Badan Eksekutif Mahasiswa Jabodetabek mengadakan Diskusi Publik dan Launching Pilkada Center  di Universitas Negeri Jakarta. Isu yang beredar di Jakarta selaku central dari Indonesia selau menjadi hal yang seksi untuk diperbincangkan. Tak pelak perhelatan akbar PILKADA Jakarta pun akhir-akhir ini menjadi berita hangat yang bermunculan di media-media bahkan menjadi perbincangan di dunia maya. Oleh karena itu, aliansi BEM Seluruh Indonesia wilayah JABODETABEK menjadikan PILKADA Jakarta sebagai salah satu fokus isu yang perlu untuk dikawal. Untuk menunjukkan keseriusan dalam pengawalan PILKADA Jakarta, BEM JABODETABEK mengadakan Diskusi Publik yang bertemakan “Menuju PILKADA Cerdas dan Berintegritas” yang bertempat di Aula UPT Perpustakaan UNJ pada Jum’at, 1 April 2016.

Pada Diskusi Publik kali ini, BEM JABODETABEK menghadirkan empat narasumber dari lembaga yang berbeda-beda, yaitu Muhammad Sidiq Sobri dari KPUD DKI Jakarta, Mazar Setia Budi, Kesbangpol DKI Jakarta, Nasrullah dari Bawaslu RI, dan Malvin dari PNJ selaku koordinator wilayah BEM SE JABODETABEK dan Banten, (BSJB) serta di moderatori oleh Rizky Fajrianto selaku Ka. Dept Sospol BEM UNJ 2016.

Siaran Aksi Intelektual

KPUD yang diwakilkan oleh Muhammad Sidiq Sobri menjelaskan bahwa pada isu hangat pada PILKADA DKI kali ini adalah calon perseorangan atau independent, selain itu banyaknya DPT yang tidak sinkron dengan pemilih pada hari pencoblosan.

Setelah Pemaparan dari KPUD DKI Jakarta, Mazar Setia Budi yang mewakili Kesbangpol DKI Jakarta menjelaskan fungsi dan tugas dari Kesbangpol yang membantu pelaksanaan PILKADA agar sesuai dengan Undang-undang yang berlaku. Selain itu, Kesbangpol mengajak masyarakat untuk bersikap kritis dalam mengawal proses pilkada serentak februari 2017 mendatang karena PILKADA juga menjadi sarana pendidikan politik bagi masyarakat itu sendiri.
Nasrullah sebagai perwakilan dari Bawaslu RI menyampaikan bahwa yang sering terjadi dalam hal kecurangan pemilu adalah dalam hal pemungutan dan penghitungan suara. Kecurangan yang sering terjadi pada penghitungan suara adalah penyelewangan data hasil perhitungan suara, misalnya calon yang mendapatkan suara sekian, ada angka yang dihilangkan pada jumlah suaranya.

Oleh karena sering ditemukannya kecurangan dalam proses pemilihan umum, peran mahasiswa dirasa cukup penting untuk ikut mengawal proses pemilihan. Dalam hal ini, Malvin selaku Koordinator Wilayah BSJB menjelaskan bahwa nantinya akan membuat eskalasi gerakan pengawalan PILKADA. Tiga agenda yang menjadi tugas mahasiswa dalam proses pilkada serentak kali ini, yaitu edukasi, advokasi, dan controlling.

Setelah Diskusi publik PILKADA berlangsung, agenda dilanjutkan dengan launching pilkada center oleh mahasiswa yang dipimpin oleh Malvin dari PNJ selaku kordinator wilayah BSJB. Seperti yang disampaikan oleh Bagus selaku kordinator pusat BEM SI, launching ini diharapkan dapat mengubah stigma masyarakat tentang gerakan mahasiswa yang selalu oposisi dengan pemerintah, tetapi juga dalam membantu pemerintah. Selain itu, Bagus menghimbau kepada media untuk ikut serta bekerja sama menjadikan mahasiswa sebagai narasumber dan memberikan masukan dan tanggapan terkait dgn isu-isu yang ada karena terkadang ketika mahasiswa mengkritisi suatu kasus media terkesan kurang mem-blow up sehingga isu tersebut tidak sampai ke masyarakat. (AU)

Departemen Sosial Politik BEM UNJ

Categorized in: