Menjadi perempuan hebat yang menginspirasi orang-orang disekitarnya memang menjadi salah satu harapan yang didambakan setiap perempuan. Karena secara tidak langsung kita merasa orang lain merasakan kebermanfaatan dengan kehadiran kita. Namun, untuk menjadi inspirasi banyak orang membutuhkan sifat-sifat yang menjembataninya. Diantaranya perempuan-perempuan zaman Rasululullah Saw yang begitu menginspirasi. Berikut ini beberapa sifat-sifat yang bisa kita pelajari dari keteladanan mereka.

Belajar bijaksana dan cerdik dari Khadijah binti Khuwailid ra.

 “Nabi Muhammad Saw tidak akan menerima tawaran Khadijah walaupun seandainya dia adalah wanita paling kaya di dunia dan wanita paling cantik se-jagat raya, jika saja beliau tidak melihat wanita tersebut memiliki pikiran yang matang dan bijaksana. Ia juga mendengar kesaksian kaumnya tentang diri Khadijah yang memiliki sifat-sifat yang mulia, karya-karya yang terpuji, pandai menjaga kehormatan diri, kepribadian yang bersih, dan garis keturunannya yang terpandang.”

Pikiran yang matang dan bijaksana menjadi salah satu sifat yang dapat menginspirasi orang lain. Karena dari sifat itulah awal mula setiap kebaikan lainnya. Sifat itulah yag dapat melahirkan ketenangan dan pandai memandang permasalahan dengan tepat.

Belajar dermawan dan peduli dari Saudah binti Zam’ah ra

Perempuan hebat

“Saudah ra. adalah seorang wanita yang dermawan dan murah hati. Ia tidak pernah tergoda oleh kemewahan dan kesenangan dunia yang pasti sirna. Setiap kali ia mendapat harta, maka ia akan mengutamakan orang-orang yang ada di sekitarnya kerena lebih mendambakan kenikmatan abadi di sisi Allah yang tidak akan sirna dan musnah.”

Sifat saling berbagi memang sangat dianjurkan bagi setiap orang khususya perempuan. Karena hal ini juga dapat melatih kepekaan sosial yang baik apabila terus dibiasakan sejak dini.

Belajar cerdas dan pintar dari ‘Aisyah binti Abu Bakar ra

‘Aisyah ra. Berkata, “Sebaik-baik wanita adalah wanita kaum Anshar. Rasa malu tidak menghalangi mereka untuk lebih banyak mengerti tentang masalah-masalah agama.” (HR. Muslim)

“ ‘Aisyah ra. adalah seorang wanita mujtahid yang memiliki pandangan-pandangan tajam dan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah ushuluddin dan ayat-ayat Al-Qur’an yang terbilang pelik. Selain itu, ‘Aisyah ra. Juga pandai membaca. Padahal, hanya sedikit sahabat Rasulullah Saw. Yang memiliki kemahiran ini. Lebih dari itu, tidak jarang ‘Aisyah ra. Meralat dan meluruskan pendapat-pendapat para sahabat. Dan, jika mereka tahu ‘Aisyah meluruskannya, maka mereka tidak segan-segan untuk mengikuti pendapatnya.”

Bukankah perempuan juga punya kewajiban untuk menuntut ilmu? Dengan memiliki ilmu, kita bisa memperbaiki keadaan sekitar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jika ada yang salah maka diberitahu hal yang benarnya seperti apa. Selain itu, bukankah Allah juga sudah menjanjikan bahwa siapa yang menuntut ilmu akan ditinggikan beberapa derajat?

Belajar amanah dari Hafshah binti Umar ra.

“Hafshah ra., telah mengemban amanah penjagaan Al-Qur’an, karena Abu Bakar ra. Menunjuknya untuk menjaga lemaran-lembaran tulisan Al Qur’an seteah berhasil dihimpun oleh Zaid bin Tsabit ra. Lembaran-lembaran Al-Qur’an itu tetap berada di tangannya hingga masa pemerintahan Utsman bin ‘Affan ketika ia memutuskan menghimpun Al Qur’an dalam satu mushaf.”

Dapat dipercaya merupakan cerminan diri yang harus ada pada diri setap perempuan karena inilah teladan yang juga diajarkan oleh Rasulullah Saw. Bagaimana caranya agar kita dapat amanah? Belajarlah untuk mengerjakan segala aktivitas kita dengan sebaik-baiknya. Insyaa Allah hal ini akan melatih diri kita untuk bisa amanah dalam setiap hal.

Selain keempat sahabat wanita tersebut juga masih banyak lho perempuan-perempuan yang hidup di zaman Rasulullah Saw. yang dapat dijadikan teladan bagi kita para perempuan khususnya mahasiswi UNJ yang siap menginspirasi orang-orang di sekitar. Tentunya dengan meluruskan niatnya kembali.  Semangat belajar yaa!

Selamat Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2016!

(kutipan diambil dari buku Mahmud Al-Mishri, 35 Sirah Shahabiyah jilid 1)

Oleh: Evarani Jihan Yoanda (FMIPA 2012)

Categorized in: