Minggu (23/7) salah satu gerakan sosial bentukan mahasiswa dan alumni UNJ yaitu Proyatim mengadakan pembekalan dengan motto Mengajar dan Menginspirasi terhadap anggota barunya yang disebut inspirator muda. Setelah sebelumnya melakukan penyeleksian terhadap para pendaftar mulai dari pemberkasan, esai hingga wawancara. Terpilihlah 10 orang yang dinobatkan menjadi keluarga baru dari Proyatim. Diakui oleh Reza Indrawan selaku Founder Proyatim, ini merupakan program baru dari Proyatim di mana kesepuluh inspirator muda ini nanti akan dikirim ke Rusun Pinus Elok untuk menjadi guru privat bagi anak-anak yatim yang terpilih.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Quran dan dilanjutkan dengan Ice Breaking yang membuat antar anggota baik yang lama maupun yang baru menjadi saling mengenal. Memasuki acara inti yaitu materi mengenai metode dalam belajar dibawakan oleh Rahayu Pratiwi sebagai pemateri dan Danang sebagai moderator. Rahayu Pratiwi yang akrab disebut Tiwi merupakan alumni UNJ yang kini menjadi salah satu pengajar muda di Indonesia Mengajar. Ia memaparkan mengenai pengalamannya mengajar dan keadaan real pendidikan di Indonesia saat ini. Materi yang disisipi dengan pemutaran film Tanah Surga membuat peserta semakin menyelami betapa pentingnya peran inspirator muda untuk pendidikan Indonesia terutama Pendidikan untuk kaum dhuafa.
Memasuki materi kedua, Reza Indrawan sebagai founder Proyatim tampil sebagai pemateri yang menjelaskan mengenai asal-usul Proyatim dan tujuan dibentuknya Proyatim. Dia menuturkan bahwa nantinya inspirator muda ini harus menjadi inpirasi bagi anak anak binaan mereka. Reza juga menceritakan mengenai hal hal yang dia alami ketika menjadi seorang anak yatim dan harus membiayai pendidikannya sendiri hingga ia tergugah untuk mendirikan Proyatim ini. Selain itu keadaan keluarga yang ia temui di rusun memperlihatkan ketidaksempurnaanya pendidikan dalam skala prioritas mereka. Sehingga Inspirator muda diharapkan hadir untuk merubah pola pikir ini.
Program guru privat oleh Inspirator muda ini dicanangkan akan berlangsung dalam satu semester mulai Agustus mendatang. Reza berharap program yang mengusung motto CERIA (cerdas, mandiri, berakhlaq mulia) ini akan dapat terus dilaksanakan dan dapat menjalar tidak hanya di rusun pinus elok saja tapi ditempat lain pula. “Membangun ide kreatif dan sifaf jujur akan menjadi capaian utama kita. Kita bukan akan membentuk generasi pemberatas korupsi, tapi pencegah korupsi” tutupnya.