UNJKita.com – Prestasi adalah sebuah kreasi dari orang-orang yang berani bermimpi. Belum lama ini telah berlangsung pemilihan Mahasiswa berprestasi (Mawapres) UNJ 2017, kegiatan ini berlangsung sejak bulan Maret 2017. Tahun ini Fakultas Bahasa dan Seni mengirimkan dua punggawa terbaiknya, untuk maju berkompetisi pada tingkat universitas.
Mereka adalah Riska Yuvista (Sastra Indonesia 2014) sebagai Juara 1 Mapres S1 tingkat Fakultas, Andrian Santosa (S1 Sastra Inggris 2014) sebagai juara 2 Mapres S1 tingkat Fakultas. Kedua perwakilan Fakultas Bahasa dan Seni ini akan maju ke Seleksi Pemilihan Mahasiswa Berprestasi UNJ yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 dan 11 April 2017 mendatang.
Sebelum itu, yuk kita mengenal lebih lanjut kedua punggawa dari Fakultas Bahasa dan Seni ini mengenai profil singkat, perjalanan sampai menuju mawapres, visi dan misinya, gagasan, dan judul Karya Tulis Ilmiah (KTI) dari mereka masing masing.
Mari kita simak!
1. Riska Yuvista (S1 Sastra Indonesia 2014)
Riska lahir di Bandar Lampung, 15 Juli 1997. Riska maju ke tahap Mawapres dengan Karya Tulis Ilmiahnya yang berjudul “Aplikasi E-Journalism Read (EJURID) sebagai Seolusi mencegah Berita Hoax di Masyarakat”.
Selama kuliah, Riska aktif di berbagai kegiatan baik internal kampus maupun luar kampus. Ia pernah menjabat sebagai BPH di Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat prodi, ia juga aktif di kegiatan eksternal kampus seperti menjadi perwakilan Abang None Jakarta Utara tahun 2017.
Salah satu alasan Riska melangkah maju untuk ikut andil ke dalam ajang mahasiswa berprestasi adalah keinginannya untuk membawa yang terbaik bagi prodi dan fakultasnya, serta ia yang juga tertarik dengan dunia jurnalistik dan kemauannya untuk dapat berkiprah berada di jalur jurnalistik dan humas.
“Riska sangat tertarik dengan dunia jurnalistik yang juga didukung dari Program Studi yang sedang saya dalami. Menurut saya berita hoax yang saat ini banyak beredar membuat keresahan pribadi yang akhirnya menjadikan hal ini sebagai landasan Karya Tulis Ilmiah Riska,” ujar Riska Yuvista.
Agar semakin memantapkan langkahnya Riska mengikuti berbagai kegiatan yang mengasah soft skill-nya dengan baik. Hal tersebut menambah banyak prestasi dan pengalaman Riska tentunya. Berprestasi tentunya tidak membuat gadis ini melupakan Akademiknya terbukti dari Indeks Prestasinya yang baik pula.
“Menurut saya ketika ingin menjadi seorang Mawapres adalah harus melakukan yang terbaik dan harus percaya diri, karena tantangan terbesar bukanlah orang lain melainkan diri sendiri” ujar gadis yang turut andil dalam Gerakan Indonesia Membaca dan Menulis 2015.
2. Andrian Santosa (S1 Sastra Inggris 2014)
Adrian lahir di Tanjung Pandan, 24 Maret 1997. Perwakilan dari Sastra Inggris 2014 ini memulai perjalanan sampai jadi mawapres dari seleksi jurusan lalu tingkat fakultas hingga tingkat Universita dengan sebuah gagasan, yakni menyediakan model aplikasi pemandu wisata di pulau belitung.
Adrian cukup aktif dalam beberapa kegiatan seperti pernah menjadi juri debat ALSA UI 2016 tingkat nasional dan Juri NUDC (National University Debating Competition) 2016. Sehingga pernah membawa Adrian sebagai Top 5 of Speaker of Jabodetabek Speech Competition.
“Saran saya adalah untuk seluruh calon mapres selanjutnya lebih berguna dan berkontribusi bagi masyarakat luas,” tambah Andrian.
Dalam sebuah pencapaian sebuah keberhasilan kedua punggawa FBS UNJ ini memiliki beberapa kesamaan, yakni sebuah tekad kuat yang ingin dicapai serta sebuah ikhtiarnya kepada Tuhan membuat mereka dapat mencapai sebuah mimpinya menjadi nyata.