Saat ini Indonesia sedang digemparkan dengan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Banyak dari masyarakat, tak terkecuali Mahasiswa UNJ didorong untuk berkecimpung di bidang kewirausahaan. Beberapa pekan yang lalu BEM FMIPA UNJ mengadakan kuliah bisnis dengan tema Sciencepreneur , lho! Pembicaranya adalah Ka Elang Yudantoro (pengusaha Sancu alias Sendal Lucu). Ka Elang juga lulusan UNJ, lho!

Apa sih Sciencepreneur?

Singkatnya, Sciencepreneur adalah wirausaha yang berbasis sains. Misalnya bisnis yoghurt, ini adalah salah satu jenis usaha sciencepreneur karena di dalamnya terdapat ilmu-ilmu tentang sains. Namun, hampir semua produk bisnis itu berhubungan dengan sains.

Terlepas dari istilah sciencepreneur , terdapat beberapa tips dan trik berbisnis untuk para kamu para mahasiswa yang tertarik terjun di dunia bisnis ala Ka Elang.

Pertama, Latihan jualan. Khususnya jika kamu adalah pebisnis pemula lebih baik mencari suplier produk yang kiranya menarik dan dibutuhkan oleh masyarakat. Kenapa tidak membuat produk saja? Sebetulnya bisa saja jika membuat produknya sendiri untuk berbisnis. Namun, di tengah kesibukan sebagai mahasiswa di kampus terkadang membuat pembuatan produk ini tak jarang jadi terbengkalai. Kalau sudah terbengkalai, seringkali timbul malas melanjutkan bisnis dan akhirnya bisnis pun berhenti sampai di sini. Sayang sekali, bukan? So, untuk kamu para mahasiswa terutama bagi pemula bisnis gak ada salahnya kalau memulai bisnis dengan cara menjadi reseller. Selain dapat untung, kamu juga bisa dapat ilmu bisnis dari suplier, kan?

Kedua, tentukan produk yang akan dijual. Contohnya, bisnis pakaian. Sebagai mahasiswa yang terlatih untuk peka terhadap lingkungan sekitar perlu mengetahui apakah banyak konsumen yang akan tertarik dengan produk bisnismu? Selain itu, juallah produk yang dibutuhkan pasar, bukan hanya sekedar mengikuti keinginan pribadi.

Ketiga, tentukan pasar yang memang dapat menerima produk bisnis yang sudah ditetapkan. Seringkali mahasiswa kebingungan dengan target pasar produk bisnisnya. Sejak awal kamu perlu menetapkan siapa yang akan menjadi konsumen produk bisnismu itu. Apakah ibu rumah tangga? Mahasiswa? Pekerja kantoran? Anak sekolah? Atau siapa saja yang bisa berpeluang besar terhadap produk bisnismu. Lebih baik tentukan target pasar dengan spesifik agar lebih mudah dalam mempromosikan produk.

Mahasiswa Mengerjakan Skripsi

Rencanakan bisnis yang akan kamu jalankan.

Keempat, adan survey kecil-kecilan. Misal kamu menetapkan target pasar bisnismu adalah mahasiswi UNJ. Sebaiknya sebelum menjual produk, kamu perlu mengadakan survey kecil-kecilan untuk mengetahui gambaran target pasar. Apa sih bahan pakaian yang disenangi oleh mahasiswi UNJ?. Nah, setelah itu, barulah kamu dapat menentukan spesifikasi dari bahan pakaian yang akan dijual. Selain itu, dirimu juga akan tambah yakin bahwa produk tersebut banyak peminatnya di kalangan mahasiswi UNJ. So, kemungkinan untuk rugi akan lebih kecil peluangnya, kan?

Kelima, hitung potensi. Jika target pasarnya adalah mahasiswi UNJ maka kamu bisa perhitungkan sejak awal, ada berapa mahasiswi di UNJ? Kita juga perlu memperhitungkan berapa jumlah entrepreneur di lingkup UNJ yang memiliki kesamaan produk bisnis dengan kita. Sehingga kita dapat memperkirakan potensi penjualan bisnis kita per bulan atau per tahunnya. That’s easy, right?

Nah, itu semua adalah beberapa tips dan trik agar kamu lebih mudah dalam menjalankan bisnismu. Selain itu, dirimu juga perlu tahu bahwa dalam proses berbisnis melewati step by step, yaitu:

  1. Starting (Inilah momen kamu memulai bisnismu. Don’t be afraid and the show must go on. Tantangan apapun yang akan kamu hadapi jangan sampai membuatmu berhenti di tengah jalan. Teruslah maju dan komitmen dalam menjalankan bisnismu. Walaupun sering merasa tak untung banyak dan belum balik modal, no problem! Semua akan indah pada waktunya, kok!).
  2. Omzet (yaitu jumlah keuntungan ditambah modal. Pastikan keuntungan lebih besar dari pada modal, yaa. Ohya, pernah juga mendengar tips agar bisnis terus berkembang yaitu dengan cara mengambil persenan keuntungan lebih banyak untuk dijadikan modal dari pada untuk dinikmati hasilnya. Sehingga jumlah produk berpotensi untuk terus bertambah setiap penjualan sehingga berdampak pada profit bisnismu yang terus bertambah).
  3. Profit (Nah, inilah momen saat sudah balik modal. Profit atau keuntungan sudah mulai terlihat dan sebaiknya seperti poin 2, persenan dari profit diputar kembali untuk menambah modal penjualan selanjutnya).
  4. Sistem/team (Saat awal berbisnis seringkali tidak ada partner alias memulai bisnis sendiri. Setelah keuntungan atau profit terlihat dan dapat ditetapkan setiap bulannya, maka saat ini kamu sudah bisa mencari karyawan untuk membantumu menjalankan bisnis. Dengan pencapaian profit yang sudah tetap, kamu akan lebih mudah untuk menetapkan gaji karyawan. So, semuanya akan terasa lebih ringan).
  5. Freedom(Bebas. Yaps, jika sudah memiliki keuntungan tetap dan terus berkembang setiap tahunnya. Selain itu, sudah semakin banyak karyawan yang dimiliki maka saat ini kamu bisa lebih menikmati jerih payahmu. Namun, tanggung jawabmu saat ini adalah pastikan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas baik, terus berinovasi agar mengikuti kebutuhan pasar, dan keuangan bisnis tetap termanage dengan baik. Sehingga bisnismu akan semakin berkembang).

Semoga ilmu berbisnis tersebut dapat berguna untuk menyukseskan bisnismu, yaa. Tetaplah berkreasi, tetaplah menginspirasi menjadi success young entrepreneur!

Categorized in: