Sejarah gerakan mahasiswa sering kita jumpai bahkan ketika kita belajar ditingkat pertama sekolah. Sumpah pemuda 28 , Proklamasi 45, Angkatan 66,74 sampai 98 dibelahan dunia pun mulai chile, mesir, Inggris maupun hongkong, semua itu sebagian contoh student movement / Gerakan mahasiswa.
Sejarah diatas bukti bahwa gerakan mahasiswa adalah Perlawanan. Bahkan sampai saat ini gerakan itu tetap eksis disetiap zaman, namun bagaimana dengan era / zaman ini, apa kah masih relevan perlawanan itu? Banyak sekali parubahan yang terjadi mulai dari Kapitalis jadi postKapitalis, Modern jadi postModern. Kian hari kian pesat pertumbuhan teknologi, tak perlu baca buku tebel-tebel tinggal searching saja di internet tinggal tunggu beberapa detik ditemukan yang diinginkan. Namun bagaimana Student Movement menghadapinya? Apakah arah perlawanan masih berkutat pada tools turun kejalan, apa masih relevan? Pertanyaan yang sering dijumpai disetiap diskusi dan bahkan klo ada kolom komentar untuk pertanyaan diatas pasti bejibun yang komen. Itu bukti bahwa informasi sangat perting dan sangat popular karena ini era Digital yg serba gampang.
Ada yang tahu Demonstrasi dan menyuaran aspirasi oleh BEM , organisisi ekstra kampus, aksi kamisan yang pake payung hitam? Ada yang tahu. jika sudah, berapa yang ikut dan berpartisipasi? itu satu bukti bahwa Mahasiswa bukan lagi kontruksi yang lantang dalam melawan dan mengawal pemerintahan lagi.
Apakah sudah tak ada lagi Agent of change ataupun Moral force dari kalangan aktivis , sekelas Soe Hok Gie, Arif Budiman, Hariman Siregar atau yang sekarang ada diparlemen Fadli Zon, Fahri Hamzah? Dan aktivis lain yang mengharumkan nama bangsa?
Boleh dibaca : Indonesia di Puncak Dunia , berapa anak muda Indonesia yang berprestasi dan tak ada yang dari kalangan aktivis, ada apa dengan Aktivis? Mahasiswa bisa dikatan bukan lagi menjadi actor utama tak menjadi role model dari keadilan lagi dan kehilangan wacana. Apakah almamater kebanggaan sudah tak mesti terkena debu jalanan namun terkena sorot lampu kamera? Fakta dan opini diatas sudah sering kita jumpai dan kritik terhadap gerakan mahasiswa pada zaman ini sering hadir dalam diskusi-diskusi, lantas apa sebab nya gerakan mahasiswa sekarang sudah kehilangan marwah/arah/wacana dan jauh dari apa yang diperjuangkan?
- Sejarah sebagai dongeng Hero untuk para Mahasiswa sampai-sampai mahasiswa selalu berbangga dengan prestasi angkatan 45,66,74 dan masih harum 98. Itu menjadikan semacam dongeng sebelum tidur yang menyenyakan, lalu tertanam dan menjadi ego pada kalangan aktivis, ego sebagai actor utama menjadi persoalan, merasa mahasiswa yang memegang kendali atas Moral force dan agent of change yang kadang menjadikan Gerakan tidak menyatu dengan zaman (Feodal) dan arogansi berada pada nama organisasi yang besar. Padahal dizaman ini kolaborasi yang dibutuhkan.
- Sistem kapitalis yang semakin menginvasi pendidikan , menjadikan Pendidikan menjadi alat untuk pasar bebas dan tenaga siap untuk pasar sehingga mahasiswa disuruh cepat-cepat lulus. Tak ada lagi yang mau lama-lama dikampus nanti dido, apalagi mikirin rakyat. Hal utama hanya berkutat pada IP Comloud tak heran bakal nemunin mahasiswa individual, apatis dan hedonis. Ini sebab yang semakin jauhnya gerakan mahasiswa dengan apa yang diperjuangkannya.
- Dilihat dari dinamika gerakan, mahasiswa masih menggunakan logika lama dan konvensional padahal tantangan dizaman ini berbeda dan Kadang terkesan berkutat pada isu-isu besar saja , jokowi sentries yang terlihat seperti menunggu-nunggu sebuah kesalahan dari jokowi padahal mahasiswa sebuah agent moral force, bukan politik praktis. lalu Isu-isu didaerah kurang terekspos dan blowup, selalu Jakarta menjadi tempat semua gerakan.
Semoga ini akan membuat gerakan mahasiswa lebih hidup kembali.