UNJKita.com – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu program atau ajang yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Litabmas), Ditjen Dikti untuk meningkatkan kualitas peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi.
Diharapkan mahasiswa kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis, profesional, dapat menerapkan, mengembangkan, meningkatkan sebuah konsep Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta memperkaya budaya nasional.
Ajang PKM ini berupa pembiayaan kegiatan dan ide kreatif mahasiswa yang telah terpilih berdasarkan seleksi proposal oleh Dirjen Dikti untuk dibiayai.
Dalam pelaksanaannya unjkita.com berkesempatan untuk lebih dekat mengenal ke-13 tim yang mengharumkan nama UNJ tersebut.
Berikut salah satu tim PKM dari UNJ yang di ketuai oleh Susana Aprilia Betakore, tim mereka maju ke Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta dengan mengambil judul “KOMPEABOR (BASKOM PINTAR ETCHING PRINTED CIRCUIT BOARD)”
Menurut mereka teknologi saat ini berkembang sangat pesat. Banyak dari teknologi tersebut yang menggunakan ilmu elektronika di dalamnya. Untuk itulah, diperlukan lebih banyak insinyur elektronika di masa depan. Elektronika mengambil bagian dalam banyak teknologi saat ini sehingga ilmu elektronika akan jauh lebih berguna. Perkembangan teknologi elektronika yang terjadi saat ini, tidak lepas dari peran para insinyur elektronika dalam merancang sebuah rangkaian elektronik.
Dalam proses merancang sebuah rangkaian elektronika, insinyur elektronika dihadapkan pada proses pelarutan tembaga pada papan PCB (Printed Circuit Board). Proses ini menjadi bagian yang sangat penting dalam proses pembuatan sebuah rangkaian elektronik, karena proses ini merupakan sebuah penentuan bahwa rangkaian akan berhasil dibuat dan digunakan atau rangkaian akan gagal bekerja setelah sebuah proses perancangan yang baik.
Proses pelarutan tembaga pada papan PCB menggunakan wadah yang didalamnya menggunakan cairan FeCl3 atau menggunakan cairan HCL+H2O2+H2O untuk melarutkan tembaga yang tidak diperlukan rangkaian pada papan PCB. Namun, dari kedua opsi
penggunaan cairan kimia yang digunakan merupakan cairan kimia yang berbahaya. Kedua cairan kimia ini umumnya bersifat korosif, asam, dan menghasilkan panas karena adanya reaksi eksotermis.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir bahaya yang ditimbulkan dari kedua cairan kimia tersebut pada saat melarutkan tembaga pada papan PCB, Susana dan timnya akhirnya mengusulkan untuk membuat sebuah wadah untuk melarutkan tembaga pada papan PCB dengan desain yang telah disesuaikan untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan cairan kimia yang berbahaya.
Selain itu, wadah didesain dengan sistem portable sehingga wadah ini mudah untuk dibawa serta dengan menggunakan sistem otomatis untuk menggerakan wadah dan waktu yang menghitung mundur berbasis arduino uno untuk memudahkan user dalam melakukan proses pelarutan tembaganya.
Sehingga Susana dan timnya berharap Program kreativitas mahasiswa ini dapat memberikan kemudahan bagi user/insinyur/perancang rangkaian elektronik dalam melarutkan tembaga pada papan PCB, serta memberikan keamaan dari bahan kimia berbahaya yang digunakan sebagai bahan pelarut tembaga pada papan PCB dan diharapakan dengan adanya program kreativitas mahasiswa ini berharap proses etching PCB akan menjadi proses yang efisien bagi user dengan memanfaatkan waktu yang lebih baik ketika melakukan proses etching.