Siapa yang tidak tahu dengan buah strawberry? Buah dengan warna merah ini selalu menarik perhatian. Belum lagi tekstur buahnya yang halus dan memliki rasa yang nikmat. Strawberry juga menjadi bahan pokok dalam beberapa jenis makanan yang menggugah selera kita. Seperti jus, puding, dan makanan lainnya. Serta tak jarang juga sebagai penghias untuk mempercantik makanan.

Namun, dibalik itu semua tersimpan makna lain dari buah merah nan cantik tersebut. Sobat unjkita.com pernah mendengar generasi strawberry? Atau kalian memang generasi strawberry tersebut?

Istilah generasi strawberry pertama kali ditujukan untuk warga Taiwan dengan kelahiran antara tahun 1981–1991 yang tidak mau kerja keras, bersikap manja, egois, sombong, dan lamban dalam bekerja. Dalam istilah Cina, generasi strawberry diberi julukan Pinyin: Caomei Zu atau Caomei shidai yang berarti mereka tidak dapat menahan tekanan sosial.

Tercetusnya generasi strawberry ini mengacu pada realitas hari ini. Anak-anak muda saat ini dianggap egois, arogan, lamban, tidak mau dikritik, mudah putus asa, dan tidak bisa diberi nasihat oleh orang dewasa. Terlebih banyak remaja saat ini yang hanya hidup menghabiskan harta orang tuanya saja tanpa mau bekerja keras.

Ibarat Tekstur Buah

Lalu kenapa diberi nama generasi strawberry?

Asal muasal julukan itu merujuk pada tekstur strawberry yang sangat halus tetapi sangat rapuh dan gampang rusak. Tidak kuat, coba saja kalian tekan dengan tenaga yang minim pasti akan hancur. Jika sudah terpotong, buah tersebut tidak bisa bertahan lama.  Itu adalah sebuah ilustrasi dari generasi strawberry. Generasi yang sangat rapuh meskipun terlihat indah.

Generasi ini sangat mudah sakit hati. Tak jarang generasi tua meenjulukinya sebagai generasi yang mudah kecewa. Generasi strawberry sangat mudah depresi, mereka sering menuding para orang dewasa lah sebagai faktor yang mereka seperti itu.

Banyak berhalusinasi merupakan sifat dari generasi ini. Ditambah mereka yang tergolong dalam generasi ini sangat mudah sekali mengungkapkan kegalauannya ke teman-temannya maupun ke akun media sosial yang mereka miliki. Mereka juga selalu dimanja oleh harta yang dimiliki oleh orang tuanya.

Masih Punya Sisi Positif. Apakah itu?

Selain mudah rapuh, tentunya strawberry memiliki rasa yang manis dan menggugah selera. Sama seperti generasi strawberry. Golongan ini memiliki sifat positif juga.

Menurut Rhenald Kasali dalam artikelnya di Koran Sindo, ia mengatakan orang-orang dalam golongan ini merupakan golongan yang kreatif, banyak menyimpan gagasan yang out of the box, berpikiran kritis.

Lalu, Bagaimana kita Menghadapi Generasi Strawberry ini?

Ketika berteman dengan seseorang yang memiliki kecondongan generasi strawberry, kita tak menjauhkannya. Sifat manja yang melekat pada diri mereka harus kita ubah. Mungkin salah satunya kita bisa ajak mereka berpergian seperti menjelajah agar mereka bisa mandiri. Sifatnya yang keras kepala jangan kita imbangi dengan keras kepala juga. Kita harus bisa memberikan pemahaman yang baik karena generasi ini pun agak sulit untuk menerima kritikan.

Semoga generasi muda Indonesia merupakan generasi strawberry yang lebih condong ke sifat positifnya. Hal itu penting karena sebentar lagi bangsa ini akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2020–2030 yang membutuhkan ide-ide kreatif dan semangat juang yang tinggi dari generasi mudanya.

Categorized in: