Bukan sekadar nama, ada hidup yang coba kau rangkul

Ada harap yang terus kau hela

Juga

Perihal lain yang kita sebut sebagai perjuangan

 

Almamater atau sebut saja kulit dari tubuhmu yang berasal dari kami

Hijau

Serupa daun pada pukul 9 pagi

Menatap mimpi di bawah sengat harap matahari

 

Kami ada dan berharap menjadi Kau

Kau ada karena ada mimpi yang kami gantungkan

Atau mimpi Kau tentang pertiwi tanpa air mata

Atau tentang bangsa yang akan dan terus hidup sebagai pejalan tanpa akhir

 

Kau bukan sekadar nama

Tubuhmu di ibukota

Dan jiwamu berasal dari tubuh kami  yang beragam dari sudut negeri

Kau menjadikan kami satu, tanpa perbedaan, atau sesuatu yang membatasi

 

Kami kenakan nama Kau di mana-mana

Di jalanan, ruang baca, halaman sekolah, jendela perpustakaan, di kantor gubernur, atau di hadapan sesuatu yang kami anggap tanpa keadilan.

Kau membuat kami mengenal kata berani atau peduli atau mengerti atau tidak berhenti atau memenuhi segala hak yang mesti dan harus didapati pemilik negeri.

Kukenakan nama Kau di mana-mana

dan

Kau menjadi besar sekali lagi.

Categorized in: