Tim Kommika UNJ bersama 12 tim dari berbagai kampus sedang bertarung dalam Priceza Young Entrepreneurship Competition 2018. Kompetisi bertemakan ide startup ini dilaksanakan sepanjang bulan Februari ini dengan mengumpulkan berbagai ide mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan dimulai dengan proses pengumpulan Digital Business Plan dan data diri, hingga sekarang tersaring 12 ide terpilih untuk maju kedalam tahap voting lewat media sosial hingga 27 Februari 2018.
Maju dengan menggagas startup berkonsep e-learning, Kommika (komik matematika dan fisika) hadir dalam dua platform, web dan aplikasi. Dalam rancangannya, tim yang dipimpin oleh Denawati Junia menggunakan komik sebagai media pembelajaran bagi siswa-siswa Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Apa itu Kommika? Kommika merupakan singkatan dari komik matematika dan fisika yang hadir dalam dua bentuk, yaitu web kommika.com dan Kommika apps. Kommika dibuat untuk membantu adik-adik SD dan SMP dalam memahami pelajaran matematika dan fisika yang dikemas dalam cerita komik yang menarik dan mudah dipahami yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari.” buka Denawati saat dihubungi tim redaksi UNJKITA.
Tidak hanya komik, terdapat juga beberapa fasilitas lain yang terdapat dalam Kommika yaitu cerita komik matematika fisika, konsultasi room chat dengan tutor, dan rangkuman materi pelajaran. Kommika sendiri merupakan tim yang dibentuk dari ajang Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) UNJ pada tahun 2017. Tim kommika beranggotakan 7 orang diantaranya adalah Denawati Junia sebagai CEO, M. Endar Heryansah S., Anwar Setiadi, dan M. Nurilman Baehaqi sebagai CMO, Savira Rahmah Zakiyyah, Monica Ayu Octaviani, dan Wulansari sebagai CTO.
“Kommika adalah satu-satunya tim dari UNJ yang mengikuti ajang Priceza Young Entrepreneurship Competition 2018. Berbagai proses dalam alur perlombaan sudah dilewati dari mulai submit proposal, presentasi, hingga sekarang memasuki babak voting. Hingga saat ini sudah mencapai 475 likes dan berharap akan terus bertambah dikarenakan persaingan yang ketat dengan peserta lainnya dengan jumlah likesnya yang hampir menyusul tim kommika.” Tambah Denawati.
Tim Kommika sendiri sengaja memilih mata pelajaran Fisika dan Matematika sebagai konten dalam e-learning mereka. Hal tersebut berangkat dari opini yang berkembang bagi murid-murid sekolah bahwa Matematika dan Fisika merupakan mata pelajaran yang dianggap paling menyusahkan. Dan menurut mereka media visual menjadi alternatif sebagai media pembelajaran hingga membuat proses pembelajaran menjadi lebih bervariasi.
“Pramudya pada tahu 2016 berpendapat bahwa Matematika dan Fisika merupakan mata pelajaran yang menurut siswa paling sulit dan menakutkan. Pada matematika, masalah yang sering muncul adalah persoalan penalaran yang terbilang sulit, kurangnya keterampilan dan pemahaman guru dalam menjalankan proses pembelajaran, kurangnya kesadaran siswa untuk belajar, perasaan takut yang muncul, siswa memiliki gangguan mengingat, gangguan bahasa, dan siswa memiliki gangguan penalaran. Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan media visual dalam memberikan pengajaran kedua mata pelajaran tersebut. Berdasarkan hasil penelitian oleh Widyasari (2011), bahwa pemberian media peraga visual dalam pembelajaran fisika lebih efektif dibanding tanpa pemberian media peraga visual. Siswa SD dan SMP masih tergolong ke dalam kategori remaja. Remaja saat ini banyak yang menggunakan media cerita bergambar seperti Webtoon atau Instagram. Pengguna Webtoon pada Agustus 2017 mencapai lebih dari 6 juta pengguna (Suara, 2017). Instagram selain sebagai wadah untuk mengunggah foto pribadi, saat ini telah bertambah fungsinya menjadi wadah untuk kreator komik seperti Komik Si Juki, Tahilalats dan lain sebagainya. Berdasarkan data dari Tempo, terhitung Juli 2017 pengguna Instagram mencapai 45 juta orang.” tutup Denawati
Bagi sobat UNJKITA yang ingin mendukung dapat membuka laman video tim Kommika UNJ disini. Lalu klik like sebagai bentuk voting terhadap ide tim Kommika UNJ.