UNJKita.com, Jakarta – Pagi ini Universitas Negeri Jakarta dikejutkan dengan kasus penipuan yang menimpa dua orang mahasiswanya. Kejadian berawal dari sang pelaku yang menghubungi salah satu public relation (PR) sebuah lembaga di kampus pendidikan tersebut. Pelaku dalam modusnya ini menyamar sebagai alumni, ia mengajak korban bertemu sekitar pukul 10.00 WIB di Gedung R UNJ untuk menawarkan suatu kerjasama dalam pembuatan film. Pelaku juga menginstruksikan korban untuk membawa laptop.

“Kami disuruh membawa laptop oleh pelaku, karena nanti laptop itu dibutuhkan untuk membuat sesuatu,” ujar sang korban saat dihubungi di Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Korban akhirnya bertemu dengan pelaku di Gedung R. Pelaku langsung mengajak korban masuk ke dalam taksi karena pelaku mengaku harus kembali ke Gedung R jam setengah satu siang. Korban dibawa oleh pelaku ke Ciputra Land. Selama di dalam taksi, pelaku bercerita terkait kerjasama yang ingin ditawarkan serta tentang UNJ itu sendiri untuk meyakini korbannya.

“Selama di taksi, pelaku bilang katanya mau ngajak kerjasama bikin film. Ia juga bercerita banyak tentang UNJ,” ungkap sang korban.

Sampai di Ciputra Land, pelaku menyuruh supir taksi untuk menunggunya dan menjelaskan kalau ia dan korban ingin meeting dahulu. Pelaku lalu meminta laptop korban dengan alasan di ruang meeting engga boleh pake sandal dan pelaku mengatakan kepada korban jika ia meninggalkan kamera di bagasi taksi tadi untuk meyakini korban.

Korban kemudian balik lagi ke taksi untuk memastikan perkataan si pelaku tersebut. Setelah dikonfirmasi, ternyata pelaku tidak menaruh apapun di taksi tersebut. Dua korban pun kembali ketempat mereka terakhir bertemu, namun sayang pelaku sudah tidak ditempat dengan membawa laptop dan handphone dari salah satu korban. Mereka pun mengecek keseluruh pintu keluar dan menanyakan ke satpam. Kami pun bergegas memeriksa CCTV Ciputra Land tersebut. Kebetulan atau tidak seluruh CCTV disana sedang ada perbaikan di semua lantai sehingga korban tak bisa melihat pelaku tersebut.

Selain dua mahasiswa tersebut, supir taksi yang ditumpangi pelaku pun menjadi korban. Ia mengaku diajak muter muter oleh pelaku dan belum dibayar.

“Kami sudah mengecek seluruh CCTV disana namun disaat bersamaan, ada CCTV disana sedang direnovasi pada semua lantainya. Kami balik ke taksi dan ternyata supir taksi tersebut tertipu juga oleh pelaku,” tegas sang korban.

Menurut Ronny Setiawan, Ketua BEM UNJ 2015, pelaku ini bukan orang baru. Pelaku terakhir melakukan aksi kejahatannya di UNJ pada tahun 2013 lalu. Dan yang mengejutkan, pelaku melaksanakan kejahatannya di beberapa kampus yang ada di Jakarta.

“Modusnya sama di setiap kampus, yaitu menawarkan kerjasama dalam hal pembuatan video ataupun film. Ketika korban tertarik, ia akan membawanya ke production house (biasanya pelaku mengaku kantornya berada disebuah mall) lalu pelaku berpura-pura menyuruh korban mengambil sesuatu ke taksi dan meyakini korban untuk tidak membawanya karena pelaku berdalih ia akan menjaganya. Setelah korban kembali dari taksi pelaku sudah tak ada di tempat dan membawa pergi barang dari pelaku. Kejadian ini pun pernah terjadi di Unindra dan Universitas Pancasila serta banyak supir taksi yang tertipu oleh orang ini,” ujar Ronny saat dikonfimasi di Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Ronny pun kaget dengan pemberitaan ini. Pasalnya ia mengira orang ini sudah diringkus oleh polisi ternyata ia kembali lagi ke UNJ untuk menjalankan aksinya kembali.

“Saya kira orang ini sudah diringkus polisi,” tegasnya. (End/RRP)

Categorized in: