UNJKita.com – Siapa yang tidak mengenal buah kurma? Buah yang satu ini sangat identik dengan bulan Ramadhan dan menjadi santapan penting saat sahur dan berbuka puasa, karena kandungan gizinya yang melimpah dan bermanfaat. Lalu, sebenarnya apa saja yang terkandung dalam buah kurma sehingga memberikan banyak manfaat setelah mengonsumsinya? Yuk, disimak!

Buah kurma atau dalam bahasa latinnya Phoenix dactylifera memiliki banyak variasi mulai dari bentuk, panjang, warna dan tingkat kematangan. Panjang buah kurma dapat mencapai 3-7 cm dengan diameter 2-3 cm. Semua tergantung dari jenisnya. Buah asal Timur Tengah ini sejenis tumbuhan palem berwarna coklat dan memiliki rasa manis. Dalam ilmu sains, ternyata kandungan buah kurma benar-benar kaya akan gizi sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi. Anjuran Rasulullah untuk mengonsumsi buah kurma juga tertuang dalam hadits berikut ini:

Rasulullah SAW bersabda: Wahai ‘Aisyah! Rumah yang di dalamnya tidak ada kurma, maka penghuninya akan lapar. Wahai Aisyah! Rumah yang di dalamnya tidak ada kurma, maka penghuninya akan lapar. Beliau mengucapkannya sebanyak dua atau tiga kali (HR. Muslim: No.3812).

Kandungan Buah Kurma

Dalam daging buah kurma, kandungan terbanyak adalah gula. Kandungan gula ini yang membuat kurma memiliki rasa manis. Gula pada daging buah kurma terdiri dari 71,2-81,4 % yang terdiri dari gula pereduksi, yaitu disakarida berupa sukrosa dan monosakaridanya berupa glukosa (37,3-52,3 %) dan fruktosa (28,05-47,5 %). Adanya gula pereduksi yang banyak dalam kurma menunjukkan adanya aktivitas enzim invertase yang mampu mengurangi kadar sukrosa.1

Buah berwarna coklat ini juga mengandung protein dan lemak, meskipun jumlah kandungannya tidak sebanyak gula. Kadar protein  antara  1,72  g/100  g  hingga  4,73  g/100  g  berat  kering.  Kadar  protein yang  kecil  ini  memberikan  arti  bahwa  kurma  bukan  sumber  protein yang  baik, sedangkan  kadar  lemak  diperoleh  sangat  kecil  yaitu  sebesar  0,12  g/100  g  hingga 0,72  g/100  g  berat  kering.1

Selain gula, protein dan lemak, daging kurma juga kaya mineral. Kandungan mineralnya berupa kalsium (123-187 mg/100 g), fosfor (12-27 mg/100 mg), kalium (289,6-512 mg/100 g), natrium (4,9-8,9 mg/100 g), dan magnesium (5,6-150 mg/100 g).

Kandungan kaliumnya dapat menyetabilkan  denyut  jantung,  mengaktifkan  kontranksi  otot  jantung, sekaligus  mengatur  tekanan  darah,  bermanfaat  bagi  kesehatan  jantung  dan pembuluh  darah,  sehingga  bermanfaat  dalam mencegah penyakit stroke. Banyaknya  kandungan  serat  kurma  baik  bagi  usus, yaitu dapat  mencegah  sembelit dan  melancarkan  buang  air  besar. Tidak hanya itu, kandungan  kalsium,  fosfor,  dan magnesium  kurma  dapat  membantu  pertumbuhan  tulang  dan  kesehatan tulang serta gigi.1 Dalam kurma juga mengandung asam salisilat yang bersifat anti pembekuan darah, anti  inflamasi,  dan  menghilangkan  rasa  nyeri.

Vitamin yang terkandung dalam kurma

Hal lain yang tidak kalah penting adalah vitamin dan serat dalam daging buah kurma. Vitamin yang terkandung dalam kurma terdiri dari:

  • vitamin C (0,002-0,02 %),
  • B1 Thaiamin,
  • B2 Riboflavin,
  • asam nikotinat (niasin)
  • dan vitamin A.

Serat & Zat Besi

Sedangkan serat kurma mengandung serat tinggi yaitu 6,4 – 11,5 % yang bermanfaat  untuk mencegah penyakit kanker usus, diabetes dan penyakit hati.1 Buah kurma juga kaya zat besi dan dapat meningkatkan kadar hemoglobin.

Antioksidan

Kurma merupakan sumber antioksidan  yang baik. Antioksidan memiliki peran penting dalam pencegahan kanker, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.2 Adanya aktivitas antioksidan pada kurma disebabkan adanya senyawa polifenol.

Senyawa  polifenol yang terdapat dalam kurma di antaranya kelompok flavanol, flavonol, flavon dan  hidroksisinamat. Selain itu, antioksidan yang terkandung dalam buah kurma antara lain karotenoid, yang kadarnya bisa mencapai 973 mg/ 100 g kurma kering dan fenolik yang kadarnya 239,5 mg/ 100 g kurma kering.2

Adanya kandungan polifenol dalam daging buah kurma dan ekstrak kurma yang  telah  dicerna  akan  meningkatkan  kesehatan  usus. Peningkatan  kesehatan usus  ini  disebabkan  adanya  pertumbuhan  bakteri  yang  menguntungkan  (bifidobacteria)  dan  mampu  menghambat  proliferasi  sel  kanker  usus.  Sel  kanker  yang digunakan  sebagai  model adalah  sel  caco-2. Hasil penelitian ini memberikan arti bahwa dengan mengkonsumsi kurma maka  akan  meningkatkan  kesehatan  pada  usus. Jadi, kesehatan usus merupakan rahasia dari mengkonsumsi makanan kurma di samping banyak hal lain seperti dibahas sebelumnya.1

Nah, sudah tahu kan apa saja kandungan buah kurma dan manfaatnya? Ternyata anjuran Rasulullah untuk mengonsumsi buah kurma bukan semata-mata hanya anjuran, dalam segi ilmiah memang memberikan banyak manfaat karena kandungan dalam daging kurmanya. So, masih mau melewatkan sahur dan berbuka puasa dengan kurma? Jangan sampai deh, ya, manfaat kurma tidak bisa kamu nikmati.

Selamat berpuasa!

 

Sumber:

[1]]Soebahar, E., Firmansyah dan Edi, 2015. Mengungkap Rahasia Buah Kurma Dan Zaitun Dari Petunjuk Hadits Dan Penjelasan Sains. Ulul Albab. Volume 16, No. 2. http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ululalbab/article/view/3181 diakses pada 20 Mei pukul 10.31 WIB. [2] Utami, Nurul dan Graharti, Risti (2017). Kurma (Phoenix dactylifera) dalam Terapi Anemia Defisiensi Besi. JK Unila. Volume 1 No. 3, http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/view/1726/0 diakses pada 25 Mei pukul 08.28 WIB.

Categorized in: