Senin, 14 Desember 2015, Forum Diskusi Tank MIPA  mengadakan diskusi di saung hijau Kampus B dengan tema bahasan “MIPA PINDAH? SUDAH SIAP?”. Diskusi ini dihadiri oleh tiga calon Ketua BEM FMIPA 2016 sebagai narasumber, yaitu M. Zidni Rizky Ardani, Mohamad hafizh, dan Ichsan Nur Darmawan. Dari hasil diskusi tersebut, ada beberapa point penting untuk kita ketahui sebagai civitas akademika FMIPA dan UNJ.

Mengapa Harus Pindah?

Zidni menuturkan bahwa ada perjanjian antara UNJ dan Pemerintah DKI Jakarta terkait pusat arena olahraga dan atlet untuk persiapan ASEAN Games 2018. Untuk itu, Kampus B UNJ akan menjadi sentral wilayah arena dan asrama para atlet yang “katanya” akan dibangun mulai tahun 2016. Oleh karena itu, gedung FMIPA yang berada di Kampus B otomatis harus dipindahkan ke Kampus A.

Berdasarkan hasil pertemuan mahasiswa yang terdiri dari perwakilan BEM Jurusan, BEM Fakultas, KPU Jurusan, KPU Fakultas dengan dekanat FMIPA, dekanat memberikan informasi bahwa terhitung Januari 2016 FMIPA akan dipindah ke IDB dewi sartika lantai 4, 5, 6, dan 7. Loh? Bukannya ada gedung baru yang “katanya” sedang dibangun untuk FMIPA? Yang disebelah MNI ituloh….. Dekanat juga mengabarkan bahwa gedung tersebut nantinya akan digunakan oleh FMIPA, namun tidak di tahun ini. Bisa jadi untuk FBS yang katanya akan dibangun, atau FIS, atau FE, atau bisa untuk FMIPA sendiri. Satu-satunya hal yang pasti ialah bahwa FMIPA akan menempati IDB Dewi Sartika.

Bayangkan bagaimana kerasnya persaingan di evalator gedung saat pergantian kelas. Belum lagi untuk kamu yang masih banyak SKS praktikum, maka kamu juga harus bolak-balik kampus A dan B dalam satu hari. Kenapa? Karena FMIPA hanya pindah perkuliahannya saja, belum dengan laboratorium-laboratoriumnya. Jadi, mahasiswa Biologi, Kimia, dan Fisika akan tetap bolak-balik kampus A dan B untuk praktikum dan juga kuliah.

Mirisnya, Green  House milik jurusan biologi yang baru setahun digunakan, terpaksa juga harus dipindahkan. Padahal, pembangunannya saja memakan biaya kurang lebih 150 juta. Coba deh, kamu lihat di depan pintu Green House, di sana tertera biaya pembangunan rumah yang pernah menjadi tempat menanamnya Komunitas Mahasiswa Berkebun FMIPA.

Lalu, gedung FMIPA rencananya akan mulai direhab. Entah diperuntukkan untuk apa karena memang belum ada sosialisasi mengenai perpindahan ini dengan jelas. Bahkan, dosen-dosen FMIPA pun bertanya-tanya mengenai perpindahan yang tidak disertai dengan perpindahan laboratorium ini.

Bagaimana dengan saung-saung dan sekretariat BEM dan BPM pengganti saat FMIPA pindah di kampus A? Jawabannya, kalau Januari 2016 kita sudah pindah, tentu tidak ada sekretariat ataupun saung kemahasiswaan. Lalu dimana forum-forum civitas akademika FMIPA yang biasanya bertebaran setiap hari? Dimana sekretariat mahasiswa? Dimana saung-saung yang menjadikan budaya ilmiah di FMIPA selama ini terjaga? Mungkinkah di koridor? Hafidz menerangkan bahwa dilihat dari keberadaan mahasiswa jurusan Matematika yang sudah lebih dahulu pindah ke kampus A, ternyata koridor-koridor itu tidak efektif, jika digunakan untuk diskusi, forum, apalagi rapat. Mengapa? Karena setiap forum pasti akan menimbulkan suara-suata yang dapat mengganggu pembelajaran di dalam kelas. “Biasanya kalau ada yang diskusi di koridor kita diusir karena berisik dan mengganggu yang belajar pastinya,” tuturnya. Hmm, bagaimana yaa budaya diskusi dan nongkrong ilmiah yang menjadi salah satu ciri khas MIPA?

Selain saung juga pasti kita kenal banget dengan ini. Yap. MUA (Masjid Ulul Albab) yang menjadi pusat kerohanian islam kampus B yang saat ini didominasi oleh mahasiswa FMIPA, siapakah yang lantas mengurusnya? Lalu, apa kabar bapak dan ibu kantin mipa? Bapak Cleaning service, babeh parkir? Apakah ladang rezeki mereka juga harus tergarap tanpa kepastian jelas seperti ini? Belum lagi fasilitas parkiran kampus A. Belum ada warga MIPA saja sudah amburadul tak karuan dan menuai banyak protes mengenai kurangnya fasilitas, kehilangan helm, dan pelayanan dari ni*ga parking. Satu masalah belum selesai, ditambah lagi masalah baru. Lucu bukan?

Permasalahan kita saat ini berdasarkan penuturan Zidni, Hafizh, dan Ichsan ialah:

  1. Ada apa sebenarnya dibalik kepindahan FMIPA yang terkesan “mendadak”? Jika belum siap dari segi fasilitas, mengapa harus tergesa-gesa?
  2. Fasilitas saung dan tempat diskusi yang menjadi sarana pergerakan aktivitas organisasi dan keilmiahan mahasiswa selama ini belum mumpuni di kampus A.
  3. Laboratorium dan sekretariat BEM yang masih terletak di kampus B menjadi pertanyaan besar mengapa harus bulan Januari 2016 pindahnya?
  4. Fasilitas parkiran dan salat di MNI yang sudah padat ditambah dengan mahasiswa FMIPA nantinya, namun tanpa pembangunan terlebih dahulu
  5. Untuk siapa gedung baru sebenarnya?
  6. Bagaimana nasib MUA, pegawai kampus B, dan pedagang kantin?

“Tentulah diskusi ini kita harapkan untuk mencari solusi, bukan hanya permasalahan dan kendala yang dihadapi,” pungkas Ichsan.

Lalu, bagaimana langkah selanjutnya dari civitas akademika FMIPA?

Halimatus Sa’diah (Biologi FMIPA 2013)

Categorized in: