unjkita.com – Tak sedikit orang tua yang berpikir bahwa semakin mahal biaya sekolah, maka semakin bagus kualitasnya. Kesan seperti ini sudah menyebar luas, bahkan ada orang tua yang rela kerja keras dan mengorbankan gajinya demi membiayai anak di sekolah mahal. Di sisi lain orang tua terpaksa hidup prihatin. Tidak sanggup juga ikut pergaulan dengan teman-teman anak karena uang tersedot buat sekolah.

Apakah benar kesan bahwa “semakin mahal suatu sekolah, maka sekolah tersebut semakin berkualitas”? Seberapa penting orang tua menyekolahkan anak sesuai kemampuannya?

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Prof Dr H Arief Rachman, MPd, mengatakan sekolah mahal belum tentu kualitasnya baik. Banyak juga sekolah yang tidak mahal kualitasnya baik. “Karena itu hilangkan keyakinan bahwa sekolah mahal pasti bagus,” jelas Guru Besar Universitas Negeri Jakarta kepada wartawan dalam acara konferensi pers dan talkshow SunLife Edufair di Jakarta, Kamis (28/1).

Menurutnya, sekolah menjadi mahal karena semua biaya pendidikan ditanggung oleh orangtua siswa tanpa subisidi dan donasi dari pihak lain (pemerintah dan swasta). Selain itu, sekolah menjadi mahal karena fasilitas yang tersedia lebih lengkap, modern dan membutuhkan perawatan khusus.

Bukan hanya itu, sekolah menjadi mahal, karena sekolah tersebut hanya mengambil kelompok ekonomi masyarakat tertentu sebagai calon siswanya.

“Jadi sekolah yang berprestasi dan menyenangkan bagi anak dengan bayaran mahal itu tidak benar,” kata Arief, yang juga pendiri Arief Rachman & Associate.

Categorized in: