UNJKita.com – Ajang Mahasiswa Berprestasi atau Mawapres merupakan agenda rutin yang diadakan setiap tahunnya dari Dikti. Prosesnya dimulai dari seleksi tingkat Prodi, Fakultas, Universitas hingga Nasional. Di UNJ sendiri saat ini sedang berlangsung seleksi tingkat Universitas, yang mana perwakilan dari 8 Fakultas akan bersaing.

Salah satu Fakultas yang tergolong baru rilis, Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi) juga tidak mau kalah dan memiliki dua perwakilan yang luar biasa setelah melakukan seleksi final pada tanggal 21 Maret 2017 lalu. Mereka adalah Laras Silvia (angkatan 2014) dan Marthia Sari Hardani (angkatan 2015).

Pertama adalah seorang perempuan yang mottonya hidupnya “You will never know if you never try”, Laras Silvia. Laras Silvia atau biasa disapa Yayas ini adalah gadis kelahiran Jakarta, 01 Agustus 1996. Saat ini ia terdaftar sebagai mahasiswa FPPsi UNJ semester 6. Perempuan yang sangat aktif dengan event-event luar kampus ini tinggal di daerah Setiabudi, Jakarta Selatan.
Event tersebut seperti Crew di International Young Inventors Award 2015, National Innovation and Creativity Exhibition 2015, Ramadhan Jazz Festival 2016, Tech In Asia 2017, PSYCH! 2017, Young on Top Campus Ambassador-Love Donation 2017, menjadi volunteer pembalas curhat di ibunda.id. Selain itu saat ini menjadi Public Relation di sehatmental.id. Lebih lanjut Laras mengungkapkan bahwa proyek selanjutnya yang akan ia lakukan adalah mengurus open recruitment dalam acara Ramadhan Jazz Festival 2017.

Saat ditanya terkait perjalanan sampai menjadi Mawapres I FPPsi, Laras mengungkapkan bahwa semuanya berawal dari ajakan temannya.

“Perjalanannya singkat sih, waktu itu emang lagi dibuka pendaftaran mawapres fakultas dan ada kegiatan Sekolah Mawapres di Kampus A. Terus aku disuruh temen aku buat ikut Sekolah Mawapres, besoknya aku ke Pembimbing Akademik (PA) untuk konsultasi terkait gagasan KTI dan KRS dan ternyata dosen PA tersebut mendukung, terus baru mulai bikin KTI dan ikut prosesnya, Alhamdulillah ternyata menang”, ungkapnya.

Adapun gagasan yang dibuat Laras dalam KTI-nya adalah tentang aplikasi online Psikologi yang dinamakan PSYCHE. Yang mana di dalam aplikasi tersebut terdapat beberapa fitur pendukung seperti Speak Up!, Artivle, Event, and Find Your Psychologist.

“Harapannya dengan hadirnya aplikasi tersebut, dapat mempermudah masyarakat untuk mengenal psikologi lebih jauh dan mendapatkan informasi-informasi psikologi yang kredibel”, ungkap Laras.

Penyusunan KTI menjadi salah satu kesulitan yang dihadapi Laras selama proses seleksi Mawapres. Mulai dari mencari latar belakang, kajian pustaka, sistematika sampai revisi-revisi dari dosen pembimbing.

“Karena kan sifatnya ilmiah dan harus dapat dipertanggungjawabkan juga keasliannya”, ungkapnya.

Tapi dibalik kesulitan tersebut Laras selalu ingat visi misinya untuk ikut Seleksi Mawapres ini. Laras mengungkapkan bahwa visinya adalah mengukur sejauh mana kemampuan diri, sementara misinya adalah memotivasi orang lain agar tergerak dan mau mengeluarkan gagasan kreatif serta tidak takut untuk mencoba.

“Mumpung masih menjadi mahasiswa, jangan pernah takut untuk eksplor diri kita sebanyak-banyaknya”, katanya.

Selanjutnya, mari mengenal lebih dekat dengan Mawapres II FPPsi UNJ, Marthia Sari Hardani. Gadis muda kelahiran Jakarta, 15 Maret 1998 ini tinggal di daerah Cawang Atas, Jakarta Timur. Marthia atau biasa disapa Thia ini tidak hanya aktif sebagai mahasiswa semester 4 di FPPsi, tapi juga aktif sebagai Ketua Fraksi 2015 di Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM).

Prestasi yang dimiliki Thia sangat luar biasa baik itu di dalam Negeri maupun di ajang internasional. Prestasi tersebut, yaitu Juara III Lomba Social Bussiness Plan di Singapura, di sini Thia mengambil target desa terpencil di Banten untuk pengembangan emping. Selain itu Thia juga mendapatkan UNJ Award di bidang kewirausahaan, menjadi volunteer di bidang environtment awareness di Malaysia selama satu setengah bulan dan Juara II Lomba Tari Tradisional Kreasi tingkat Nasional.

Thia juga mengungkapkan perjalanannya sampai menjadi Mawapres II FPPsi UNJ. “Awalnya aku emang mau ikut Mawapres dari masuk kuliah, dan alhamdulillah kesampaian di tahun ini. Awalnya minder karena pesertanya senior semua (angkatan 2014) dan aku 2015 sendiri. Tapi aku meyakinkan diri untuk tetap ikut dan punya mindset kalau ini ajang untuk pengembangan diri saja jadi aku tidak berharap untuk dapat juara. Tapi karena kekuatan doa alhamdulillah bisa mendapatkan tempat kedua dan mewakili Fakultas”, ungkapnya.

Adapun gagasan yang dibuat Thia dalam KTI-nya adalah tentang aplikasi online Psikologi yang dinamakan PSeasY. PseasY ini merupakan aplikasi online untuk mempermudah orang mencari biro jasa psikologi. Jasa yang ditawarkan dalam aplikasi tersebut, yaitu konseling psikolog, jasa rekruitmen PIO, psikologi pendidikan dan lainnya.

Perjuangan Thia sampai menjadi Mawapres FPPsi tidaklah mudah, banyak kesulitan yang ia rasakan sejak awal pendaftaran. “Perjuangan untuk pengumpulan berkas seperti meminta tanda tangan pimpinan Fakultas dan Universitas yang mana sekarang udah pindah di Kampus A, sehingga harus bolak-balik ke kampus A, belum lagi dosennya berhalangan dan ada revisian. Kalau saat seleksi mungkin sedikit menegangkan karena ditanya secara mendetail terkait KTI-nya”, ungkap Thia.

Tapi dibalik kesulitan tersebut Thia selalu ingat visi misinya untuk ikut Seleksi Mawapres ini. Thia mengungkapkan bahwa visinya adalah untuk pengembangan diri dan membanggakan orang tua. Tidak hanya itu, Thia juga selalu termotivasi dengan mottonya yakni, “Do not be afraid to take an opportunity, because that’s what makes you grow. And do not be afraid to face hard times, because that’s means you are moving to be a better version of yourself”.

Itulah mereka, kedua Mawapres dari Fakultas Pendidikan Psikologi UNJ yang akan bersaing di tingkat Universitas. Baik Laras maupun Thia semoga bisa menginspirasi banyak orang dengan segala prestasi yang ditorehkan. Selamat berjuang dan sukses di ajang Mawapres tahun ini.

Categorized in: