Salam juang sobat UNJKita.com!
Menyandang predikat sebagai wisudawan terbaik adalah hal yang membanggakan. Hitung-hitung sebagai bonus dari usaha kita selama berada di bangku perkuliahan. Di antara sobat pastinya ada yang pernah bermimpi menyandang predikat tersebut, bukan?
Untuk itu, di rubrik kali ini, tim UNJKita.com menghadirkan dua narasumber yang dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik, yaitu Nisa Yusri Anisah, S.Pd (FBS 2013) dan Syahril Sidik, S. Ag (FIS 2011). Penasaran bagaimana lika-liku yang mereka jalani?
Langsung aja kulik dari notula ini, yaaa…
Diskusi pertama diadakan bersama narasumber Nisa Yusri Anisah, S.Pd yang berasal dari prodi Pendidikan Bahasa Arab, FBS, 2013. Nisa merupakan salah satu wisudawan terbaik di tahun 2017. Diskusi dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 April 2017 pada pukul 20.00-22.00 WIB. Dimoderatori oleh Anna Afifah, kontributor UNJKita.com hingga akhir pembahasan. Nisa mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,86. Ada lagi prestasinya yang tak kalah membanggakan, yakni Juara 1 Lomba Menyanyi Arab Gebyar Apresiasi Mahakarya UNJ Tingkat Nasional dan Juara 3 Lomba Menyanyi Arab Festival Timur Tengah UI Tingkat Nasional.
SESI MATERI
Kak, makna menjadi wisudawan terbaik menurut kakak apa?
Makna menjadi wisudawan terbaik menurut saya adalah sebagai wujud syukur yang teramat banyak atas nikmat tak terhingga yang Allah telah berikan buat saya. Jati diri pribadi saya adalah jawaban atas apa yang telah saya peroleh selama saya menuntut ilmu dari mulai usia yang sangat dini hingga saat ini. Jujur saya katakan menjadi wisudawan terbaik itu tidaklah mudah. Banyak proses-proses yang sangat sulit yang pernah saya lewati, mulai belajar keras, berdoa, dan berikhtiar. Hal itu merupakan salah satu kunci bagi saya.
Tujuan saya setelah menjadi wisudawan terbaik, pertama, saya ingin membahagiakan orang tua saya yang berada jauh di kampung sana. Orang tua yang rela menyekolahkan anaknya di kota hanya demi sebuah gelar sarjana. Kedua adalah guru/dosen, berkat mereka saya tidak akan bisa seperti ini, ilmu yang mereka berikan begitu mulia sehingga saya bisa ikhlas menjalankannya, selain itu motivasi teman-teman semua yang telah mendorong kepribadian saya untuk menjadi baik dan menjadi penuh bertanggungjawab.
Manfaat saya menjadi wisudawan terbaik, yaitu alhamdulillah mendapatkan penghargaan yang sangat berharga juga pengalaman yang banyak. Itu semua tidak semata-mata saya acuhkan, tetapi untuk prospek ke depannya. Jangan selalu puas dari apa yang telah kita dapati, terus berjuang untuk masa yang akan datang. InsyaAllah ilmu yang saya dapatkan di UNJ akan diamalkan dan tidak berhenti untuk mencari sesuatu yang belum didapati. Terus raih karena ilmu yang telah kita dapati tak akan habis layaknya harta yang kita miliki.
ilmu yang saya dapatkan di UNJ akan diamalkan dan tidak berhenti untuk mencari sesuatu yang belum didapati.
Masya Allah Kak Nisa. Kak, kalau jadi wisudawan terbaik pasti gak lepas dari kendala-kendala saat masa kuliah. Mungkin kakak bisa cerita kendala kakak waktu di masa kuliah apa aja?
Sebisa mungkin apa yang saya bisa selama masa kuliah itu saya jalani dengan penuh keikhlasan. Saya pernah mendapat nilai agak sedikit rendah di mata kuliah ilmu Shorof (dalam bahasa inggris disebut grammar). Dari sanalah, Allah menegur saya untuk bisa lebih giat lagi dalam belajar mata kuliah tersebut. Saya tekuni mata kuliah Shorof itu dengan baik hingga akhirnya bisa saya jadikan bahan skripsi.
Rintangan lainnya adalah ketika saya sedang menjalankan skripsi saya. Deadline dikumpulkan skripsi lengkap itu sekitar kurang lebih tiga mingguan lagi. Pada saat saya mau bimbingan skripsi, tiba-tiba dosen pembimbing saya bilang untuk mengubah sebagian judul skripsi saya. Alhasil data semua pasti berubah, namun saya tetap memperjuangkan judul saya dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Singkat cerita, saya pernah ikut lomba Menyanyi Bahasa Arab dan sekaligus menjadi official di UIN Jogja selama seminggu. Padahal di saat yang sama pula, saya harus datang kuliah seperti biasa. Resikonya tentu tertinggal banyak materi kuliah. Saya tetap memilih untuk berlomba karena sudah menjadi hobi. Biarpun saya ketinggalan kuliah, setidaknya masih bisa bertanya kepada teman tentang tugas-tugas kuliah.
Kendala semasa kuliah yang tak kalah merepotkan yakni ketika bagian alat pengecap saya di operasi. Dokter meminta untuk bedrest penuh selama satu minggu. Meskipun begitu, yakinilah apapun kepahitan yang ada dalam hidup sudah diatur oleh Allah SWT. Intinya kita harus tetap percaya diri, istiqomah, teguh pendirian, dan qonaah.
Ngomongin manajemen waktu nih kak. Kakak kan organisatoris juga, akademik juga harus jalan. Bagaimana manajemen waktu antara akdemik dan organisasi kakak waktu kuliah?
Belajar tanpa organisasi itu kurang lengkap seperti halnya sayur tanpa bumbu. Sejak MTS saya aktif dalam organisasi hingga MA. Ketika kuliah juga bergabung dengan BEM Jurusan Bahasa dan Sastra Arab serta diamanahi sebagai Ketua Divisi Pengembangan Minat dan Bakat. Bagi saya, menjadi mahasiswa kura-kura (kuliah-rapat) lebih menyenangkan dibanding menjadi mahasiswa yang kupu-kupu (kuliah-pulang).
Kalau saya biasanya optimalkan waktu yang ada saat sedang kumpul dengan teman-teman BEM. Misalnya, dapat tugas kuliah yang sulit, saya sering tanya sama teman-teman di BEM. Terkadang dari pertanyaan itu timbul diskusi-diskusi lainnya, jadi lebih bermanfaat. Gak cuma itu saja, dalam kehidupan sehari-hari, saya selalu mempunyai schedule of activities, agenda yang menjadi acuan saya dari bangun pagi sampai tidur lagi. Lakukan kegiatan tersebut dengan nyata sesuai target, insya Allah terpenuhi.
Begitu pula dengan organisasi. Amanah yang telah diberikan kepada kita, coba jalani dengan penuh tanggung jawab. Sebab amanah itu merupakan bentuk kepercayaan teman-teman lainnya terhadap diri kita. Amanah di organisasi sebagai sarana belajar, di luar perkuliahan. Kita harus mencari suatu ilmu yang belum kita ketahui untuk menambah wawasan. Rasa malas di setiap diri manusia pasti ada, tapi yakinkan lagi dalam diri kita, ingat-ingat kembali target kita ke depannya akan menjadi apa dan bagaimana. Itulah tujuan hidup sebenarnya.
Kak Nisa tipe yang terstruktur yah kak, sampai punya schedule of activity jadi bisa tau targetan apa yang mau kita kerjakan di hari itu. Mumpung ada ka Nisa, bisa nih kak share tips-tips apa lagi untuk menjadi wisudawan terbaik?
Ada beberapa hal yang perlu teman-teman jalani. Pertama, minta doa kedua orang tua. Kunci kesuksesan kita semua ada di dalam doa orang tua kita. Dari mulai kita melakukan suatu hal kecil pun mohon ridho pada orang tua kita sebab doa orang tua adalah doa yang mustajab. Contoh kecilnya, pada waktu itu saya meminta keputusan dan meminta doa orang tua untuk mengambil mata kuliah skripsi di semester 7 lalu. Orang tua saya menjawab dengan rendah hati dan singkat, “Jika kamu mampu mengerjakannya, kerjakanlah. Tapi jika tidak mampu jangan dipaksakan.” Itulah jawaban singkat orang tua saya. Alhamdulillah saya bisa membuktikan pada orang tua bahwa saya bisa lulus 3,5 tahun.
Kedua, berdoa dan berikhtiar. Kerja keras tanpa doa tak akan menghasilkan apa-apa. Begitu juga sebaliknya, berdoa tanpa kerja keras menghasilkan kehampaan. Sebab Allah tidak akan memberi nikmat pada hambaNya yg tidak mau berusaha dan berdoa. Ketiga, kenali kepribadianmu dan jati dirimu. Katakanlah, “Aku pasti bisa seperti mereka yang sukses, tidak pantang menyerah, selalu berkeinginan banyak yaitu dengan berkemauan keras tanpa ada batas.”
“Aku pasti bisa seperti mereka yang sukses, tidak pantang menyerah, selalu berkeinginan banyak yaitu dengan berkemauan keras tanpa ada batas.”
Keempat, buatlah dreams book. Sebisa mungkin tulis cita-cita mu di tempat yg sekiranya kamu lihat setiap hari. Saya selalu menuliskan mimpi-mimpi saya di selembar kertas, lalu saya tempelkan di lemari-lemari saya. Setiap hari saya lihat tulisan kecil itu saya yakin suatu saat akan menjadi mimpi yg besar. Silahkan teman-teman tiru dari mulai mimpi yang kalian inginkan. Insya Allah terkabul karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Melihat. Kelima, usahakan sesulit apapun mata kuliah yang kita tempuh, dekatilah! Jangan dibenci! Tekuni dengan cermat, baca dan pelajari setiap saat mata kuliah yang sulit itu menjadi mudah bagi diri kita.
Keenam, jangan pernah merasa puas atau sombong dari apa yang telah kita peroleh. Semua itu akan berujung derita jika kita menyombongkannya. Terus meraih mimpi selanjutnya dan buktikan pada sekeliling kita bahwa ini merupakan hasil kerja keras kita. Ketujuh, pintar memanajamen waktu dengan baik. Al-waqtu kasyyaif, waktu itu seperti pedang. Gunakanlah waktu kita dengan sebaik mungkin karena waktu sedetik pun tidak mungkin terulang lagi.
Nah, minta restu orang tua ya kak point pertama. Usaha, berdoa, dan ikhtiar juga harus beriringan. Hal paling penting jangan pernah merasa puas dengan apa yang kita peroleh. Kira-kira apa rencana kakak pasca menjadi wisudawan terbaik?
Rencana saya pasca menjadi wisudawan terbaik untuk saat ini adalah mengamalkan ilmu yang telah saya dapatkan kepada orang lain. Salah satu mahfudzot mengatakan, “Al ‘ilmu bilaa ‘amalin kassyajaru bila tsamarin”. Artinya, ilmu bila tidak diamalkan seperti pohon yang tidak berbuah.
Selain itu, rencana kuliah S2, mohon doanya ya semoga tahun depan bisa nembus LPDP. Saya sangat termotivasi dari kakak kelas yang sudah bisa tembus LPDP ke luar negeri. Intinya, memohon ridho orang tua, berkemauan keras dan berdoa. Sesuai dengan motto hidup saya, “Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya. Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan, istiqomah dalam menghadapi cobaan”.
SESI DISKUSI
Pertanyaan Pertama
Narsum ini sepertinya angkatan 2013, kira-kira apakah memang di jurusan narsum itu di boleh kan 3,5 tahun. Kriteria apa saja sih yang di haruskan bisa menerima predikat mahasiswa terbaik? Dari segi apa saja? Saya tidak terlalu sibuk dengan urusan selain kuliah, juga tidak terlalu banyak hal yang saya lakukan untuk pengembangan diri tapi ip saya cenderung naik turun tapi tidak sampai terjun? Mohon pencerahan. Terimakasih.
Jawaban:
Iya, di jurusan saya diperbolehkan lulus 3,5 tahun. Menurut saya itu peluang untuk mengambil kesempatan emas tersebut. Jujur saya katakan pada awalnya saya gak percaya diri untuk bisa lulus 3,5 tahun, dengan tekad yang kuat dan ada kemauan yang keras alhamdulillah saya bisa sampai di titik ini.
Kriteria yg diharuskan, pertama dilihat nilai Indeks Prestasi kita dan pretasi-prestasi lainnya di tingkat Nasional maupun Internasional yang sudah kita tempuh selama kuliah. Masalah IP naik turun mungkin menurut saya bagaimana seseorang itu bisa mengikuti mata kuliah tersebut dengan baik atau ada kendala-kendala lain yang mungkin bisa menjadikan hasilnya demikian. Tetaplah berusaha, jangan pantang menyerah, insya Allah ada jalan.
Pertanyaan Kedua
Menurut kakak, apa ukuran seseorang dikatakan wisudawan terbaik? Oleh: Ana, Matematika 2016
Jawaban:
Menurut saya ukuran seseorang dikatakan wisudawan terbaik itu dilihat dari kemampuan dia selama ia kuliah dengan proses yang telah ia raih. Itu merupakan jawaban dan hasil atas dirinya selama ini. Karena hasil tak akan mengkhianati proses.
Pertanyaan Ketiga
Pernah gak kak merasakan jenuh dengan tugas kuliah? Jika iya apa solusi yang biasanya kakak lakukan? Oleh: Nelvi Puspita Ningrum, Pendidikan Sosiologi 2014
Jawaban:
Rasa bosan/ jenuh pasti ada ya. Jika saya sudah merasa jenuh dan mumet dengan tugas kuliah, saya biasanya melakukan hobi saya seperti mendengarkan lagu-lagu arab. Lalu, saya menghafal liriknya, atau misalkan mendengarkan lagu ber-genre lainnya, atau biasanya saya mengerjakan tugasnya itu tidak ketika pikiran sedang jenuh. Karena kita butuh sekali mengerjakan tugas dengan otak yang fresh dan hati dan suasana yang tenang.
Pertanyaan Keempat
Kak, jadi wisudawan terbaik itu harus berdasarkan IPK yang tinggi ya ka? Itu IPK-nya dinilai karna skripsinya bagus apa gimana sih ka? Oleh: Thenny, Ilmu Agama Islam, 2016
Jawaban
Salah satunya adalah nilai IPK tinggi. Menurut saya kriteria lulus itu bukan dilihat dari skripsinya yang bagus, tapi skripsi yang selesai. Sebagus apapun skripsi kita jika kita tidak bisa menjawab pertanyaan dosen disaat sidang, hasilnya nihil.
Tanggapan
Jadi wisudawan terbaik itu gak cuma diliat dari skripsinya ya ka? Ada faktor yang lain juga ya?
Jawaban
Faktor lainnya yaitu yang saya sudah jelaksan di pertanyaan sbelumnya yaitu dilihat dari nilai IPK dan prestasi-prestasi yang telah kita raih di tingkat nasional maupun internasional.
Pertanyaan Kelima
Kak, bagaimana cara kakak membagi waktu antara menulis skripsi, menulis laporan PKM dan kuliah di semester 7 sehingga bisa lulus 3,5 tahun? Oleh: Siti Sarah Fauziah, Pendidikan Bahasa Arab, 2014
Jawaban
Menurut saya cara saya membagi waktu saya antara menulis skripsi, menulis laporan PKM dan kuliah di semester 7 yaitu biasanya saya mengerjakan skripsi pada waktu malam hari bahkan sampai larut malam. Karena saya punya targetan tersendiri pada waktu mengerjakan skripsi.
Misalnya, di-note saya “Bab II, 2 minggu harus kelar”. Saya usahakan menyelesaikannya dengan tepat waktu, jadi saya biasanya membagi-bagi waktu. Tujuh hari dalam seminggu saya bagi untuk mengerjakan ketiganya. Senin sampai Rabu jadwal PKM, berarti saya harus fokus di sekolah. Kamis hingga Jumat saya kuliah di kampus, berarti di hari itu sebisa mungkin di kala waktu senggang saya bisa bimbingan dengan dosen pembimbing.
Seperti yang pernah saya bilang sebelumnya, sedikit waktu yang kita miliki itu berguna bagi kita. Intinya kita punya targetan tersendiri untuk bisa melampaui semua itu.. Karena itulah saya punya note sendiri di hari besok saya mau ngapain, dan apa yang harus saya lakukan, jadi waktu kita tidak terbuang sia-sia.
Pertanyaan Keenam
Kak, mau tanya, penentuan wisudawan terbaik itu bagaimana? Apakah di rekomendasikan di setiap jurusan atau per fakultas? Dan apa yang memang membedakan wisudawan terbaik dengan wisudawan lainnya selain sertifikat yang diberikan oleh pihak kampus? Terimakasih, wassalamu’alaikum. Oleh: Shaiba, Pendidikan IPS 2013
Jawaban
Penentuan wisudawan terbaik di fakultas saya kemarin yaitu pada mulanya di rekomendasikan dari setiap jurusan. Kemudian ke tingkat fakultas, dari fakultas ke tingkat Universitas. Itu semua dilihat dari nilai IPK tertinggi dan dilihat prestasi-prestasi non akademik lainnya. Pada waktu wisuda kemarin, alhamdulillah saya mendapat medali dan sertifikat sebagai penghargaan wisudawan terbaik dari pihak kampus dan pihak alumni UNJ. Wisudawan terbaik kemarin mendapatkan medali, sertifikat dari rektor UNJ dan pihak alumni UNJ dan juga mendapatkan uang pembinaan. Terimakasih 🙂
Pertanyaan Ketujuh
Gimana sih caranya bisa dapet info-info seputar lomba dan acara acara gitu? Soalnya saya termasuk anak yang kurang aktif tapi ingin jadi aktif, gak cuma akademiknya tapi non akademiknya juga. Nah, karena kurang aktif inilah saya sering telat alias kurang up to date. Menurut kakak saya harus bagaimana biar saya bisa memperbaiki diri? Oleh: Anindita Chorunisa, jurusan akuntansi, 2015
Jawaban
Event lomba-lomba gitu biasanya di jurusan saya selalu ada info dari BEM yang mengirimkan surat rekomendasi mengikuti perlombaan. Selain itu, kalo di jurusan bahasa arab event-event lomba apapun biasanya saya dapat dari teman-teman yang kuliah di universitas lain (khususnya di jurusan saya). Karena kalau di jurusan saya event-event Gebyar Apresiasi itu sangat bergengsi di kalangan Nasional. Jadi, saling mengundang universitas satu sama lain. Atau biasanya kan suka ada broadcast ya mengenai perlombaan-perlombaan apapun, nah diikuti saja. Atau melalui website universitasnya, event apa yang sedang digelar oleh universitas tersebut.
Pertanyaan Kedelapan
Pertanyaannya seputar dilema kerja dan kuliah. Sebenarnya pekerjaan yang diambil menunjang atau linier dengan perkuliahan yang diambil. Namun, hanya saja terkait waktu, lokasi dan juga energi. Nah pertanyaannya, pekerjaan yang seperti ini baiknya dihindari atau diambil ya? Oleh: Mifta, Matematika 2014
Jawaban
Yakini dari dalam pribadi kamu sendiri, jangan asal ambil gitu aja. Lihat dahulu prospek ke depannya akan bagaimana. Jika kamu mengambil pekerjaan ini, jika kuliah terbengkalai dengan suatu pekerjaan, kuliah kamu selama ini sia-sia tak berarti. Usahakan imbangi antara kuliah dan pekerjaan yang kamu dapatkan itu. Atau minta petunjuk sama Allah mana yang lebih baik.
Usahakan imbangi antara kuliah dan pekerjaan yang kamu dapatkan itu. Atau minta petunjuk sama Allah mana yang lebih baik.
Diskusi yang memukau dari Nisa kali ini, semoga bisa menambah semangat kamu untuk terus berproses ya, sob! Jangan putus asa gitu aja! Kembali bangkit dan berlari mengejar mimpi layaknya seorang pelari dalam sebuah kompetisi. Baca juga notula part 2 dengan narasumber yang tak kalah memukau. Mau tau? Stay tune!