Hai hai sobat UNJKita, bertepatan pada Rabu penghujung bulan November (30 November 2016) berlangsung acara Dialog Civitas Akademika Universitas Negeri Jakarta. Acara yang disingkat DIVA UNJ ini diprakarsai oleh teman-teman Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (BEM UNJ). Acara dilaksanakan di Aula Latief, Gedung Dewi Sartika kampus A UNJ dari jam 13.00 WIB-16.00 WIB. Dalam DIVA UNJ pihak BEM UNJ mengundang Bapak Rektor Universitas Negeri Jakarta, Bapak Prof. Dr. Djaali beserta jajaran wakil rektor bapak Prof. Dr. Muchlis Rantoni Luddin, M.A dari bidang I (Akademik), bapak Dr. Komarudin, M,Si dari bidang II (Administrasi Umum dan Keuangan), bapak Prof. Dr. A. Sofyan Hanif, M.Pd dari bidang III (Kemahasiswaan), dan bapak Dr. A. Ridwan, M.si dari bidang IV (Perencanaan dan Kerjasama).

Selain jajaran pejabat Rektorat, acara tersebut juga dihadiri jajaran Dekan-dekan fakultas. Sebelum terlaksananya DIVA UNJ sendiri, pihak BEM UNJ terhitung telah melakukan 2 kali konsolidasi. Pertama dilakukan dengan para pengurus BEM se-UNJ, dan yang kedua dengan mahasiswa umum UNJ. Dari kedua konsolidasi tersebut maka terakumlah 8 fokus isu DIVA UNJ yaitu :

  1. Uang Kuliah Tunggal
    2. Penerangan
    3. Keamanan
    4. Masa Pengenalan Akademik
    5. Parkiran
    6. Kantin
    7. Dosen
    8. Perpustakaan

DIVA UNJ dimulai dengan pemaparan rekan-rekan dari BEM UNJ. Dalam paparan tersebut, rekan-rekan BEM UNJ memperlihatkan hasil quesioner yang telah mereka kumpulkan bersama Forum Ketua Angkatan terkait keluhan-keluhan mahsiswa umum UNJ.

Acara dilanjutkan dengan dialog terbuka antar mahasiswa dengan jajaran Rektorat dan Dekan Fakultas. Total ada 10 penanya dari mahasiswa berbagai angkatan, pertanyaan yang ditanyakan bervariasi mencangkup dari ranah prodi, jurusan, fakultas, hingga universitas. Secara garis besar pertanyaan tersebut berkutat pada masalah transparansi UKT, pengadaan sarana dan prasarana, dan ketersediaan alat pendukung kegiatan akademik.

(Notulensi DIVA UNJ  selengkapnya kamu bisa cek di https://drive.google.com/file/d/0B3RJRD7LQCrlSjkyaHowaXlsXzg/view)

Acara pun diakhiri dengan penandatanganan Piagam UNJ dengan tujuan mengikat pernyataan dan harapan dalam DIVA UNJ dalam rangka merealisasikan perbaikan untuk kampus “Hijau”. Adanya Piagam UNJ sendiri bertujuan untuk menjadi simbol kesepakatan antara mahasiswa dengan birokrat dalam rangka memajukan kampus. Namun bagai cinta bertepuk sebelah tangan, pihak Rektorat menolak untuk menandatangani Piagam tersebut.

Categorized in: