Dalam surat Ali Imron di ayat 104, Allah SWT berseru,

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung.”

 

 

Kemudian juga dalam Al-Qashash ayat 87

ادْعُ إِلَىٰ رَبِّكَ ۖ وَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

“Dan serulah mereka ke (jalan) Rabbmu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Rabb.”

Dalam 2 ayat tersebut menerangkan berkaitan dengan kewajiban seorang muslim dalam menyerukan kebaikan, mengajakan kepada yang ma’ruf serta menjauhi kemungkaran kepada umat manusia.

Bahkan jika di sebuah negeri atau suatu wilayah tertentu tidak ada yang melaksanakan dakwah dengan sempurna. Maka semuanya berdosa, dan wajib atas semuanya. Yaitu atas setiap orang untuk melaksanakan dakwah sesuai dengan kesanggupan dan kemampuannya.

Tentu dari sana kita mengetahui keutamaan kegiatan berdakwah ini. Terlepas dari apa pun latar belakang pendidikan kita, kita semua adalah da’i, tentu dengan kesanggupan kita dalam menjalaninya.

Kemudian ada beberapa orang yang mempunyai tugas dakwah secara menyeluruh. Baik sebagai mubaligh, muallim, murabbi, mudarris, muaddib, mursyid,mustasyar, mualij, munazhim, muthawwir, muhaafiz, dan mubahits. Dan mereka yang mengemban tugas mulia ini adalah para da’i.

Namun dalam tugasnya, para da’i banyak menemui berbagai halangan. Salah satunya adalah kendala lapangan. Baik dari problematika yang berkembang di masyarakat yang dinamis maupun kondisi medan yang membuat para da’i mengeluarkan usaha lebih dalam usahanya menegakkan tauhid.

Untuk permasalahan terakhir, Iwakaf sebagai lembaga pengelola dana umat khususnya wakaf menghadirkan program Wakaf Motor Da’i. Dengan adanya bantuan alat transportasi berupa motor, tentu akan sangat membantu mobilitas para da’i dalam menjalankan tugasnya berdakwah.

Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda: ”Apabila anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang dimanfaatkan, dan anak sholeh yang mendoakan dia.” (HR Muslim)

Categorized in: