Mulai bulan Oktober 2016 citizen journalism UNJKita.com memberikan award kepada kontributor yang berdedikasi memberikan konten terbaik bagi para pembaca. Bulan Oktober ini telah diterbitkan 37 Tulisan, 24 Event Media Partner, 2 Info Beasiswa kontribusi banyak pihak.

Terpilih sebagai contributor of the month (#COM) oktober 2016 Achmad Fauzi Novianto. Pemuda yang biasa di panggil oji ini adalah mahasiswa angkatan 2014 Jurusan PG PAUD FIP Universitas Negeri Jakarta. Beberapa tulisanya di bulan oktober mendapatkan respon positif oleh banyak pembaca UNJkita.com . Tim redaksi mewawancarai Oji untuk berbagi inspirasi dan pengalamanya selama menjadi citizen journalism di UNJKita.com. Berikut isi wawancaranya.

UNJKita.com: Bagaimana rasanya menjadi jurnalis warga/kontributor di UNJ Kita?

Menjadi kontributor unjkita menurut saya pribadi sangat menyenangkan. Karena disini saya dapat berbagi pengalaman dan pemikiran saya dengan ribuan sobat unjkita. Selain itu saya dapat berbagi lebih banyak seperti kata “Sebuah perkataan hanya dapat menembus puluhan fikiran, sementara sebuah tulisan dapat menembus ribuan bahkan jutaan fikiran.”

Tim unjkita juga berisi orang-orang hebat dalam bidang penulisan. Sehingga kehadiran saya diantara orang-orang hebat ini menjadi trigger untuk mengasah kemampuan menulis.

Sebuah perkataan hanya dapat menembus puluhan fikiran, sementara sebuah tulisan dapat menembus ribuan bahkan jutaan fikiran

UNJKita.com: Sebelum menulis biasanya butuh persiapan apa aja?

Pertama, saya akan berjalan-jalan dilingkungan sekitar sendirian lalu mencoba berdiskusi dengan satu-dua teman. Hal ini saya lakukan untuk mencari inspirasi, merangkai gagasan yang ada dikepala, dan memperkaya diksi dalam penulisan.

Kedua, poin-poin tersebut dicatat dalam hp/telepon gengam karena jika menulis tulisan saya jelek hehe. Dan poin-poin tersebut biasanya akan saya simpan dalam email sebagai arsip.

Ketiga, saya akan surfing di dunia maya terkait materi yang akan saya tulis sebagai bahan rujukan. Jika di sana referensi yang saya cari tidak ada, saya akan mencarinya di dunia nyata seperti wawancara atau mencari di media cetak seperti koran dan buku.

Keempat, karena saya tidak memiliki laptop/komputer maka dalam tahap penulisannya saya lakukan di hp. Dalam proses penulisan, saya tidak terlalu suka suasana tenang dan lebih memilih memutarkan lagu/murratal agar menjaga saya dari kebosanan dan kantuk.

UNJKita.com: Menurut oji gimana kondisi dunia literasi mahasiswa UNJ saat ini?

Menurut saya pribadi, dunia literasi di UNJ masih terpaku pada budaya praktis. Budaya copas/jiplak gagasan dalam penulisan sering dilakukan mahasiswa. Sering kali pada satu momen ada kalanya tiba-tiba ramai penulis bermunculan, dan disaat lain sepi jika dirasa tidak ada momen yang menjadi trigger untuk menulis.

Di dalam kajian pun seperti itu, mungkin seperti “Gajah hanya akan mendengar bahasa gajah”. Seakan terjadi pengkotak-kotakan dalam dunia kajian di kampus. Anak aksi hanya ikut kajian yang berkaitan politik, anak sastra hanya ikut kajian yang berkaitan sastra.

satra menjadi sarana memperhalus sekaligus mempertajam kritikan

Terkhususkan untuk tulis menulis dalam bahasan politik atau dunianya rekan-rekan sospol dan tim aksi. Sering terjadi pengerucutan dua frame umum yaitu pemerintah dzalim dan mahasiswa militan dengan diksi yang berulang. Sering saya pribadi dapati beragam tulisan rekan-rekan tim aksi diksinya tidak jauh-jauh dari jalanan, perjuangan, militan, terik matahari, dan lain-lain. Padahal yang kita tahu bersama, bahwa adanya satra menjadi sarana memperhalus sekaligus mempertajam kritikan.

Mungkin kalau bagaimana membuat berita yang viral pertanyaannya. Yang paling utama ialah peka terhadap sekitar, karena disekitar kita sebenarnya banyak hal terjadi. Hanya kadang sering luput dari perhatian kita, dan disinilah kepekaan untuk melihat menjadi penting. Misalkan tindak kriminal, disemua tempat banyak terjadi tindak kriminal. Tapi beda hal jika tindak kriminal ini terjadi di dalam kampus UNJ, kenapa beda ? Karena segmentasi pembaca unjkita adalah mahasiswa unj. Tentu ketika kita mengankat isu ini besar kemungkinan akan menjadi viral bagi masyarakat kampus.

Jika ingin menulis, maka perbanyaklah membaca. Karena membaca adalah pangkal menulis.

Dan kedua ialah pemilihan judul, jika suatu berita adalah sebuah buku. Maka judul berita akan menjadi covernya, tentu kita sering mendengar pepatah “Dont jugde the book by it cover”. Tapi realitanya adalah ketika kita melihat buku, hal pertama yang kita lihat adalah covernya. Sama seperti berita, sebelum melihat konten beritanya tentu judul lah yang terlihat terlebih dahulu.

UNJKita.com: Ada pesan untuk pembaca UNJKita.com?

Jika ingin menulis, maka perbanyaklah membaca. Karena membaca adalah pangkal menulis.

Kamu dapat mengikuti tulisan-tulisan inspiratif dari oji melalui link berikut: Achmad Fauzi Noviannto

Categorized in: