Kring-kring….

Terdengar bunyi bel sepeda bersautan meramaikan suasana sore menjelang malam. Tampak anak-anak sedang bermain, bercengkrama dengan teman sebayanya. Ku terduduk ditaman sembari menikmati indahnya bunga-bunga sakura yang jatuh berguguran, meghiasai jilbab yang kukenakan bak mahkota. Hari telah senja, aku menegadahkan kepalaku ke atas melihat langit yang berwarna biru keorenan.

“Senja yang indah…” ucapku lirih, menggagumi cipataan Sang Maha Pencipta.

Saat ini aku sedang menikmati hari terakhir kunjunganku di Jepang. Ini bukanlah wisata semata, melainkan perjuangan yang hakiki, tuk mengharumkan almamaterku tercinta. Aku melewati berbagai macam rintangan untuk momen ini. Sedih senang yang telah kulalui, semuanya bercampur menjadi satu. Memang benar kata pepatah setiap usaha tidak akan mengecewakan hasil, aku mensyukuri apa yang telah ku dapatkan. Ditaman ini aku teringat kembali segala proses yang mengantarkanku ke Jepang.

***

Namaku Aska Aulia. Setelah SMA , aku melanjutkan pendidikanku di UNJ, program studi matematika. Ini adalah tahun ke-2 ku berkuliah di UNJ, aku mendapatkan kesempatan untuk mengikuti tes seleksi olimpiade matematika se-Asia yang diadakan oleh Jurusan. Awalnya aku bimbang, haruskah aku ikut? Pertanyaan itu selalu tergiang di kepalaku, aku merasa kecil hati akan dapat lolos dari seleksi ini, karena seleksi ini diikuti semua mahasiswa dari Jurusan Matematika. Akhirnya aku bertanya pada ibuku perilah itu, beliau menaggapinya dengan serius.

“Ibu mendukung yang terbaik buat Kakak, jika kakak ingin mecoba, tidak ada salahnya, kakak pasti bisa.” kata Ibu meyakinkanku. Kata-katanya memberiku kekuatan.

Hari yang ditunggu pun tiba, tes seleksi olimpiade matematika se-Asia. Aku pun optimis mengikuti tes tersebut.

“Bismillah…” Ucapku sebelum mulai mengerjakan.

***

Saat ini aku sedang mengikuti pelatihan bersama empat orang yang lain untuk persiapan ke tahap selanjutnya, yaitu seleksi tingkat nasional. Sesekali aku melewatkan jadwal kuliahku untuk megikuti pelatihan ini, ya alhasil, ada materi perkuliahan yang belum ku pahami.

“Semoga pengorbananku ini tidak sia-sia!” ucapku dalam hati.

Dari berbagai Universitas di Indonesia, kami dikumpulan untuk melaksanakan tes seleksi tingkat nasional ini. Nantinya akan dipilih 10 orang untuk mewakili indonesia mengikuti olimpiade matematika se-Asia di Jepang.

Aku sudah berikhtiar, tinggal doa-lah yang dapat kupanjatkan pada Allah Sang Maha Kuasa. Mulutku tak henti-hentinya memanjatkan doa. Waktu pemgumuman pun tiba, disebutkanlah nama-nama mahasiswa yang berhasi lolos. Saat mahasiswa ke-5 disebutkan terdengarlah namaku dipanggil oleh pihak panitia.

“… yang ke.5 Aska Aulia mahasiswa UNJ.”

Aku sangat senang mendengarnya, ucapan syukur tak henti-hentinya kupanjatkan, aku terpilih sebagai satu-satunya mahasiswa yang berasal dari UNJ.

“UNJ tunggu aku, aku akan membaggakanmu! Tunggu kabarku dari Jepang ya!” ujarku yang sedang dirundung bahagia.

***

Setelah berbagai kegaitan kami lakukan seperti seminar, pelatihan, karantina dan lain-lain di Jepang, akhirnya hari H olimpade pun tiba. Kami, delegasi dari Indonesia akan bersaing dengan mahasiswa lain dari setiap negara di Asia. Aku akan mengikuti lomba dengan katagori kalkulus.

“Teet, teet..” bel berbunyi pertanda soal sudah dapat dierjakan. Dengan bekal ilmu yang telah kupelajari selama ini, aku mengerjakan soal-soal kalkulus yang diberikan.

***

“Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan!” ucapku yang masih terduduk di bawah pohon sakura. Semua ini tak lepas dari almamaterku yang selalu memberikanku dukungan. Aku tak akan melupakan momenku ini.

Aku beralih ke buku catatan yang ada dipangkuanku, kemudian membuka lembarannya tak lupa sebuah pena hitam di tangan kananku. Ku torehkan pena itu pada kertas putih dan mulai menulis sebuah surat untuk UNJ tercinta.

“UNJ terimakasih telah menjadi sarana aku belajar. Kau telah memberikan banyak pengalaman berharga padaku. Dari UNJ, aku belajar tentang segala hal baru yang belum kuketahui. Sekarang aku akan memberikan kemenanganku ini padamu. Kemenangan yang kuperoleh atas hasil ikhtiar-ku selama ini. Kemenagan yang dapat mengharumkan namamu. Piala perak tandaku berada di peringkat ke-2 Olimpiade Matematika se-Asia katagori kalkulus, kupersembahkan untukmu. UNJ… sekali lagi terimakasih telah senantiasa mengisi hari-hariku dengan segala kegiata yang bermanfaat. Kutulis surat itu dengan sepenuh hatiku, kukembangkan senyum diwajahku, senyum bahagia untuk UNJ-ku.

“Aku rindu UNJ, tunggu aku kembali ke Jakarta ya.”

Aku masih menikmati pemandangan indahnya senja di Jepang, dengan angin sepoi-sepoi yang terus berhembus dan bunga sakura yang terus berguguran menawan.

Oleh: Chairunnisa Inayatusufi (Pendidikan Matematika UNJ Angkatan 2015)

Tulisan ini dipersembahkan untuk Pesta Literasi 2017 yang diselenggarakan oleh UNJKita.

Categorized in: