Sabtu, 27 Januari 2017 kebakaran melanda kawasan padat penduduk di Krukut, Jakarta Barat. Menurut warga setempat, api berasal dari ulah salah satu warga sana yang mengalami gangguan kejiwaan. Dalam keterangannya, pelaku mengamuk setelah keluar hasil pembagian harta warisan.

“Pelakunya sih orang stres, pas bagi-bagi harta warisan dia gak suka. Trus dia ngancem-ngancem bakal bakar rumah, tengah malem dia bakal pake bensin. Biar cepet kebakar, dia pakai isi boneka.” ujar Mempis warga setempat.

Kebakaran sendiri berdampak pada 1137 jiwa dengan rincian 376 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar pada 7 Rukun Tetangga RT. Dari seribu lebih korban terdampak, terdapat 152 anak-anak yang masih duduk dibangku sekolah.

“Korban total ada 1137 jiwa dengan jumlah 376 KK. Ada 7 RT yang kena di RT 07, 08, 11, 12, 13, 14, dan 15. Untuk korban meninggal dan luka berat tidak ada. Anak-anak ada 152 yang masih sekolah tapi yang tidak bersekolah belum terdata jumlahnya.” ujar Edi atau yang biasa dipanggil Pak Buyung Wakil Ketua Posko Pusat Korban Kebakaran Krukut.

Bantuan kepada korban sendiri terus mengalir dari mulai bahan pangan dan pakaian. Bantuan-bantuan tersebut datang dari berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Kementrian Sosial. Hingga kini warga membutuhkan bahan-bahan bangunan untuk kembali membangun rumah mereka yang terbakar habis.

“Perkiraannya butuh 3-4 bulan massa pemulihan pasca kebakaran. Untuk kebutuhan pangan sendiri sudah ada beberapa LSM seperti FPI (Front Pembela Islam) dan PP Muhammadiyah yang bantu. Dari pemerintah sendiri kemarin Mentri Kesehatan datang ke lokasi kebakaran. Sekarang warga butuh bahan-bahan matrial (bangunan) dan uang untuk warga membangun kembali rumahnya.” tambah Pak Buyung.

 

Dalam satu minggu ini warga terdampak kebakaran tinggal diposko-posko darurat yang tersedia. Posko darurat tersebut terdiri dari rumah ibadah hingga majlis ta’lim dipilih warga untuk istirahat.

Categorized in: