Hi sobat unjkita.com! Kali ini, akan ada ulasan tentang PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) bidang Penelitian Eksata dari Tim Ichsan Nur Darmawan. Ichsan dan kawan-kawan, tahun ini diamanahkan hibah dari DIKTI untuk membuktikan sebuah penelitian yang diberi judul, “Limbah Cucian Beras Sebagai Bahan Baku Katalis Asam Heterogen Dalam Pembuatan Biodisel Dari Minyak Biji Karet.”

Baca juga: [PKM UNJ 2016] Pelatihan Membuat Lele (Electronic Learning) Untuk Menunjang Profesionalisme Guru Se-Kelurahan Rawabunga

Mengapa harus menggunakan limbah cucian beras ya? Memang apa sih manfaatnya?

Indonesia memiliki perkebunan karet yang cukup luas. Hingga saat ini, perkebunan karet hanya menghasilkan lateks sebagai produk utama. Namun demikian, limbah dari proses pengolahan tanaman karet masih belum termanfaatkan, salah satunya yaitu limbah biji karet.

Biji karet mengandung minyak nabati yang dapat diolah, kemudian dimanfaatkan sebagai biodiesel lho! Biodiesel yang berasal dari  minyak biji karet merupakan salah satu inovasi sumber energi alternatif yang cukup menjanjikan.

Akan tetapi proses pembuatan biodiesel minyak biji karet tersebut memerlukan waktu yang cukup lama, sehingga dalam proses pembuatannya diperlukan katalis agar proses pembuatan biodiesel dari minyak biji karet ini menjadi lebih efisien. Saat ini, katalis yang ada memiliki harga yang cukup mahal.

Oleh karena itu, pada penelitian ini Ichsan dan tim akan dikaji mengenai katalis yang lebih murah, yaitu limbah cucian beras. Pada penelitian ini terdapat tiga tahap, yakni tahap pengambilan minyak biji karet dengan mengekstrasi biji karet untuk memperoleh kondisi operasi optimum, tahap pembuatan katalis dengan proses pirolisis dan sulfonasi terhadap karakteristik fisik dan kimia katalis limbah cucian beras, dan tahap pembuatan biodiesel dengan mencampurkan minyak biji karet dan katalis berbahan dasar limbah cucian beras dengan methanol.

Wow! Keren sekali penelitiannya! Semoga Tim Ichsan mampu menghasilkan biodiesel dari minyak biji karet dengan katalis yang lebih efektif dan efisien, yaitu dari limbah cucian beras. Semoga lolos ke PIMNAS! Mari kita dukung dan beri apresiasi untuk PKM-Penelitian Eksata dari Tim Ichsan 🙂

Oleh: Dini Siti Nurwulan (FMIPA UNJ)

Categorized in: