“Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”

Tapi pemuda yang seperti apa yang dimaksud Bung Karno?

Dengan tegas beliau meyakini bahwa pemuda mampu melakukan apa saja, orientasinya tentu secara luas yaitu demi Negara, sebelum itu apakah pemuda yang demikian lahir begitu saja?

Sekarang ini kita telisik dalam ruang lingkup lebih sempit, yaitu Universitas, tentunya begitu banyak pemuda yang berkumpul dengan label mahasiswa. Universitas di Jakarta tentunya menjadi daya tarik tersendiri sebab status Jakarta sebagai ibukota, sebut saja Universitas Negeri Jakarta. Banyak mahasiswa luar daerah yang menuntut pendidikan disana dan tak bisa dipungkiri banyak juga putra daerah yang menuntut ilmu di universitas lain. Perbedaan latar belakang, budaya dan pendidikan sebelumnya tetap saja menuntut kesamaan yaitu universitas sebagai fasilitator dan pengembangan diri mahasiswa.

Apakah semua mahasiswa adalah pemuda yang dikatakan Bung Karno?

Jawabannya tergantung dari siapa yang membaca. Jawabannya mungkin saja iya, jika mahasiswanya memiliki kompetensi dan kemauan yang tinggi dengan nyatanya memberikan prestasi yang membawa nama universitas. Prestasi akademik memang selalu menjadi tolak ukur seorang mahasiswa, tapi tidak semua memiliki prestasi yang sesuai dengan bidang ilmunya. Bukan berarti mahasiswa tersebut tidak mampu, melainkan tidak adanya kesiapan menjadi mampu.

Jika bicara semboyan dari kita, oleh kita, untuk UNJ dengan tolak ukur prestasi belum tentu semua mahasiswa memenuhinya. Dengan anggapan tersebut, mahasiswa dengan kompetensi yang kurang tidak bisa memberikan prestasi untuk universitasnya disini UNJ, bila dibiarkan semakin lama, makin berkurang mahasiswa yang memiliki kemauan. Kembali kepertanyaan sebelumnya, jawabannya bisa saja tidak, didasarkan pada anggapan tidak ada kesiapan mahasiswa.

Terlalu jauh rasanya mengatakan apa yang telah mahasiswa berikan untuk universitasnya saat ini, lebih tepatnya mahasiswa harus tau lebih dulu perannya sebagai mahasiswa, kewajibannya pada diri sendiri dan universitas, serta besarnya tanggung jawab kedepannya. Karena itu apa yang bisa diberikan untuk saat ini adalah kesiapan, kesiapan itu hanya bisa dipenuhi oleh mahasiswa dan apa gunanya tentu saja menjadi mahasiswa yang teladan bagi universitas dan dipandang diluar, membawa nama baik serta menjadi lulusan yang mampu membanggakan, dan memenuhi peran mahsiswa dalam ruang lingkup yang lebih luas.

Seperti Huhum III Newton, jika A mengerjakan gaya pada B, maka B akan mengerjakan gaya pada A, yang besarnya sama tapi arahnya berlawan. Jika mahasiswa memiliki memiliki kesiapan dan mau mengembangkan diri maka, sudah pasti universitas sebagai tempat pengembangan diri mahasiswa dan persiapan peran mahasiwa untuk masyarakat luas nantinya dapat terpenuhi.

Oleh: Nada Yolanda (Pendidikan Fisika UNJ Angkatan 2015)

Tulisan ini dipersembahkan untuk Pesta Literasi 2017 yang diselenggarakan oleh UNJKita.

Categorized in: