UNJkita.com – Buku pelajaran di Indonesia, harus mengarah kepada penguatan Republik Indonesia. Seperti mengedepankan empat hal, yaitu Bhineka Tungga Ika, NKRI, UU 45 dan Pancasila. Hal ini disampaikan Pakar Pendidikan Arief Rahman kepada Republikas, Selasa (26/1)

“Jangan sampai ada buku yang mengembalikan kekuatan komunisme, sebab terlarang. Jadi kita harus kembali ke pancasila,” ujar Arief Rahman Tokoh dan Pakar Pendidikan nasional asal Universitas Negeri Jakarta.

Ia menambahkan, Jika buku komunisme dikaji secara ilmiah tidak menjadi masalah, asal bukan seperti cerita popular.  Dengan demikian, buku itu tidak menimbulkan sifat radikalisme, bukan malah membangkitkannya. Kata Arief, kalau dibuat secara popular harus dikendalikan cara menulisnya, sehingga jangan sampai memiliki kekuatan untuk mempengaruhi orang.

Mengenai munculnya beberapa buku sekolah ke arah radikalisme, beberapa hari lalu. Arief mengatakan, seharusnya penulis dan penerbit buku harus melihat sesuai perkembangan anak. “Kalau SD materi pelajaran sesuai perkembangannya, SMP, SMA dan mahasiswa beda,” pungkasnya.

sumber: republika.co.id

Categorized in: