UNJKita.com – Pertumbuhan industri kreatif tanah air yang cukup pesat kini berbuah manis dengan terbuka luasnya lapangan kerja baru di berbagai bidang, mulai dari musik, kuliner, hingga fashion. Dalam kesempatan ini, Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta (IKA UNJ) bekerja sama dengan Debindo menggelar IKA UNJ Gathering sebagai salah satu rangkain acara Indonesia “Indonesia Fashion and craft by Indonesia Ethnic Designer Community”. yang bertempat di Jakarta Convention Center.
Acara yang berlangsung pada 23 juli 2017 ini sebagai ajang silaturrahim sesama alumni Universitas Negeri Jakarta sekaligus juga memperkenalkan Ikatan Alumni Universitas Negeri Jakarta kepada khalayak umum. IKA UNJ diharapkan menjadi wadah bagi para alumni dan mahasiswa UNJ dalam rangka memperluas jejaring bisnis dan pekerjaan khsusunya di bidang pendidikan dan industri kreatif.
Sederet nama desainer yang turut mengisi runway Fashion Show UNJ Gathering ini diantaranya ; Giwo rubianto (Ketua Kowani), Chanasya by Yus Oktavia, Yan Maulana, ADRA Creation by Indria, rumah jahit gariz by Susi Wahyuni, Simply by Ella syam, GNC by gista nirmala, Langgeng Maharani by nani maharani dewi samba by uthie mintiarto,Feby kean, dan masih banyak lainnya. Seluruhnya adalah desainer alumnus dari prodi Tata Busana UNJ yang sudah berkiprah. Dalam fashion show ini, masing-masing desainer akan membawakan 1 baju dengan tema etnik.
Tidak hanya ajang fashion show, IKA UNJ Gathering kali ini juga menyuguhkan talkshow bertema “Pendidikan dan Pengembangan Industri Kreatif” dengan pembicara Helmi Adam (Pemred TV Parlemen), Yus Oktavia (Ketua Pelaksana IKA UNJ Gathering sekaligus perwakilan Komunitas Desainer Etnik), serta Juri Ardiantoro (Ketua Umum IKA UNJ). Materi yang disampaikan diharapkan mampu mendorong para peserta yang hadir menjalin relasi bisnis yang kuat di industri kreatif.
Helmi Adam dalam paparannya meneropong pendidikan dan industri kreatif menyebutkan bahwa industri kreatif Indonesia sedang berkembang cukup pesat. Banyak desainer fashion Indonesia yang tampil berkarya di mancanegara. Namun sayangnya industri kreatif hanya menyumbang sekitar 4%, diharapkan kedepannya bisa bertumbuh sampai 10% dalam menopang perekonomian negara. Banyak masalah yang terjadi dalam perkembangan industri kreatif indonesia seperti hak cipta dan pembajakan. Oleh karna nya ketika seorang pelaku industri kreatif, harus aktif mendaftarkan hak cipta karyanya.
“Kami tertarik bekerjasama dengan debindo karena kita ingin berkembang sama-sama dalam mengembangkan budaya. Kebetulan tema etnik kita sangat fokus dengan perkembanagan budaya Indonesia, mulai dari busannaya, make upnya kita trus menjaga melestarikan itu,” papar Yus
Tak hanya itu, acara kali ini diadakan ini menjadi pernyataan bahwa lulusan UNJ tidak hanya berkiprah sebagai guru atau tenaga pengajar, namun juga bidang-bidang lain seperti desainer, pebisnis, anggota dewan, jurnalis, ahli boga, dan lainnya.
”Dengan diselenggarakannya acara ini, IKA UNJ coba mempresentasikan dan memberi warna yang berbeda bahwa UNJ tidak hanya dikenal dengan lulusan sebagai guru, kita satukan mereka untuk saling bertemu dan berbagi pengalamannya usai menjadi alumni dan memberi gambaran kepada para mahasiswa yang masih menimba ilmu di kampus,” pungkas Yus selaku Ketua Pelaksana IKA UNJ Gathering.