“Sungguh merugi jika sadar ada sesuatu yang salah, namun diam seribu kata hanya sebagai penonton yang asyik duduk di sofa empuk tanpa pergerakan apapun.”
Betapa beruntungnya saya bisa bergerak bersama Tim UNJKita. Adanya tulisan ini, sebagai wujud rasa syukur saya atas sebuah nikmat kesempatan untuk menjadi bagian dari misi mulia demi memajukan pendidikan bangsa.
Ialah UNJKita.com, salah satu media citizen journalism campus yang dimiliki oleh Indonesia. Ia bergerak mengikuti zaman, mengikuti selera penikmat, dan tentu selalu mengikuti untuk mengawal isu-isu yang sedang berkembang. Gerakannya tidak pernah basi. Gerakannya akan selalu ternikmati dan terkenang untuk masa-masa ke depan sebagai sebuah karya yang abadi. Itulah gerakan literasi masa kini.
Tentu ada banyak sekali gerakan yang pemuda pemudi Indonesia lakukan. Gerakan yang memiliki visi dan misi tersendiri. Siapapun tentu bisa bergerak dengan misi-misi mulianya. Sungguh beruntung jika kita sadar ada sesuatu yang salah, lalu kita menyadarinya. Sadar untuk mau bergerak bersama dan tentunya berkolaborasi dengan kualitas diri yang dimiliki. Serta mau sama-sama maju untuk menjadikan bangsa ini menjadi lebih baik.
Fakta Minat Literasi Masyarakat Indonesia
Di hari pendidikan ini, perlu saya ingatkan kembali tentang sesuatu yang kurang baik. Sebuah kenyataan yang cukup prihatin tentang minat membaca masyarakat Indonesia. Berdasarkan survei UNESCO pada tahun 2012 menyebutkan bahwa dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang membaca serius. Survei terbaru yakni, berdasarkan Central Connecticut State University, Amerika Serikat pada Maret 2016, dengan tajuk Most Literate Nations in the World, tingkat kemampuan membaca dan menulis masyarakat Indonesia berada di urutan ke-60 dan 61 negara yang disurvei (jpnn.com, 13 April 2016).
Menurut Asosiasi Penerbit Internasional (International Publishers Association), sehat tidaknya industri penerbitan di suatu negara dapat dilihat dengan membandingkan jumlah buku rata-rata terbit per sejuta penduduk di negara itu. Menurut Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sekitar 255.461.700 jiwa. Maka, judul buku baru yang terbit di Indonesia per tahun adalah 8 buku per sejuta penduduk. Angka ini kalah jauh dibandingkan dengan Thailand (168), Filipina (93), bahkan Kenya (11).
Berdasarkan survei tersebut, menyatakan bahwa minat membaca dan menulis masyarakat Indonesia sangatlah minim. Tentu banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat literasi, salah satunya adalah faktor geografis dengan ketimpangan jumlah buku yang beredar di masyarakat, rendahnya minat membangun opini masyarakat, serta minimnya wadah untuk menulis dan berkarya.
Untuk faktor ketimpangan jumlah buku yang beredar di masyarakat karena letak geografis yang sulit dijangkau, pemerintah dan masyarakat sudah mulai sadar untuk bahu-membahu memenuhinya. Karena mendapatkan buku yang bagus dan berkualitas adalah hak setiap warga negara. Buku merupakan sarana vital bagi terwujudnya peradaban, maka distribusinya pun harus dilakukan dalam sebuah gerakan bersama yang melibatkan banyak kalangan. Seperti adanya obral buku-buku berkualitas di ibu kota dengan harga yang sangat miring, tentu kita sebagai pemuda tidak akan tinggal diam mendapatkan kesempatan tersebut. Kita bisa mendistribusikannya ke daerah-daerah pelosok secara berkala dengan berbagai cara.
UNJ dan UNJKita
Masih ada beberapa faktor lainnya yang menyebaban rendahnya minat literasi masyarakat Indonesia, yaitu rendahnya minat membangun opini masyarakat dan minimnya wadah untuk menulis dan berkarya. UNJ merupakan salah satu kampus pendidikan terbaik yang dimiliki oleh Indonesia. Tentu akan banyak sekali para pendidik bangsa yang akan terlahir dari sana. Maka suatu kerhormatan bagi UNJ yang seharusnya bisa menjadi motor pergerakkan literasi bagi masyarakat demi memajukan pendidikan Indonesia.
Maka suatu kerhormatan bagi UNJ yang seharusnya bisa menjadi motor pergerakkan literasi bagi masyarakat demi memajukan pendidikan Indonesia.
Itulah yang sedang dilakukan oleh UNJKita. Dengan visi saling menginspirasi untuk Indonesia bersama mahasiswa dan alumni UNJ, kami berikhtiar untuk bergerak meningkatan minat literasi masyarakat. UNJKita mengusung konsep sebagai media citizen journalism, tulisan dari masyarakat untuk dibaca oleh masyarakat. Siapapun bisa menulis, lalu mengirimkan hasil karya tulisannya, dan disebarkan untuk dibaca agar manfaatnya dapat berdampak ke semua orang dengan jangkauan seluas-luasnya.
Dimulai dengan adanya ikhtiar kami untuk membangun opini mahasiswa UNJ sejak tahun 2015. Tentu tidaklah mudah untuk mengajak mahasiswa membangun opininya lalu menghasilkan sebuah karya secara berkala. Namun, Tim UNJKita tentu tidak kehabisan akal. Berbagai cara akan kami usahakan untuk menumbuhkan minat menulis mahasiswa melalui berbagai program literasi. Secara perlahan, kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meracuni para mahasiswa agar terus menulis, menghasilkan karya, dan menginspirasi banyak orang. Dampaknya bisa sekaligus, minat menulis menjadi meningkat dan minat membaca karena banyaknya tulisan viral nan bermanfaat juga meningkat.
Secara perlahan, kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk meracuni para mahasiswa UNJ agar terus menulis, menghasilkan karya, dan menginspirasi banyak orang.
Program-program Literasi UNJKita
Tim UNJKita telah menjalankan beberapa program literasi demi memajukan pendidikan bangsa, diantaranya Menginspirasi dengan Tulisan Project, Pesta Literasi UNJKita, RUBRIK (Ruang Terbuka UNJKita), UNJ Lebih Baik Project, Sayembara Solusi, sampai Support PKM dan PMW Project. Betapa bersyukurnya kami, sejak November 2015 sampai detik ini, pertumbuhan minat literasi kontributor dan pembaca setia UNJKita yang selalu kami pantau semakin berbuah manis.
Dimulai dari program literasi Menginspirasi dengan Tulisan Project. Adanya program ini kami berikhtiar untuk memicu semangat literasi civitas akademika UNJ dan alumninya. Sistemnya mengirim tulisan sebanyak lima kali dalam jangka waktu dua bulan (Maret-April 2017). Bagi kontributor yang berhasil menunaikan lima tulisannya, maka akan mendapatkan hadiah berupa kaos atau tote bag dari UNJKita.
Ikhtiar kami lainnya adalah Pesta Literasi UNJKita. Tujuan program ini juga tidak jauh berbeda dari program yang pertama, yaitu untuk mengompetisikan tulisan-tulisan terbaik dari kontributor. Adanya momen Dies Natalis UNJ, maka kami membuat kompetisi menulis dengan berbagai hadiah-hadiah menarik lainnya. Dua program tersebut adalah salah satu ikhtiar kami dengan mengiming-imingkan hadiah dari hasil tulisan yang telah dibuat. Tidak hanya viral dengan dampak manfaatnya, tidak hanya mampu menginspirasi pembaca, tapi hadiah yang kami berikan merupakan bonus sebagai salah satu pemicu untuk meningkatkan minat menulis kontributor.
hadiah yang kami berikan merupakan bonus sebagai salah satu pemicu untuk meningkatkan minat menulis kontributor.
Ada beberapa program lainnya, seperti UNJ Lebih Baik Project dan Sayembara Solusi. Dua program ini mempunyai tujuan yang sama, yaitu membangun opini civitas akademika UNJ. UNJ Lebih Baik Project mengacu pada hasil survei yang dilakukan, lalu mempresentasikannya dalam bentuk tulisan dengan data-data hasil survei civitas akademika. Tulisan tersebut dapat dijadikan bahan evaluasi dan refleksi pihak UNJ untuk menjadi lebih baik lagi. Sedangkan Sayembara Solusi mengajak civitas akademika UNJ untuk berpikir mencari solusi terbaik dari permasalahan yang terjadi di UNJ.
Selain program-program tersebut, masih ada program literasi lainnya demi mendukung gerakan kreativitas dari mahasiswa UNJ, yaitu Support PKM dan PMW Project. Mahasiswa UNJ yang mengikuti PKM dan PMW dapat mempublikasikan program kreativitasnya dalam bentuk tulisan, lalu UNJKita akan membantu memviralkannya. Tak terbayang betapa ganasnya penularan virus kreatif kepada para pembaca UNJKita melalui program ini.
Tak hanya program literasi dalam meningkatkan minat menulis dan membaca, ikhtiar UNJKita juga merambah untuk meningkatkan minat diskusi masyarakat. Masih sejalan dengan visi UNJKita, yaitu menginspirasi Indonesia bersama mahasiswa dan alumni UNJ, hadirnya program RUBRIK (Ruang Terbuka UNJKita) sebagai ruang inspirasi via WhatsApp untuk berdiskusi dua arah antara narsumber inspiratif dan peserta RUBRIK. Adanya program ini mampu membuktikan bahwa ruang inspirasi dapat diciptakan tanpa menghiraukan terbatasnya kehadiran peserta RUBRIK secara langsung.
Gerakan literasi ini tentu tak terlepas dari tujuan pendidikan Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai pemuda Indonesia yang sadar betapa pentingnya pendidikan, seharusnya sudah berpikir, sudah bergerak, dan sudah berkolaborasi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan pendidikan Indonesia, salah satunya menciptakan gerakan literasi kekinian.
UNJKita salah satu kendaraan yang ditunggangi kumpulan pemuda-pemudi Indonesia untuk bergerak meningkatkan minat literasi bangsa.
UNJKita salah satu kendaraan yang ditunggangi kumpulan pemuda-pemudi Indonesia untuk bergerak meningkatkan minat literasi bangsa. Kami yakin setiap orang memiliki kemampuan untuk menginspirasi dengan mengambil peran dalam penyebaran informasi & ilmu pengetahuan melalui karya. Ayo menulis! Ayo berkarya! Ciptakan atmosfer literasi dimulai dari orang-orang sekitarmu. Bantu viralkan tulisan-tulisan para kontributor yang berniat tulus untuk menjadikan gerakan literasi ini menjadi jauh lebih baik. Ayo menginspirasi!