Sudahkah sobat UNJKita mengikuti Rubrik Edisi Mahasiswa Berprestasi pada hari Minggu, 30 April 2017 lalu? Belum? Atau terlewat banyak chat sebelumnya? Jangan khawatir, tim UNJKita sudah menyediakan notula diskusi online untuk sobat tercinta.

Narasumber untuk diskusi yang kedua ialah Mahasiswa Berprestasi Utama D3 UNJ, Deadra Dimitri. Dea, sapaan akrabnya, merupakan mahasiswi semester 4 yang sedang menimba ilmu di prodi Usaha Jasa Pariwisata, FIS. Wanita kelahiran Garut, Jawa Barat ini, berbagi kisah perjalanannya sebagai seorang mawapres. Tidak hanya itu, ia juga berbagi kiat-kiat jitu bagi sobat yang hendak bercita-cita sebagai mawapres berikutnya. Diskusi online ini dipandu oleh saudari Fifi, Kontributor UNJKita, hingga pukul 22.00 WIB. Mau tau keseruan diskusi mereka? Kuy, simak notula berikut!

SESI MATERI

Dari pengalaman kakak sebagai mapres, makna mahasiswa berprestasi buat kakak seperti apa?

Makna menjadi seorang mahasiswa berprestasi buat saya itu, saya mendapat suatu tanggung jawab besar, karena menjadi mahasiswa berprestasi menurut saya bukan hanya sekedar mendapatkan gelar nya, tapi lebih kepada bagaimana kita juga dapat mengamalkan ilmunya dan bisa bermanfaat untuk sesama. Sedalam itu maknanya, enggak cuma mengejar gelar.

Nah, pas ikut mapres ini ada kendala enggak di tengah jalan?

Untuk kendala, banyak pastinya yang saya temui, kendala pertama dari diri saya sendiri, jadi sempet takut gitu, gak PD, hehe… Terus yang paling nyesek itu waktu deadline pengumpulan data terus data aku masih belum selesai, itu aku nangis-nangis sampai bilang sama dosen kalo aku mau nyerah aja. Tetapi ya itu justru bumbunya, disitu dilatih banget sabar nya hihi… Dilatih sampai tertatih.

Kalau tips dari kakak untuk mengatasi kendala itu?

Kaya misal gak PD yang dari dalam diri sendiri, terus mengenai deadline tadi. Dilatihnya banget-banget, sampe nangis aja udah gak tau tempat sama gak peduli diliatin sama orang. Cengeng ya hehe… Tapi justru itu kenangan serunya hehe… Kalau untuk mengatasi gak PD nya lebih ke ngeyakinin diri sendiri sih. Sebab salah besar kalau kita gak percaya sama kemampuan yang kita punya. Aku meyakinkan diri kalo ini kesempatan yang dikasih Allah buat aku, sama banyak minta dukungan dari orang-orang deket, dan sering bicara depan kaca gitu.

Kalau soal deadline tadi, jadi waktu itu hari terakhir pengumpulan video, nah yang editin video aku gabisa dihubungin sama sekali, padahal itu 15 menit terakhir sebelum pengumpulan. Aku samperin kostannya, terus kaya bingung gitu karena masih gak bisa dihubungi. Terbesit mau manjat pagernya, tapi kan ga mungkin. Jadinya nangis di pinggir jalan deket kostannya hehe…

Akhirnya dibukain pintu sama yang punya kostan kak?

Dibuka setelah aku nangis, terus temen aku yang kebetulan nemenin aku teriak-teriak depan kostan manggil dia. Beruntungnya, dia denger dan sempat-sempatnya dia bertanya, “emang dikumpulin sekarang?” Kaya gimana ya rasanya, antara mau marah tapi gak mungkin juga, orang aku minta tolong hehee.. Alhamdulillah keburu sih buat dikumpulin, meskipun jadi agak ngaret.

Setelah apa yang ngebuat kakak terlatih sekaligus tertatih ini pasti gak akan bikin kakak kapok kan untuk maju ke Mapres nasional?

Insya Allah enggak. Justru saya juga jadi kangen masa-masa itu, saya suka senyum sendiri kalau ingat itu.

Nah buat maju ke Mapres nasional, persiapan apa saja yang udah Kak Deadra lakukan dan insya Allah akan dilakukan?

Persiapan yang lagi saya lakukan sekarang, masih urus berkas yang harus dikumpulkan. Hal yang akan dilakukan sih lebih memperbaiki  yang kurang, usaha terus, doa juga pastinya untuk yang terbaik nanti.

Beda pemberkasan mapres kampus dan mapres nasional, pasti lebih rumit di mapres nasional ya ka?

Mapres nasional lebih-lebih lagi, mau elus dada aja rasanya. Waktunya juga cuma tinggal beberapa hari tapi tetap berusaha yang terbaik aja sama berdoa deh.

Contoh pemberkasan apa aja yang ada di mapres nasional tetapi gak ada di mapres kampus?

Ehm, lebih ke pengumpulan berkas online sih. Ada beberapa berkas sama perintilan yang harus lengkap banget, seperti surat keterangan, dan scan KTM. Terus kayak videonya bener-bener harus sebisa mungkin dibuat menarik banget, lebih ke itu sih untuk sekarang, karena sekarang kan berkas yang dikumpulin untuk penilaian. Nanti baru diumumin lolos atau enggaknya ke nasional.

Nah, terakhir dari momod, pengabdian apa yang akan dilakukan Ka Deadra sebagai seorang mapres?

Untuk pengabdiannya, saya insya Allah akan berusaha sebaik mungkin untuk dapat mengembangkan program yang saya teliti. Sehingga dapat berkelanjutan untuk membantu anak-anak Indonesia khususnya yang di kepulauan dan pedalaman agar mendapat pendidikan yang merata.

SESI DISKUSI

Pertanyaan Pertama
Kak, kalau boleh tau siapa sih kak orang yang paling memotivasi kakak supaya ngajuin diri jadi mawapres D3 UNJ? Apa tips dari kakak buat anak 2016 yang kepengen kayak kakak juga? Oleh: Eva Fadilla Putri, Pendidikan Fisika 2016

Jawaban:

Orang yang paling memotivasi saya untuk tetap ikut pemilihan mawapres itu kakak senior saya yang juga mapres dan teman-teman saya. Jadi, jujur aja saya emang gak PD untuk ikut tetapi mereka selalu meyakinkan saya kalau saya bisa. Mereka juga selalu kasih saya dukungan sampai saya akhirnya berpikir kalau saya gak boleh ngecewain mereka.

Untuk tips menjadi seorang mahasiswa berprestasi, saya sendiri bingung ya, tips apa yang harus saya berikan. Mungkin tips dari saya lebih pada bagaimana kita memahami dan percaya dengan kemampuan yang sudah kita miliki. Jangan takut untuk mencoba. Tips lainnya lebih banyak lagi kita mempelajari sesuatu. Jangan pernah merasa sudah puas dengan ilmu yang kita miliki dan saya selalu mengingat perkataan dosen yang pernah berkata “Jika kamu yakin kamu yang akan menang, maka kamu akan menang.” Percaya atau tidak saya mengalaminya namun bukan berarti kita menjadi sombong dan menganggap akan menjadi pemenang. Dengan mengatakan kepada diri sendiri bahwa kita akan menang, tetap harus ada doa dan usaha untuk mewujudkannya.

Pertanyaan Kedua
Ka Deadra judul KTI nya apa? Oleh: Nurwita Faizah

Jawaban:

Judul KTI aku “Model Pelatihan Dasar Kepariwisataan dan Public Speaking untuk Anak Pulau”

Pertanyaan Ketiga
Pernahkah merasa gagal? Lalu, mau bangkit lagi merasa lelah. Gimana cara mengatasinya? Hal pertama yang harus saya lakukan dan persiapkan apa sejak sekarang? Buat KTI itu harus sesuai rumpun jurusan yang kita pilih atau boleh bebas? Oleh: Ica, PKK 2016

Jawaban:

Merasa gagal pasti pernah, sering malah. Selalu kepikiran “ Sudahlah nyerah aja, capek” Tapi ternyata itu bukan jalan keluar. Cara mengatasinya dengan mencoba lagi, terus memperbaiki yang kurang agar ke depannya bisa lebih baik.

Hal terpenting adalah percaya kalau diri kita mampu. Siapin diri sama mental yang kuat. Kalau aku pribadi seperti itu hehe.. Kamu siapkan materi apa yang mau kamu ajukan. Coba aja dari sekarang buat KTI terus konsultasi ke dosen kamu tentang ide kamu. Jangan seperti saya yang mepet waktu, jadinya keteteran. Sebisa mungkin KTI harus sesuai rumpun jurusan karena ada nilai tambahnya.

Pertanyaan Keempat
Bagaimana dukungan yang diberikan Birokrasi kepada kakak dari tingkat prodi sampai universitas? Oleh: Swardiantara, FT 2016

Jawaban:

Mereka mendukung sekali pastinya. Dari tingkat prodi, saya sedikit diberi kelonggaran. Karena saya waktu itu ikut mawapres dadakan, saya belum ada ide KTI sama sekali. Sementara saat itu, mata kuliah prodi saya kan padet banget ya, tapi prodi saya kasih saya kelonggaran untuk urusin berkas buat mapresnya. Dukungan yang paling gak bisa saya lupain ketika saya tampil untuk mawapres. Seluruh dosen, ketua kaprodi dateng semua bahkan ketua kaprodi saya ngeliburin angkatan saya buat dukung saya. Kalau tingkat di universitas juga luar biasa. Sewaktu saya tampil, dekan fakultas saya hadir dan menyaksikan penampilan saya.

Pertanyaan Kelima
Bagaimana kak perasaannya saat sudah dinobatkan jadi mapres utama D3 kak? Cita-cita terbesar Kak Dea apa sih? Terus perubahan apa yang mau Kak Dea buat untuk Indonesia dan khususnya UNJ? Kak, kasih kata-kata motivasi dong buat kita khususnya mahasiswa D3 dan seluruhnya buat ngeberaniin diri untuk ikut mapres? Oleh: Hestianna, D3 Akuntansi 2015

Jawaban:

Aduh kalo itu susah buat digambarin, antara kaget, gak percaya, sama bersyukur banget. Gak percayanya tuh, “Ya Allah ini beneran menang ya?” Soalnya teman-teman mawapres yang lain juga luar biasa hebat dan bagus. Aku banyak belajar dari mereka. Aku sempet nangis juga waktu menang, ketauan banget aku cengeng ya hehehe… Aku nangis karena orang tua aku kebetulan berhalangan hadir, terus aku bilang dalam hati, “Piala ini buat mamah sama bapak,” Miraclenya ucapan aku diijabah Allah.

Cita-cita terbesar aku sebenarnya pengen jadi penyanyi hehehe… Tetapi setelah ikut mapres aku juga punya cita-cita lain. Aku mau mengamalkan ilmu yang aku dapat selama di universitas buat orang banyak. Kalau perubahan besar buat Indonesia, aku pengen Indonesia punya sumber daya manusia yang lebih berkompeten lagi. Jadi, kita sebagai mahasiswa ikut membantu untuk memajukan pendidikan di indonesia. Khususnya bagi mereka yang kurang beruntung tidak bisa mendapatkan pendidikan layak.

Untuk UNJ, cita-cita aku simpel sih, aku maunya kita semua bangga sama kampus kita. Aku mau mengubah persepsi kalau UNJ itu cuma pilihan ke 3 atau keberapa setelah kampus lain. UNJ kita keren kok! Jadi, aku kaya punya harapan UNJ menjadi salah satu universitas yang patut untuk diperhitungkan juga. Kata-kata motivasi yang sering aku pakai buat diri aku sendiri adalah “Love everything Allah gives to me.” Selalu mensyukuri apapun kemampuan yang kita miliki. Terus mencoba, berusaha, dan berdoa pasti jalan itu selalu ada. Kalau bukan kita yang percaya sama kemampuan kita siapa lagi?

Terus mencoba, berusaha, dan berdoa pasti jalan itu selalu ada. Kalau bukan kita yang percaya sama kemampuan kita siapa lagi?

Pertanyaan Keenam
Mengapa mengambil judul KTI (yang telah disebutkan) Kak? Terus tujuannya untuk anak pulau apa? Oleh: Fifi

Jawaban:

Aku ambil judul ini karena berkaitan sama jurusan aku. Kebetulan juga sudah dilakukan waktu November 2016. Sedikit terenyuh aja melihat anak pulau, khususnya pulau Pari yang geografisnya dekat dengan kota, tapi masih kurang sentuhan pendidikan yang layak. Padahal potensi mereka luar biasa tapi terbatas fasilitas pendukungnya. Bukan cuma anak pulau, aku maunya ini berlanjut untuk seluruh anak Indonesia hingga daerah pedalaman.

PENUTUP

Jangan pernah ragu atau takut untuk memulai sesuatu. Terlebih jika itu untuk kebaikan kita dan orang banyak. Jangan pernah berpuas diri untuk sesuatu yang telah diraih. Terus berusaha untuk menggapai yang lebih tinggi lagi. Memulai tidak akan menjadi sulit jika kita sudah memiliki tekad yang kuat.

Perlu diingat kembali ya sobat, buang jauh-jauh keraguan yang ada di relung hati. Ganti dengan keyakinan yang mengakar menaklukan seluruh ketakutan yang ada. Yuk, sama-sama menginspirasi ke seluruh penjuru negeri!

Categorized in: