahun, lebih hemat 60 tahun kan.