Hi Sobat UNJKita.com! Kali ini UNJKita akan mengenal lebih dekat sosok Muhammad Ariq Fauzan Hakim, mahasiswa Jurusan Akutansi angkatan 2014. Selain amanahnya sebagai Ketua BEM Fakultas Ekonomi 2017, Ariq ternyata memiliki segudang prestasi dalam kompetisi-kompetisi bidang debat.

Pria kelahiran Jakarta, 15 Oktober 1996 ini, ternyata ingin sekali memberikan inspirasi sekaligus melatih adik-adik tingkatnya melalui Rumah Akutansi Juara untuk mewujudkan prestasi UNJ melalui bidang debat. Oleh karena itu, motto hidup Ariq, “Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil.” Ia percaya bahwa usaha tak akan pernah mengkhianati hasil yang didapatkan.

Yuk, kita simak hasil wawancara Tim UNJKita dengan Ariq Fauzan Hakim tentang keinginan terbesarnya untuk menularkan inspirasi kepada adik-adik tingkatnya! Semoga bermanfaat 🙂

***

Menurut Ariq apa tujuan dan manfaatnya mengikuti kompetisi-kompetisi Debat?

Tujuan dan manfaat debat sebenarnya banyak banget bahkan kalau kita sudah menemukan passion di bidang debat, bawaannya “nagih” terus. Tujuan ikut kompetisi debat salah satunya, saya ingin bertemu dengan orang-orang hebat yang mempunyai public speaking luar biasa dan pastinya menginspirasi deh! Jadi terpacu untuk terus belajar public speaking melalui kompetisi debat itu.

Lalu, manfaatnya yang pasti mengasah softskill kita dan pastinya dapat menjadi wadah buat mengukur sejauh mana kemampuan kita dengan debater-debater handal lainnya.

Oooh jadi latar belakang seringnya ikut kompetisi-kompetisi Debat tetap karena ingin terus belajar dan ingin terus terinspirasi dengan public speaker yang handal ya. Wah bagus banget dong!
Sejak tahun pertama menjadi mahasiswa UNJ sudah berapa kali memenangkan kompetisi-kompetisi Debat? Dan ada tidak, hal yang paling membuat Ariq bangga membawa almamater UNJ ketika mengikuti kompetisi Debat?

Cerita dulu sedikit ya. Sejak pertama kali saya masuk ke UNJ, waktu itu pas MPA jurusan, saya terinspirasi dengan public speaking-nya Kak Nyimas (D3 Akutansi 2012), dan waktu itu cuma meniatkan dalam hati kecil saya kalau, “saya harus lomba debat bareng kakak itu!”. Sampai akhirnya ternyata Allah menjawab doa saya dan saya bisa lomba bersama beliau di Lomba Debat Mahasiswa Tingkat Nasional Teknologi Berpendidikan PNJ Fair.

Untuk berapa kalinya saya memenangkan lomba debat, alhamdulillah sudah kali, pertama Juara 2 Lomba Debat Mahasiswa Tingkat Nasional PNJ Fair, kedua Juara 1 Lomba Debat Mahasiswa Tingkat Jabodetabek STEI Rawamangun, dan ketiga Juara 2 Lomba Debat Ekonomi Tingkat Nasional IAIN Banten.

Kalau ditanya yang paling membuat saya bangga waktu itu, ya saat lomba debat di PNJ bersama Kak Nyimas dan Kak Hendry di mana keduanya merupakan Mawapres UNJ saat itu. Wah luar biasa pokoknya! Sebenarnya belum terlalu banyak pengalaman saya di lomba debat. Masih terbilang minim. Masih harus banyak belajar.

Lalu, apa pelajaran yang berharga dari pengalaman-pengalaman mengikuti berbagai kompetisi debat?

Pelajaran berharga yang benar-benar saya dapatkan, yang pasti rencana Allah akan indah pada waktunya. Kenapa demikian? Jadi ceritanya, saya dulu mulai ikut lomba-lomba debat di SMA hampir sekitar 4-5 lomba debat saya ikuti. Tapi entahlah, ternyata prestasi belum memihak kepada saya.

Ketika yang diambil juara hanya tiga besar, saya hanya mendapat posisi keempat, ketika yang diambil hanya juara hanya dua besar, saya hanya mendapat posisi ketiga. Ya mungkin artinya saya mesti perlu banyak belajar. Sampai akhirnya, ternyata rezekinya baru mendapatkan di kampus.

Yang pasti, pengalaman yang menjadikan saya untuk pantang menyerah dan mendapatkan banyak inspirasi dari orang-orang hebat menjadi pengalaman tersendiri bagi saya.

pengalaman yang menjadikan saya untuk pantang menyerah dan mendapatkan banyak inspirasi dari orang-orang hebat

MasyaAllah, percayalah akan selalu ada skenario terbaik dari-Nya. Lalu, apa rencana Ariq ke depannya sebagai seorang mahasiswa yang sudah berpengalaman mengikuti berbagai kompetisi Debat?

Keinginan terbesarnya, ingin belajar bersama dan memberikan sedikit ilmu yang saya punya dengan teman-teman di sekitar dan ikut memberikan motivasi bahwa sebenarnya kita mampu untuk berkompetisi dengan mahasiswa lainnya di Indonesia. Artinya, hanya tekad dan niat yang perlu kita bangun sejak saat ini.

Bismillah, sebenernya adik tingkat khususnya di akuntansi sendiri ada beberapa yang coba untuk dibina, kemudian di akuntansi sendiri ada yang namanya Rumah Akuntansi Juara, nah dari sana Insya Allah, saya dan teman-teman yang lain akan bersama-sama mewujudkan prestasi UNJ melalui bidang debat.

Aamiin Semoga Allah wujudkan niat baik Ariq.
Banyak mahasiswa UNJ yang gak tahu nih serunya ikutan kompetisi Debat. Menurut Ariq apa sih yang paling seru ketika sedang berdebat? Boleh tolong ceritakan agar teman-teman yang lain juga bisa mengikuti jejak Ariq!

Aamiin aamiin ya Allah.

Serunya ikut kompetisi debat, kita pasti terpancing untuk mengeluarkan berbagai ide, argumen, dan pikiran kita yang tentunya itu bisa jadi momentum untuk menyampaikan apapun yang kita mau sebebas-bebasnya. Wah itu sensasinya luar biasa!

Selain itu, melihat ekspresi lawan debat yang ngotot sampai keluar urat lehernya tuh jadi momen seru sendiri, hehehe. Bayangkan, kita bakal menemukan debater yang punya gaya bahasa yang super-super dan unik, nah di situ serunya saat kita memperhatikan cara berdebat mereka. Apalagi kalo ada debater yang sampe menggebarak meja, wah bisa pecah kepala wkwk. Pokoknya itu ajangnya kita buat ngomong dari mulai A – Z tanpa henti deh.

Baca juga: Retno Wulandari, Mahasiswi UNJ yang juga Kuliah di Gyeongsang National University, Korea

Wah seru banget bisa ikutan kompetisi Debat! Harus bisa memanajemenkan emosi juga dong ya.
Nah, terkahir nih, apa tips dari Ariq agar teman-teman UNJ bisa percaya diri menjadi seorang debater? Sekalian tips biar solid dengan tim Debat sendiri yaaa...

Ok, tipsnya yang pasti jangan pernah minder dengan kemampuan diri sendiri. Mungkin mental debater benar-benar diuji apakah memang kita bisa tahan banting atau tidak, karena semua mata bisa sama-sama menyaksikan bagaimana debater-debater itu menyampaikan gagasannya.

Jangan pernah minder dengan kemampuan diri sendiri

Nah, makanya, selain perkuat mental juga perbanyak latihan bicara depan umum, latih berbicara di depan kaca, atau senam mulut juga boleh. Dan yang pasti, jangan sampai lupa untuk selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa untuk dilancarkan dalam lisan dan dijernihkan pikirannya, karena tidak bisa dipungkiri, ketika kita sudah siap dan ternyata tiba-tiba blank, hanya kuasa Allah yang akan menolong.

Tips biar solid dengan tim debat juga perlu diperkuat, kalau dari saya menyarankan untuk tim debat jangan sampai ganti-ganti personil. Buat;ah tim yang benar-benar sudah saling memahami dan sama-sama berlatih dari awal, karena kemistri dalam debat tidak bisa dicari hanya dengan satu momen lomba saja, tapi terus berkesinambungan.

***

Sekian wawancara tim UNJKita bersama Ariq Fauzan Hakim salah satu debater UNJ yang ingin menularkan inspirasinya untuk mewujudkan prestasi UNJ di bidang debat. Sobat UNJKita, mari doakan Ariq dan teman-teman agar kembali mengharumkan almamater UNJ kita tercinta pada kompetisi-kompetisi debat lainnya. Aamiin…