Imam al-Ghazali (w. 505/1111) merupakan seorang ulama yang pandai serta menjadi tokoh utama kebangkitan umat Islam pada masanya. Ia lahir di Tus, Khurasan, pada 450/1058.
Al-Ghazali hidup di era umat Islam sedang mengalami kemunduran dikarenakan perpecahan yang sangat serius. Dengan kemampuan intelektualnya serta kesungguhan dalam mencari kebenaran dan jalan terbaik bagi ummat, karya-karyanya kemudian memberi arah perbaikan serta menjadi pilar kebangkitan bagi masyarakatnya.
Banyak sekali kitab karya al Ghazali yang sampai saat ini rutin di kaji umat Islam masa kini diantaranya adalah Ihya’ Ulumuddin dan Al Bidayah wa An Nihayah.
9 Nasihat al Ghazali
Penulis mengumpulkan beberapa nasihat bijak al Ghazali yang bisa menjadi bahan renungan dan introspeksi diri. Berikut 9 nasihat tersebut:
- Hiduplah kamu bersama manusia sebagaimana pohon yang berbuah, mereka melemparinya dengan batu, tetapi ia membalasnya dengan buah.
- Kata-kata lembut melunakkan hati yang lebih keras dari batu, kata-kata kasar mengeraskan hati yang lebih lembut dari sutra.
- Yang paling besar di bumi ini bukan gunung dan lautan, melainkan hawa nafsu yang jika gagal dikendalikan maka kita akan menjadi penghuni neraka.
- Lidah yang lepas dan hati yang tertutup dan penuh dengan kelalaian itu alamat kemalangan besar.
- Jagalah rahasia temanmu, tutupilah keburukannya dan diamlah jangan memperbesar kesalahannya yang sedang dibicarakan oleh orang lain.
- Jadikan kematian itu hanya pada badan karena tempat tinggalmu ialah liang kubur dan penghuni kubur senantiasa menanti kedatanganmu setiap masa.
- Hidup beradab bukan hidup untuk biadab.
- Hadapi kawan atau musuhmu itu dengan wajah yang menunjukkan kegembiraan, kerelaan penuh kesopanan dan ketenangan. Jangan menampakkan sikap angkuh dan sombong.
- Hadapi kawan atau musuhmu itu dengan wajah yang menunjukkan kegembiraan, kerelaan penuh kesopanan dan ketenangan. Jangan menampakkan sikap angkuh dan sombong.