Hi sobat unjkita.com! Muhammad Sugeng dan kawan-kawan tahun ini diamanahkan hibah dari DIKTI untuk mengembangkan sebuah penelitian pembangkit listrik sederhana yang diberi judul, “Pembangkit Listrik Sederhana Thermoelectric Cooler Dengan Media Batu Andesit.” Nah, berikut ini adalah ulasan tentang PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) bidang Penelitian Eksata dari Tim Muhammad Sugeng. Yuk disimak!
Mengapa Kita Perlu Mendukung Energi Yang Ramah lingkungan dan terbarukan?
Penggunaan energi listrik tentu dari tahun ke tahun selalu meningkat dalam penggunaanya, hingga pada saat kini pun juga Bahan Bakar Minyak (BBM) selalu meningkat dan mahal dikarenakan bahan bakar yang diambil dari sisa fosil ini yang semakin hari semakin tipis dalam persediaannya di muka bumi ini.
Sasaran pemerintah pada tahun 2025, diharapkan terwujudnya bauran energi yang lebih optimal, yaitu : minyak bumi (< 20 %), gas bumi (> 30 %), batubara (>33 %), biofuel (> 5 %), panas bumi (> 5 %), Energi terbarukan lainnya (> 5 %) dan batubara yang dicairkan (> 2 %). Bahkan tak lain Pembangkit Energi Listrik banyak sekali menggunakan bahan bakar fosil yang tentu tak heran berdampak sekali pada lingkungan, tentu perlunya pengembangan pembangkit energi listrik yang terbarukan dan ramah lingkungan.
Dapatkah Teknologi Thermoelectric dengan bantuan Media Batu Andesit Dapat Menghasilkan Suatu Energi Listrik ?
Dilihat secara geografis Indonesia memang terletak pada garis khatulistiwa dimana tentu mengakibatkan pengaruhnya pada cuaca ataupun musim bahkan Indonesia mempunyai potensi energi matahari yang sangat besar dan berharap ada suatu teknologi yang dapat mengubah energi panas menjadi energi listrik. Teknologi Thermoelectric menjadi suatu upaya pengembangan para peneliti dalam proses pengkonversi energi panas ke listrik.
Dalam ini, Tim Muhammad Sugeng berkesempatan untuk melakukan riset pada teknologi Thermoelectric Generator (TEG) dimana memang teknologi ini pernah digunakan sebagai pembangkit listrik pada pesawat Voyager 1 milik NASA pada tahun 1977 saat mengorbit di luar angkasa. Tentu dalam pengembanganya kami menggunakan media Batu Andesit sebagai penyimpan panas dikarenakan batu andesit mempunyai tingkat penyimpan panas (Heat Capacity) sebesar 2,93 KJ/ Kg K dibandingkan jenis batuan lainnya dan Indonesia menjadikan negara peringkat teratas dalam produsen Batu Andesit .
Oleh karena itu, pada penelitian Muhammad Sugeng dan kawan-kawan terus melakukan pengujian dan pengembangan dalam membuat suatu pembangkit energi listrik yang ramah lingkungan dengan media batu Andesit ini. Semoga lolos ke PIMNAS! Mari kita dukung dan beri apresiasi untuk PKM-Penelitian Eksata dari Tim Sugeng 🙂
Oleh: Harmawan Febrianto