Menjadi mahasiswa kupu-kupu tentu lebih baik dibanding menjadi mahasiswa yang ikut dalam suatu organisasi. Lebih fokus dengan akademiknya dan tentu fokus dengan amanah yang diberikan orang tua.
Bukankah kuliah itu memang fasilitas untuk belajar dan memahirkan kemampuan kita?
Apakah benar pendapat tersebut?
Nyatanya, ada ribuan artikel tentang manfaat mengikuti organisasi, ada ratusan arikel yang mengatakan bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) hanya mengantarkan kita sampai ke meja HRD saja, serta puluhan artikel yang mengatakan bahwa kuliah bukanlah fasilitas untuk akademik saja melainkan juga sebagai panggung dari miniatur keadaan sebuah negara sebagaimana mestinya.
Nah, tim Unjkita.com telah merangkum beberapa alasan dan sedikit tips bagi sobat semua yang ingin melangkah maju untuk berubah dan memulai kisah romansa organisasinya.
Disimak ya!
1. Kamu akan terbiasa melihat segala hal dari sudut pandang yang berbeda. Karena isi dari kepala manusia tentunya berbeda tiap individunya.
Dalam kehidupan bermasyarakat pengambilan suatu kebijakan/ keputusan yang sulit, membuat kamu belajar apa penyebab dibalik segala hal yang terjadi. Ternyata, di sini ada perbedaan pendapat antara organisator dengan yang tidak.
Sebuah pandangan dan perspektifmu dibuat menjadi lebih luas, seperti mengenal keputusan yang efisien dan efektif. Serta rencana seperti apa yang lebih matang dan minim akan kegagalan. Sehingga secara tidak langsung akan mengajarkanmu untuk tidak egois terhadap dirimu sendiri, tapi mau menerima pendapat orang lain secara tulus dan bijak, dan bukan membicarakan keputusannya yang dinilai salah di belakang anggota yang lainnya.
2. Banyak orang yang hebat lahir dari sebuah organisasi yang diikutinya. Sehingga tentu saja orang hebat ini “Menginspirasi”
Dalam langkah awal memulai organisasi tentunya kita akan menjadi staf terlebih dahulu dan memiliki kepala dan wakil yang diamanahkan sebagai senior kita.
Kepala dan wakil di sini bukanlah dosen yang wajib mengajarimu tiap hari serta memberikan pelajaran tersurat melalui bangku akademik di kuliah. Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan, yang bisa kamu ajak berdiskusi untuk dapat menginspirasi dirimu mengenai terobosan yang mereka buat.
Sedang rekan-rekan kerjamu di organisasi adalah tempat untuk kamu dapat terus belajar berbagi berbagai kisah serta mendengarkan cerita hidupnya agar kamu menjadi pemimpin yang mampu mengerti bahwa segala hal mempunyai alasannya.
3. Sebuah tekanan membuat mental dirimu menjadi lebih kuat dan bijaksana dalam memandang permasalahan.
Menyatukan sebuah gagasan melalui sebuah mufakat dalam musyawarah tentu sudah sering kamu alami. Hal tersulitnya memang dalam menyatukan gagasan dari puluhan kepala sangatlah sulit. Setelah gagasan sulit ini telah jadi hal yang selanjutnya kamu lakukan adalah menjalaninya hingga selesai.
Periode di organisasi akan mengajarkanmu banyak hal. Dari mulai tekanan secara mental baik dari dalam dan luar, setiap deadline yang tak kunjung berhenti, complain ataupun komentar dari anggota organisasi, dan yang paling penting hujatan dari orang luar yang mengartikan seakan-akan kamu belum bisa melakukan yang terbaik.
Akan tetapi, hal ini melatihmu untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dari sebelumnya, agar siap menyongsong masa depan untuk menghadapi tekanan yang jauh lebih berat lagi. Sehingga mengajarkan kamu untuk jauh lebih bijak dalam berbicara, mengambil keputusan, dan merespon setiap tekanan yang ada.
4. Kita akan lebih menghargai sebuah proses perjalanan dalam kehidupan.
Sudah bukan rahasia bila dalam kehidupan ini kita mengidamkan sebuah apresiasi pada diri kita sendiri yang diberikan oleh orang lain. Sehingga dalam perjalananya kita lebih memilih proses instan dalam berfikir dengan patokan yang penting terlihat bahwa “saya orang hebat”. Sehingga pertanyaan dibenak yang sering keluar apakah kita berorganisasi karena kita memiliki jiwa mengabdi atau hanya ingin terlihat tampil dibanding yang lainnya.
Oleh karena itu, dalam memilih sebuah organisasi nantinya, selalu belajarlah dari bawah. karena mendaki sebuah proses yang indah selalu dimulai dari dasarnya. Misalnya, dalam sebuah konteks kehidupan organisasi kalian bisa memulai dari organisasi di jurusan kalian, lalu ke tingkat Fakultas, serta diakhiri di tingkat Universitas.
Ideologi dari sebuah jenjang tingkatan sangatlah berbeda. Bila kalian memulai dari tingkat paling awal dalam sebuah tahap pembelajaran kalian akan mengerti orang-orang hebat yang memulai sesuatunya dari awal.
5. Pengalaman berorganisasi ini mengajarimu akan pentingnya sebuah kontribusi, konsisten, dan komitmen di dalam segala aspek hidup.
Berbagai pertentangan, perkelahian, perbedaan pendapat dengan orang yang harus kamu jalani selama satu periode akan membuat kamu belajar bahwa rekan kerja adalah salah satu faktor yang paling penting dalam pencapaian tujuan organisasimu. Di akhir dari masa kerja organisasimu, kamu juga akan belajar untuk tidak lagi bermain-main dengan yang namanya komitmen. Ini juga berlaku dengan perasaan, cinta, dan hubunganmu dengan pasangan. Dari pengalaman organisasinmu, kamu mulai belajar untuk menapaki hubungan yang serius dengan pasanganmu. Karena pasanganmu bukanlah rekan kerja satu periode saja, ia adalah rekan kerjamu sampai akhir masa hidupmu.
Tak adal alasan bagimu untuk tidak bergabung dengan organisasi di masa-masa kuliah. Manfaatkan kesempatan ini untuk menyelami pengalaman berorganisasi yang bisa memberimu banyak ilmu dan pengalaman hidup untuk tabungan masa depanmu nanti. Selamat menikmati masa bakti tugasmu di organisasi!
Jadi, jangan mau untuk bergabung di organisasi. Karena tak ada organisasi yang terbaik di dunia ini, yang ada hanyalah apakah kamu mampu membuat organisasi itu menjadi lebih baik dibanding sebelumnya.
Karena banyak pemimpin lahir dari organisasi…