UNJKita.com – Rabu, 20 Desember 2017, lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an sudah menggema sejak pagi di Ruang Serba Guna Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta. Saat itu, sedang berlangsung Tasmi’ salah satu rangkaian acara SERDADU (Seminar dan Bedah Buku) yang bertemakan “Mewujudkan Generasi Qur’ani di Era Globalisasi”. Acara ini merupakan inisiatif dari anggota kelas Ilmu Pendidikan Islam B 2017 dalam melaksanakan tugas akhir mata kuliah Qira’ah Qur’an.
“Jadi disini, Kita ga hanya mendapatkan ilmu, namun Kita juga ingin berbagi,” kata dosen pembimbing mata kuliah ini, Bapak Yusuf Ismail S. Ag, M. Ag.
Acara ini dibuka dengan Tasmi’ 30 juz yang dibacakan oleh anak-anak IPI B, yaitu Abdul Hanif dan Donie Kuswandi. Lalu dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Kaprodi IAI, Ibu Rihlah Nur Aulia, MA., Dosen Pembimbing, Pak Yusuf Ismail M. Ag, dan ketua pelaksana Adi Rahzalafna. Selanjutnya SERDADU menyajikan acara seminar dan bedah buku. Yang menarik dari bedah buku, ialah bahwa buku yang dibedah merupakan karya yang disusun oleh anak-anak IPI B 2017 sendiri yang berjudul Fadhilah Qur’an dan Ayat-Ayat Ilmiah. Seminar dibawakan oleh pembicara-pembicara dari luar dan dosen IAI sendiri. Dosen yang hadir ialah Dr. Abdul Fadhil, M. Ag., Bapak Ahmad Hakam, MA., dan bapak Yusuf Ismail, M. Ag. Sedang pembicara dari luar ialah Bapak Mulya.
Acara yang dipersiapkan sekitar tiga minggu ini secara keseluruhan sudah berjalan baik. Peserta yang datang juga cukup banyak. Namun, nampak masih terdapat beberapa kekurangan seperti miskomunikasi antara panitia dan Dosen pembimbing yang tiba-tiba saja diarahkan untuk mengubah sistem seminar digabung dengan bedah buku. Banyaknya peserta yang hadir juga membuat seminar kurang kondusif. Para panitia yang berseliweran mengurus acara juga mendapat masukkan dan kritikan lain. Namun, Pak Dr. Abdul Fadhil, M.Ag. sangat mengapresiasi dan memotivasi anak-anak IPI B 2017 untuk jangan sombong dan terus berkarya. Terus mengembangkan diri lagi agar nantinya umat Islam bisa membuktikan sendiri ayat-ayat Ilmiah dengan teknologi. Agar nantinya, buku yang dihasilkan lebih berkualitas lagi.
Pembicara dipersilahkan meninggalkan acara usai foto bersama dan pemberian kenang-kenangan. Setelah ishoma, acara SERDADU dilanjutkan dengan penampilan drama khusus dari IPI B 2017. Drama tersebut bercerita tentang kebebasan, harta dan wanita yang selalu menjadi godaan dunia. Dimana dalam cerita itu, hadirin diingatkan dengan kematian dan Kalimatul Haq-lah yang akan kekal selamanya. Drama mendapat sambutan meriah dari para hadirin disana.
Dengan selesainya pementasan drama, maka selesailah rangkaian acara perdana IPI B 2017, SERDADU. Acara ini memang masih memiliki banyak kekurangan di dalamnya. Namun, acara ini berhasil berjalan sampai akhir dengan segala macam perjuangan panitia-panitia di belakangnya. Dimana hal ini membuktikan kesungguhan, kesolidan, serta kerja keras anak-anak IPI B 2017 yang baru terbentuk di semester pertama. Semoga acara ini menjadikan manfaat bagi para hadirin. Bisa menjadi pelajaran dan media perekatan ukhuwah antara panitianya. Serta menjadi motivasi bagi mahasiswa 2017 lainnya bahwa ini loh, kita masih Maba tapi bisa bikin acara, seminar, bahkan bikin buku, asalkan mau bergerak dan kerja keras bersama.
Wallahu ‘alam bi showwab.