UNJKita.com – Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, kembali mengeluarkan statement pembelaan diri soal kasus yang kini membelitnya. Dari kasus dugaan penistaan agama tersebut membuat jalannya menuju kursi DKI 1 tergolong berat, hal tersebut bisa dilihat dari survey yang dilakukan berbagai lembaga survey.

Basuki mengatakan bahwa tingkat elektabilitas surveynya turun dikarenakan banyaknya warga Jakarta yang percaya bahwa ia menistakan agama.

Dikutip dari laman WARTA KOTA berikut pernyataan Ahok di Rumah Lembang, Menteng pada Rabu (30/11/2016) “Enam puluh dua persen orang Jakarta percaya saya menista agama. Mereka tidak menonton video secara menyeluruh,” ujarnya.

Ahok berpendapat bahwa kebanyakan orang hanya melihat potongan video yang disebarkan oleh akun Facebook Buni Yani. Dan kemudian, mereka membaca status yang menyertai video unggahan tersebut.

Ahok mengatakan bahwa tugas untuk meluruskan perspektif masyarakat harus dilakukan para pendukungnya. Ia berpesan agar para relawan untuk memberi penjelasan untuk para warga DKI Jakarta yang masih percaya bahwa ia menistakan agama.

“Padahal yang saya maksud kan politisi busuk. Politisi yang gunakan ayat agama untuk kepentingan. Ini terjadi di kita, orang enggak mau pilih walau kepuasan terhadap kinerja saya tinggi,” ujar Ahok.

Cara yang dimaksud dari Ahok sendiri ialah agar para relawan pendukung Ahok memperlihatkan video yang versi lengkap dan menjelaskan bagaimana kondisi dan suasana saat itu. Dengan begitu warga akan tahu bahwa ia tidak berniat untuk menistakan satu agama.

Sementara dalam perkembangannya, pada hari yang sama (Rabu, 30 November 2016). Kejaksaan Agung telah menyatakan bahwa hasil berkas dari kasus yang menimpa Ahok sudah dinyatakan lengkap atau P21. Dengan begitu maka kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok akan memasuki masa pengadilan. Dan Pengadilan Negeri Jakarta Utara akan menjadi tempat pengadilan dilaksanakan.

Categorized in: