UNJKita.com – Dunia kini diguncangkan kembali dengan adanya tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan di kota terbesar kedua Suriah, Aleppo. Pembantaian besar-besaran oleh rezim Bashar Al-Assad yang merupakan penjahat perang abad ini didukung pula oleh sekutu dekatnya, Rusia dan Iran yang semakin memperkuat kekuatan mereka.
Kebrutalan yang dilakoni rezim Assad, Rusia, dan Iran telah menumpahkan penderitaan besar bagi rakyat Aleppo terutama bagi perempuan dan anak. Yang mana kehormatan mereka dilucuti oleh para tentara rezim. Ditahan, dipenjarakan, diperkosa, bahkan banyak pula diantaranya yang dibunuh secara sadis. Sehingga untuk mempertahankan kehormatan diri, menjadi sebuah perjuangan besar bagi mereka.
Tak heran, ketika laki-laki baik ayah maupun suami meminta fatwa ulama untuk diberikan perizinan membunuh istri maupun anak perempuan mereka, demi melindunginya dari para pemuas hawa nafsu tentara rezim yang biadab.
Terlebih miris ketika melihat pemerintah negara lain mengambil sikap tegas untuk menolak pembantaian di Aleppo, seperti Saudi yang mengusir duta besar Rusia dan memutus hubungan diplomatik dengan Rusia, Turki yang melakukan negosiasi dengan Putin agar memberikan tenggat waktu supaya bantuan kemanusiaan masuk ke Aleppo dan gencatan senjata. Namun, di Indonesia justru memperluas kerjasama dengan Iran yang jelas adalah rezim pembantai warga-warga di suriah.
Maka dari itu, BEM Seluruh Indonesia menegaskan sikap, bahwa kami :
- Mengutuk rezim Suriah, Rusia dan Iran di wilayah Aleppo atas serangan berdarah tidak berperikemanusiaan.
- Menuntut pemerintah Indonesia untuk mendesak PBB sebagai pemilik kewenangan atas negara-negara dunia internasional yang seharusnya berbuat nyata menghentikan aggressor militer tiga negara tersebut yang sudah menciptakan krisis kemanusiaan di dunia beberapa tahun belakangan.
- Menuntut Bapak Presiden Indonesia untuk mencabut perjanjian kerjasama dengan Iran yang merupakan rezim pembantai masyarakat Aleppo.
- Mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah-langkah konkret dan memberikan kontribusi real sebagai upaya menghentikan tragedi berdarah yang melanggar HAM ini.
- Menghimbau masyarakat untuk memasifkan media sosialnya atas serangan berdarah di Aleppo agar warga dunia membuka mata bahwa pelanggaran HAM berat masih berlangsung di Suriah.
“Penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan”
TTD
Koordinator Forum Perempuan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI)
Wakil Presiden II BEM KBM STEI SEBI
Fathia Rahma
(089522407494)