UNJKita.com – Wakil presiden RI, Jusuf Kalla (JK), berkunjung ke kampus Universitas Negeri Jakarta (28/07/2016) dengan tujuan menghadiri sidang terbuka gelar Doktor Johansyah Anwar. Kesempatan ini pun tak disia-siakan oleh Bagus Tito Wibisono, ketua BEM UNJ, sekaligus koordinator BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) untuk segera menyambangi JK dan memberikan sebundel hasil kajian evaluasi dua tahun Pemerintahan RI Kabinet Kerja.
Seperti dilansir dalam akun sosial media @bagustitowibisono, bahwa Wakil Presiden Republik Indonesia berkunjung ke Universitas Negeri Jakarta pada Kamis, 28 Juli 2016. Kunjungan Wakil Presiden tersebut dilakukan untuk menghadiri sidang terbuka gelar Doktor Johansyah Anwar. Dalam kunjungan ke staf wakil presiden tersebut, JK dijadwalkan hadir pukul 08.30 WIB, namun wakil presiden baru hadir sekitar pukul 9.30 WIB.
JK hadir tidak begitu lama, dan hanya memberikan sambutan serta selamat kepada staf wakil presiden tersebut. Setelah selesai dan hendak meninggalkan UNJ, rombongan BEM UNJ bergegas memberikan kajian setebal hampir 300 halaman kepada JK yang menuju pintu keluar didampingi oleh Rektor UNJ, Prof. Dr. Djaali, dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Muchlis. Kajian tersebut berisi evaluasi nawacita, khususnya dalam pencapaian pemerintahannya yang hampir dua tahun. BEM Seluruh Indonesia merupakan aliansi badan eksekutif mahasiswa se-Indonesia yang konsisten menjadi kontrol sosial terhadap kebijakan pemerintah dan realita di masyarakat.
BEM Seluruh Indonesia memberikan fokus poin terhadap delapan isu, yaitu pendidikan, kesehatan, pertanian, maritim, ekonomi, korupsi, lingkungan, dan energi.
“Kajian evaluasi ini sebenarnya telah kami sampaikan ke Pak Praktikno selaku menteri sekretaris negara ketika aksi 20 Mei lalu, namun follow up evaluasi tersebut belum mencapai titik klimaks, berharap Pak JK berkenan membaca dan merenungi kajian evaluasi kami,” ujar lham Mubarok, komandan Green Force UNJ.
“Kami ingin berkontribusi terhadap bangsa dan membuktikan terhadap rakyat bahwa mahasiswa masih ada. Serta berdiri lantang menyuarakan kebenaran dan menjadi penyambung lidah rakyat,” tambahnya.
Kehadiran wapres tersebut merupakan momemtum untuk memberikan aspirasi, evaluasi, serta rekomendasi berdasarkan kajian-kajian akademik.
“Waduh ini tebel banget ya, bisa ga dibuat resumenya?” celetuk Jusuf Kalla saat kajian diberikan.
Ketua BEM UNJ pun berkomentar perihal reshuffle kabinet.
“Kami percaya Bapak orang baik, dan kami berharap tidak ada bagi-bagi jabatan yang merugikan orang banyak,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa reshuffle ini harus diperuntukan dalam kecakapan kinerja, bukan sebagai pemaksaan terhadap kebijakan yang ditolak oleh rakyat. Dalam kegiatan tersebut tidak ada gesekan antara mahasiswa dan paspampres. Setelah selesai, wapres meninggalkan UNJ bersama dengan pasukan pengamanannya.