Hidup adalah sebuah panggung dimana kita yang menjadi pion untuk diri kita sendiri, tetapi jangan melupakan orang yang ada disekitarmu, karena untuk mencapai kemenangan bersama sahabatmu lebih baik daripada sendirian. Mahasiswa, selalu memiliki ribuan sudut pandang untuk menentukan arah mana yang akan dijalaninnya. Beberapa turun ke jalan, beberapa membantu dari balik layar, bahkan masih banyak yang menunggu duduk kursi penonton menunggu dorongan untuk ikut berkontribusi dengan porsinya tersendiri tentunya.
Segala kontribusi yang kita pilih tentunya memiliki tujuan yang sama untuk menaikan citra dari rumah kita bernaung, atau dalam kasus ini bagi mahasiswa adalah universitasnya sendiri. Karena sesungguhnya dunia perkuliahan, masa kampus adalah dunia dimana kita seharusnya bebas. Bebas memilih tujuan hidup kita, bebas untuk melupakan tanggung jawab berat dan mencoba memutuskan sesuai pilihan kita, dan bebas untuk mengeksplor diri semaksimal mungkin.
Untuk menaikan citra dari setiap rumah pasti memiliki ikon hidup yang dapat mewakili serta menggambarkan rumahnya sendiri tentunya. Universitas Negeri Jakarta (UNJ) sebagai kampus pergerakan tentunya memiliki sosok ikon yang dapat menggambarkan untuk menjadi perwakilan fisik dari UNJ sendiri, para punggawa ini dikenal dengan nama Duta UNJ.
Duta UNJ layaknya brand ambassador memiliki tugas untuk menguatkan citra UNJ,mewujudkan citra UNJ melalui sikap, nilai dan etikanya. Karena sebagai Duta UNJ, mereka diwajibkan untuk selalu membawa nama baik kampus.
Belum lama ini pada Jum’at, 18 Desember 2015, Duta UNJ kembali menyelenggarakan malam penganugerahan duta UNJ, malam penganugerahan disini tentunya sebagai salah satu malam pengkaderisasian untuk mencari benih unggul yang dapat meneruskan tombak perjuangan dalam menaikan citra UNJ tentunya.
Tahun ini merupakan tahun keempat penyelenggaraannya, seleksi ketat dimulai dari pengumpulan berkas, Forum Group Discussion, Master Plan Presentation, talent show, Malam Karantina hingga tahap terakhir sebagai pembuka cerita dalam keluarga baru mereka nantinya yaitu malam penganugerahan. Malam ini menjadi tolak ukur pengetahuan dari kedua belas finalis Duta UNJ 2015. Dengan mengangkat tema Humanity in Diversity, gedung sertifikasi guru yang menjadi saksi bisu yang menjadi elok dengan dekorasi yang bertemakan kemanusiaan.
Acara dimulai pada pukul 08.00 WIB setelah jamuan makan malam yang dihadiri oleh tamu undangan dan para finalis saja, acara yang dibuka oleh Drs. Achmad Ridwan, M.Si selaku Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama dan oleh Dr. Asep Supena M. Psi selaku Kepala UPT Humas UNJ, serempak kedua belas finalis Duta UNJ masuk ke panggung melakukan stage walk dan menarikan tari kreasi “ Indonesia Menari”. Teriakan dari para penonton memecahkan keheningan pada malam itu meneriakan perwakilan dari fakultasnya masing masing, dan Fakultas Bahasa dan Seni menjadi fakultas yang paling banyak mengirimkan calonnya.
Selain itu Prodi Sendratasik UNJ juga turut memeriahkan suasana dengan menyumbangkan sebuah hiburan berupa tari “kembang boker”. acara selanjutnya adalah acara inti yaitu untuk mengukur dan mengetahui wawasan dan intelektualitasnya dalam menjawab pertanyaan yang diajukan untuk para finalis. Para finalis menjawab pertanyaan acak yang mereka ambil dari fish bowl pertanyaan yang bertemakan dengan isu isu kemanusiaan sesuai tema yang diusung pada malam itu, contohnya seperti Michael Chornelis Orno salah satu perwakilan Fakultas Ekonomi (FE) yang mendapat pertanyaan apa yang harus diprioritaskan “bakti sosial atau kegiatan dalam kelas?” para finalis hanya diberi waktu selama tiga puluh detik untuk menjawab soal yang diperoleh. Para finalis harus meyakinkan para juri yang salah satunya adalah Miss Indonesia dari Kalimantan Timur.
Sambil menunggu hasil para penonton disuguhkan dengan penampilan dari Sandy Canester yang membawakan lima lagu salah satunya adalah “Khianati Sebisa Dirimu Mengkhianati”. Dan setelah penampilan dari Sandy, keputusan dari penilaian dewan juri diumumkan yang melahirkan
- Duta Persahabatan UNJ : Mifta Putri Apriyani (FMIPA) dan Muhamad Saprudin (FIS)
- Duta Pendidikan UNJ : Riska Yuvista (FBS) dan Ramdhani Murdiana (FE)
- Duta UNJ Terfavorit : Arini Sabila (FIP) dan Mika Markus Sitorus (FIS)
- Wakil II Duta UNJ : Diana Rosca (FBS) dan Michael Chornelis Orno (FE)
- Wakil I Duta UNJ : Sabrina Geavani (FBS) dan Mirdas Al-Asy’ary (FIP)
- Duta UNJ 2015 : Riska Soraya Diva (FBS) dan Marwan Fitranansyah (FBS).
Sambutan dari para penonton menggelegar hingga memenuhi gedung sertifikasi guru lantai 9 malam itu kemudian acara ditutup oleh MC dan pengunjung dipersilahkan untuk berfoto kepada Duta UNJ 2015. Dan dimalam itu sebuah halaman dari buku baru sejarah Duta UNJ kembali terukir, sebuah tulisan yang nanti akan diisi kembali oleh anak anak organisasi yang memiliki mimpi dan tujuan yang sama berfikiran kritis untuk sama sama memajukan rumah tercintanya. Karena tulisan – tulisan yang lahir darimanapun kita entah anak organisasi, seorang brand ambassador, seorang wirausaha muda dan apa saja memiliki tujuan yang sama melengkapi sebuah cerita yang bisa dilanjutkan ke generasi selanjutnya.