Hi, teman-teman pendidik di seluruh Indonesia! Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbagai tulisan serial pendidikan yang InsyaAllah akan terbit setiap hari Sabtu. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Apersepsi: Kunci Agar Kelas Semakin Diminati

Salam Inspirasi Pendidikan!

Tentu, teman-teman pendidik sudah mengetahui bahwa mengajar adalah suatu seni. Seni yang semua pendidik pun juga butuh untuk terus belajar. Ya, belajar untuk mengajar. Sebagai pendidik, kita perlu sekali untuk meningkatkan kapasitas cara mengajar dan juga belajar berbagai teknik-teknik mengajar yang baru, agar kita mampu membuat pekerjaan kita menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan. Kuncinya adalah teman-teman pendidik perlu mengetahui beberapa prinsip dasar dalam mengajar.

Seorang pendidik yang sudah menghayati bahwa mengajar adalah suatu seni, tentu dapat merasakan bahwa mengajar di mana saja adalah suatu hal yang menggembirakan, yang membuatnya melupakan kelelahannya. Selain itu, pendidik tersebut juga dapat mempengaruhi siswa melalui kepribadiannya sendiri. Oleh karena itu, teman-teman pendidik yang ingin siswa-siswanya mengalami kemajuan, perlu mengadakan pengamatan dan penelitian terhadap teori dan praktik mengajar, sehingga kita dapat terus-menerus meningkatkan cara mengajar.

Berikut ini, ada 10 prinsip dasar dalam mengajar yang perlu teman-teman pendidik ketahui:

1. Menguasai Isi Pembelajaran/ Pengajaran

Berdasarkan hukum yang pertama dalam teori “Tujuh Hukum Mengajar” dari John Milton Gregory berbunyi: “Guru harus mengetahui apa yang diajarkan.”

Jika teman-teman pendidik mengetahui dengan jelas inti pelajaran yang akan disampaikan di kelas, tentu kita dapat meyakinkan siswa dengan wibawa, sehingga siswa percaya apa yang dikatakan oleh teman-teman pendidik, bahkan merasa tertarik terhadap pelajaran yang kita bawakan.

2. Utamakan Susunan yang Sistematis

Pengajaran yang tidak bersistem bagaikan sebuah lukisan yang semerawut, tidak memberikan kesan yang jelas bagi orang lain. Tidak adanya inti, tidak tersusun, tidak sistematis, akan sulit dipahami dan sulit diingat oleh siswa kita. Oleh sebab itu, inti pengajaran yang akan disampaikan oleh teman-teman pendidik harus disusun dengan teratur dan sistematis.

3. Banyak Menggunakan Contoh Kehidupan

Pada saat mengajar, teman-teman pendidik sebaiknya menggunakan contoh atau perumpamaan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah jembatan antara kebenaran ilmu dan dunia nyata. Selain itu, ajak siswa untuk selalu memikirkan solusi dari masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.

4. Mampu Menggunakan Bentuk Cerita

Bentuk cerita tidak hanya diutarakan dengan kata-kata, namun juga boleh dicoba dengan menambahkan gerakan-gerakan, yang mampu memperdalam kesan pada siswa kita.

5. Melibatkan Panca Indra Peserta Didik

Penggunaan bahan pengajaran yang berbentuk audio visual berarti menggunakan panca indera siswa.

Ensiklopedia adalah buku yang sering dipakai oleh para ilmuwan, namun di dalamnya terdapat banyak penjelasan yang menggunakan gambar-gambar. Itu berarti bahwa para ilmuwan pun perlu bantuan gambar untuk mengadakan penelitian.

Para ahli pernah mengadakan catatan statistik selama 15 bulan, sebagai hasilnya mereka mendapatkan persentase dari isi pelajaran yang masih dapat diingat oleh siswa. Bagi siswa yang hanya tergantung pada indera pendengaran saja masih dapat mengingat 28%, sedangkan bagi siswa yang menggunakan indera pendengaran ditambah dengan indra penglihatan dapat mengingat 78%.

6. Melibatkan Siswa Dalam Pembelajaran

Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dapat menambah ingatan, motivasi, dan kegemaran mereka. Cara itu dapat menghilangkan kesalahpahaman yang mungkin terjadi ditengah pertukaran pikiran antara teman-teman pendidik dengan siswa, selain mengurangi tingkah laku yang mengacaukan suasana kelas.

Misalnya, biarkan siswa menggunakan kata-katanya sendiri untuk menjelaskan argumentasi atau pendapatnya, biarlah siswa menggali dan menemukan hubungan antar konsep yang berbeda, biarlah siswa bergerak sebentar di dalam kelas. Jika siswa sibuk melibatkan diri dengan pelajaran, maka tidak ada peluang lagi untuk mengacaukan atau membuat ulah di dalam kelas ketika proses pembelajaran berlangsung.

7. Menguasai Psikologis Siswa

Teman-teman pendidik yang ingin memberikan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, tentu harus memahami perkembangan jiwa siswa kita pada setiap usia. Teman-teman pendidik juga harus mengetahui dengan jelas kebutuhan dan masalah pribadi mereka. Syarat utama untuk komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa adalah adanya pengertian diantara kedua belah pihak. Komunikasi yang baik dapat membuat penyaluran pengetahuan menjadi lebih efektif.

8. Gunakanlah Cara Mengajar yang Hidup, Menarik, dan Bervariasi

Sekalipun memiliki cara mengajar yang baik, namun cara mengajar tersebut tidak pernah diubah, maka hal tersebut akan membuat siswa merasa jemu. Cara yang terbaik adalah menggunakan cara mengajar yang bervariasi dan fleksibel untuk menambah kesegaran siswa di dalam kelas.

9. Menjadikan Diri Sendiri Sebagai Teladan

“Mari guru berhenti memberi contoh, tapi menjadi contoh.” –Prof. Arief Rachman.

Masalah umum para guru adalah dapat berbicara, namun tidak dapat melaksanakan. Cara mengajar yang efektif adalah teman-teman pendidik sendiri sebaiknya mampu menjadikan diri sebagai teladan hidup untuk menyampaikan kebenaran, dan itu merupakan cara yang paling berpengaruh untuk siswa-siswa kita di kelas. Karena kewibawaan seseorang terletak pada keselarasan antara teori dan praktik. Oleh karena itu, teman-teman pendidik dapat menerapkan kebenaran yang diajarkan pada kehidupan pribadi, maka kita pun memiliki wibawa untuk mengajar di kelas. 

10. Mengenal dengan Jelas Sasaran Dalam Pembelajaran

Pengajaran yang jelas sasarannya membuat siswa melihat dengan jelas inti dari pokok pelajaran itu. Mereka dapat menangkap seluruh liputan pelajaran, bahkan mengalami kemajuan dalam proses belajar. Empat macam ciri khas yang harus diperhatikan pada saat memilih dan menuliskan sasaran pengajaran:

  1. Inti dari sasaran harus disebutkan dengan jelas.
  2. Ungkapan penting dari sasaran harus bertitik tolak dari konsep siswa.
  3. Sasaran harus meliputi hasil belajar.
  4. Hasil sasaran yang dapat dicapai.

Contoh-contoh di atas telah menjelaskan empat macam hasil belajar yang berbeda, seperti pengetahuan, pengertian, sikap, dan keterampilan.

 

Itulah 10 prinsip dasar dalam mengajar yang perlu teman-teman pendidik ketahui. Yang perlu diingat, guru bisa mencetak orang-orang hebat, maka gurulah yang hebat.

Sumber: Materi 10 Prinsip Dasar Mengajar pernah disampaikan oleh Mr. Rizal Ali, pakar pendidikan dari Singapore saat Pembinaan Guru terhadap penulis.

 

Categorized in: