Di ruang kerja, ruang rapat, restoran, serta ruangan-ruangan untuk beraktifitas lainnya, kita pasti akan membutuhkan kursi untuk memudahkan kita melakukan aktifitas. Biasanya kita menggunakan kursi untuk beristirahat, meregangkan otot-otot kaki kita, dan melakukan aktifitas yang dikerjakan ketika duduk.
Setelah menggunakannya, pengguna merapikan kembali agar kursi kembali ketempat semula. Hal ini yang seharusnya dilakukan, tapi beberapa dari kita sering kali membiarkan kursi-kursi tidak tertata setelah digunakan dan akhirnya orang lainlah yang merapikannya.

Saat merapikannya pun beragam, ada yang diangkat, digeser hingga mengeluarkan suara, serta didorong. Kalau diperhatikan, jika saat merapikannya tidak benar, seperti digeser hingga bersuara, seperti direstoran misalnya, hal ini dapat membuat permukaan lantai lecet dan lantai tidak enak dipandang. Kemudian untuk merapikannya akan memakan waktu dan tenaga anda.

Dari hal-hal diatas, dapat disimpulkan bahwa, banyak waktu yang seharusnya kita lakukan, yang termakan karena hanya untuk merapikan kursi yang tidak tertata rapi selain kita seharusnya menghemat waktu kita juga dapat menghemat tenaga. Maka dari itu pembuatan Prototipe ARTSTOCK ini diharapkan mampu mengurangi waktu dan biaya, karena Prototipe ini ialah kursi yang mampu kembali ketempatnya setelah digunakan atau diduduki.

Kursi ARTSTOCK ini bekerja apabila, seseorang yang duduk di atas kursi kemudian mengenai limit switch yang berada di bagian bawah kursi, memindahkan kursi dengan cara ditarik atau didorong, maka secara otomatis kursi akan kembali ke posisi semula setelah 5 detik apabila orang tersebut sudah tidak duduk di atas kursi.

ARTSTOCK menggunakan metode quadrature encoder, yaitu sebuah sensor yang berguna untuk mengukur kecepatan dan arah dari sebuah gerakan linear yang kemudian akan dilacak sejauh apa pergerakannya.

Quadrature encoder ini biasanya memiliki 2 output yaitu channel A dan B yang masing-masing menghasilkan pulsa digital. Pulsa digital ini akan dihasilkan dihasilkan ketika hal yang diukur melakukan pergerakan. Pulsa-pulsa ini kemudian akan mengikuti pola tertentu yang dapat mengetahui ke arah mana benda bergerak.

Pulsa ini 90 derajat dari fase, yang berarti satu pulsa memimpin pulsa lainnya dengan seperempat siklus lengkap (siklus adalah transisi lengkap dari low -> high -> kembali low lagi.

ARTSTOCk dalam pembuatannya masih memiliki kekurangan, yaitu penggunaan metode quadrature encoder sangat mudah dipengaruhi oleh slip,apalagi jika beban tidak terbagi secara merata sehingga tidak semua roda menapak dengan sempurna. Selain itu titik keseimbangan juga harus diperhatikan agar beban terbagi secara merata sehingga mengurangi slip agar encoder dapat bekerja secara mekasimal. Roda juga dibuat sedemikian rupa agar tidak licin, sehingga resiko slip berkurang dan menambah keakurasian kursi kembali ke posisi awal.

ARTSTOCK (SMART SEAT SET TO BACK ) adalah karya PKM 2018 yang digagas oleh Davin Bagas Adriano, Wahyu Apsari Ciptoning Budi, dan Gustafin Sundoro Putroyang merupakan mahasiswa Diploma Tiga Teknologi Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.

Categorized in: