Tidak terasa semarak Ramadhan kali ini mulai memasuki 10 hari penghujung Ramadhan. Ada hal yang menarik jika sudah memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, yakni masyarakat mulai berbondong-bondong menuju rumah Allah, memenuhi Masjid bermunajat menunaikan ibadah-ibadah sunnah di waktu yang diutamakan pada bulan suci Ramadhan. Kita sering kali mengenalnya dengan beri’tikaf.

I’tikaf secara bahasa memiliki arti menetapi suatu kebaikan atau kejelekan, dan secara ilmu fiqh berdiam diri dalam masjid dengan ketentuan-ketentuan tertentu, diantara ketentuan tersebut adalah islam, berakal sehat, dan dalam keadaan suci. Sementara, rukun i’tikaf yang harus dipenuhi adalah; pertama Niat untuk untuk berdiam diri di dalam masjid, dan bagi mereka yang bernadzar untuk I’tikaf, maka diwajibkan baginya untuk mengucapkan kata fardu di dalam niat I’tikafnya. Dan kedua berdiam diri dalam masjid dalam rentang waktu lebih dari lamanya thumaninah dalam sholat.

Itikaf sangat dianjurkan dilakukan di sepuluh malam terakhir. Dengan alasan sebagai usaha untuk mencari dan menemukan malam lailatul qadar yang memiliki keistimewaan 1:1000 keistimewaan bulan selain bulan Ramadhan. Tidak heran jika sepuluh malam terakhir Ramadhan menjadi malam-malam yang dinantikan muslim dan muslimah. Kegiatan ini memang dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW dan keluarganya menjelang akhir Ramadhan.

Suasana meriahnya i’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan juga dirasakan di Jakarta. Dimanakah masjid-masjid yang menjadi favorit untuk didatangi? Berikut ini masjid favorit yang menjadi tempat itikaf favorit mahasiswa UNJ versi UNJKita :

  1. Masjid Labschool Terdekat dengan Kampus

Masjid Labschool

Siapa yang tidak tahu Masjid Labschool. Hampir seluruh mahasiswa UNJ familiar dengan masjid tersebut karena letaknya yang sangat dekat dengan kampus. Masjid ini semakin ramai dikunjungi pada 10 malam terakhir Ramadhan, terkhusus untuk mahasiswa-mahasiswa UNJ yang masih memiliki kegiatan organisasi dan anak kost yang jaraknya tidak jauh dari area masjid. Beberapa alasan mereka gemar beritikaf di sini karena letaknya terdekat dengan kampus sehingga bagi mahasiswa yang memiliki kegiatan di kampus bisa ikut serta. Selain itu, kenyamanan dan hidangan berbuka ataupun sahur yang disediakan membuat masjid ini semakin dilirik.

 

  1. I’tikaf di Istiqlal Mirip di Masjidil Haram

istiqlal

Sebagai masjid yang konon termegah di Asia Tenggara, di sepuluh hari terakhir Ramadhan tak pernah sepi oleh umat islam dari seantero Jakarta. Ada yang khas dari masjid Istiqlal ini adalah suasananya yang amat mirip dengan Masjidil haram, dimana qiyamulail yang dilaksanakan menjelang jam 01.30 dan berakhir sedikit lebih dari pukul 03.00. Bacaan Sholat yang panjang dan merdu dari imam hafidz terpilih menambah hening dan syahdu suasana malam. Tiga belas rakaat total termasuk witir menjadi kebiasaan di masjid ini. Ditambah lagi dengan berbagai jamaah dari luar negeri yang berbeda perawakan, dan berbeda kulit yang biasa berasal dari Afrika dan Timur Tengah.

  1. Masjid At Tin Memiliki Kajian Ba’da Tarawih Yang Menarik

at tin

Masjid yang berada dalam satu lingkungan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini selalu menjadi ‘incaran’ para pemburu malam mulia. Jika tidak datang cepat, jamaah bakal tak kebagian tempat. Bahkan untuk cari parkir saja susah. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat anak-anak UNJ untuk beritikaf di sana. Sebagian dari mereka bertutur bahwa itikaf di Masjid At-tin memiliki kajian-kajian dengan pembahasan dan pengisi kajian yang menarik serta interaktif sangat cocok untuk seusia mahasiswa. Biasanya panitia masjid ini sudah mempublikasi jadwal beserta pengisi materi sebelum 10 malam terakhir. Sehingga kita bisa memilih waktu yang tepat untuk beritikaf di sana. Terlepas dari itu, keunikan tempat ini adalah menyediakan tempat khusus untuk para lansia ber’itikaf. Jadi jangan khawatir jika ingin mengajak kakek dan nenek kita.

  1. Masjid Bank Indonesia Khatamkan Quran dalam 10 Hari

masjid BI

Pemandangan kemeriahan iktikaf juga terlihat di Masjid Baitul Ihsan. Masjid yang berada di komplek Bank Indonesia ini tak luput dari serbuan mahasiswa-mahasiswa UNJ. Masjid BI dipilih karena targetnya yang menghatamkan quran selama 10 malam terakhir saat sholat tahajud. Sekali shalat tahajud bacaan yang dibaca mencapai 3 juz tiap malamnya, berlanjut hingga malam terakhir Ramadhan. Bisa dipastikan, hanya dalam 10 malam kita bisa menghatamkan 30 juz quran. Tempat ini juga paling menjadi incaran para wanita karena tempat wanita yang terpisah dan suasananya yang lebih kondusif untuk wanita.

  1. Qiyamullail di Masjid Agung Sunda Kelapa Dipimpin oleh Imam Besar

sunda kelapa

Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) terletak di Jakarta Pusat, tepatnya di kawasan Menteng tidak jauh dari kawasan Taman Suropati. Tempat ini akan menjadi incaran mahasiswa-mahasiswa UNJ dikarenakan pada Ramadhan kali ini qiyamullail di MASK akan dipimpin oleh dua Imam Besar. Qiyamullail malam tanggal 21 Ramadhan hingga 29 atau 30 Ramadhan dipimpin secara bergantian  oleh dua orang imam dari Madinah, yakni  Syekh Essam Al Megjazi  dan Syekh  Abdul Aziz Al Arifi. Seusai qiyamullai para jamaah bisa menyantap hidangan sahur yang disediakan gratis oleh panitia penyelenggara MASK.

 

Categorized in: