Pemimpin adalah orang yang mengemban tugas dan tanggungjawab untuk memimpin dan mempengaruhi orang yang dipimpinnya, dalam lingkup akademis jabatan pimpinan utama dari lembaga pendidikan formal, pada umumnya merupakan lingkup Perguruan Tinggi (universitas dan institut) dikomandoi Rektor dan para Wakil Rektor.
Dengan berpedoman akan tugasnya, yakni menjalankan fungsi pengelolaan universitas secara keseluruhan, melaksanakan penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada kepada masyarakat, membina civitas akademika (dosen & mahasiswa) serta membina hubungan dengan alumni, baik di lingkungan universitas dan masyarakat.
Sebagai pemimpin di sebuah institusi pendidikan, seorang rektor harus bisa membawa kampus yang dipimpinnya tersebut melangkah maju. Sehingga kualitas yang dimiliki kampus tersebut bisa terus meningkat. Hal tersebut juga yang disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir dalam acara Pertemuan Tahunan BAN-PT 2016 di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta.
Pasca diberhentikannya Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) oleh Menristekdikti pada 2017 lalu, UNJ kini dipimpin oleh seorang Plt. Rektor. Maka terhitung sudah kurang lebih 7 bulan UNJ belum memiliki Rektor definitif. Padahal adanya Rektor sangat dibutuhkan dalam menentukan suatu kebijakan yang bersifat strategis, substansial dan mengikat lainnya.
Segala pihak UNJ sendiri sadar bahwa sosok rektor menjadi bagian penting dalam konstruksi sebuah organisasi lingkup akademis yang dibutuhkan seluruh civitas akademika. Terkait hal tersebut, mahasiswa diwakilkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa UNJ (BEM UNJ) dan Badan Aspirasi MTM UNJ melakukan beberapa tindakan untuk mengapresiasi segala keluh kesah yang muncul kepermukaan.
Angket pilrek UNJ menjadi salah satu langkah awal untuk menyerukan aspirasi, dengan 929 responden yang telah berpartisipasi dalam angket pilrek UNJ. diharapkan aspirasi mahasiswa UNJ dapat tersalurkan dan tentunya segera mendapatkan rektor yang lebih baik. Perjuangan mahasiswa tentunya tidak berhenti melalui angket saja, dengan instruksi oleh BEM UNJ yakni Kepala Departemen Dalam Negeri BEM UNJ, Yan Handoko mahasiswa melangsungkan panggung akbar untuk bersama menyuarakan aspirasi yang akan melalui tahap konsolidasi akbar menuju pemilihan rektor. Pada, Senin, 7 Mei 2018 pukul 15.30 s.d. selesai bertempatan di Plaza UNJ.
Merujuk pada agenda konsolidasi akbar tersebut, PLT Rektor UNJ, Prof. Intan Ahmad, Ph.D memberikan tanggapan yang positif dan mendukung langkah mahasiswa. Prof. Intan menyatakan bahwa begitu statuta selesai, Mei ini akan segera diangkat pada tingkat senat untuk dikirim ke kementrian agar segera dapat melakukan proses pemilihan Rektor.
“Saya rasa ada baiknya, sebelum mahasiswa melakukan aksi terkait pemilihan rektor untuk melakukan konsolidasi juga terlebih dahulu dengan jajaran wakil rektor 3, hal ini agar mendapat kejelasan dan saling memberi masukan antar kedua belah pihak.” Tutur Prof. Intan Ahmad, Ph.D selaku PLT Rektor UNJ.