UNJKita.com – Senin (15/5) sebuah panggung megah berdiri di tengah lapangan UPT Universitas Negeri Jakarta. Matahari menyinari tiang-tiang pancangnya ketika perkuliahan akan segera dimulai. Tenda dan bangku tersusun rapi siap menyambut hadirin. Nantinya bangku itu akan diisi oleh oleh kalangan birokrat  yang diantaranya merupakan  rektor  UNJ, wakil beserta pembantunya, dosen dan mahasiswa UNJ. Pengadaan panggung ini sebagai bagian dari perayaan ulang tahun kampus Universitas Negeri Jakarta yang ke 53.

Dies Natalis identik dengan peringatan hari lahir suatu organisasi atau lembaga, yang dianggap sebagai suatu peristiwa penting ataupun bersejarah dan menandai awal suatu perjalanan kehidupan organisasi atau lembaga tersebut. Biasanya peringatan tersebut dilaksanakan dengan penuh syukur atas pencapaian yang telah terwujud.

Acara berlangsung pukul dua siang. Beberapa banner ditata mengelilingi lapangan kampus. Hadirin yang datang memanfaatkannya untuk berfoto bersama atau sekadar selfie memuaskan hasrat. Hadirin yang datang juga bisa membubuhkan tanda tangan di salah satu banner yang disediakan serta menyampaikan harapan dan doa untuk UNJ di hari ulang tahunnya.

Kembali ke saat penyelenggaraan acara, acara dibuka dengan alunan orkestra Batavia. Orkestra ini terdiri dari mahasiswa-mahasiswi aktif UNJ dari Fakultas Bahasa dan Seni dan sudah tampil diberbagai acara.

Acara Dies Natalis siang hari itu berlangsung meriah dan kental dengan unsur kebudayaan Indonesia. Kursi penonton dipenuhi oleh hadirin yang berbusana batik dan encim. Mata pengunjung dihibur oleh lakon teater yang diperankan mahasiswi-mahasiswi yang berperan sebagai wirausaha muda. Kemudian pengunjung dipukai oleh suara indah Putry Tami yang menyanyikan lagu-lagu daerah Indonesia. Ketika ia mulai bernyanyi satu per satu penari melenggang keatas panggung.  Penari-penari itu menarikan tarian dari berbagai daerah di seluruh Nusantara diantaranya, tari kreasi Betawi, Tor-Tor Somba dan tari Gong yang merupakan tarian khas suku Dayak. Suasana makin meriah ketika beberapa orang laki-laki menghentak panggung dengan kulit yang telah diwanai cokelat gelap. Mereka merupakan mahasiswa jurusan seni tari UNJ yang membawakan tarian asal Papua. Arti dari kebersamaan, cinta kasih dan nilai juang tinggi berusaha disampaikan dalam tarian tersebut.

Acara siang hari itu ditutup dengan alunan lagu Padamu Negeri. Aditya Andriyanto selaku pianis yang memandu Batavia Chamber Orkestra berhasil memukau seluruh hadirin hingga terbuai dalam indahnya lagu-lagu Indonesia.

Diwawancarai dari salah satu panita di setelah selesai acara, kesuksesan penyelenggaraan hari itu berkat mahasiswa-mahasiswi UNJ yang telah berlatih keras untuk mempersiapkan Dies Natalis kali ini. Semeriah apapun suatu acara esensi yang diharapkan dari pertambahan usia kampus UNJ adalah perbaikan dan pelayanan kampus yang lebih baik. Bukan hanya gegap gempitanya namun esensi yang diharapkan bagi seluruh kalangan kampus.

Oleh: Athaya Irfan (Pendidikan Geografi UNJ Angkatan 2016)
Tulisan ini dipersembahkan untuk Pesta Literasi 2017 yang diselenggarakan oleh UNJKita.

Categorized in: