UNJKita.com, Sukabumi – Aparat kepolisian dari Polsek Cisaat masih melakukan penyelidikan terkait ambruknya salah satu bangunan rumah joglo di kawasan Vila Gant Hay di Kampung Gentong RT 23/08 Desa Sukasari Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada hari Kamis 26 Mei 2016 sekitar pukul 15.30 WIB.
Bangunan berukuran sekitar 6 x 8 meter persegi itu tiba-tiba ambruk tanpa diketahui penyebabnya. Puluhan ibu rumah tangga dan anak kecil yang menjadi peserta dalam kegiatan itu berhamburan keluar.
Ada 31 mahasiswa UNJ yang mengajak warga di sekitar vila untuk mengikuti kegiatan dalam rangkaian Outing Class PNF. Saat Vila Ambruk, peserta bersama mahasiswa UNJ sedang mengadakan seminar Hypnoparenting dengan tema “Ibu Cerdas, Anak Hebat dan Lingkungan Sehat” di area belakang Vila di sebuah Joglo yang terletak di atas kolam ikan.
Saat kejadian bangunan ambruk yang berada di areal vila milik mantan Kapolda DIY Irjen Pol (PURN) Ondang Sutarsa itu dipinjamkan kepada mahasiswa UNJ untuk kegiatan seminar Hypnoparenting untuk warga sekitar.
Kepala Desa setempat, Usman Rusman, mengatakan vila tersebut sering dijadikan tempat mengadakan acara. “Vila itu milik Pak Ondang,” jelasnya.
Seperti diberitakan, ada 11 orang warga mayoritas perempuan dan anak-anak yang menjadi korban ambruknya vila. Rata-rata korban mengalami patah tulang kaki dan luka sobek akibat terkena material reruntuhan Vila. Semua korban luka-luka dibawa ke RSUD R. Syamsudin, RS Secapa Polri, dan RSUD R Syamsudin SH untuk divisum.
“Evakuasi berjalan alot, karena mayoritas korban berada di bawah atap bangunan. Namun berkat kerjasama seluruh tim SAR baik dari TNI, Polri, sukarelawan yang dibantu masyarakat akhirnya para korban bisa dievakuasi,” kata Anggota Korps Sukarelawan PMI Kabupaten Sukabumi, Solehudin, yang dikutip dari ANTARA News, Kamis lalu.
Saat kejadian ambruknya vila, Jejen, kehilangan keponakan kesayangannya Muhammad Noval (10) yang tewas akibat terkena reruntuhan balok penyangga atap bangunan.
“Saat kejadian, saya lagi jualan di pasar, ketika pulang keadaanya sudah kacau. Warga marah karena UNJ pake acara ngajakin warga berkumpul di Vila itu, tadi juga saya sempat nyari mahasiswa buat dimintai pertanggung jawaban tapi sudah keburu diamankan polisi,” terangnya.
Hingga saat ini keberadaan rombongan mahasiswa UNJ yang menggelar acara masih misterius, terakhir mereka diamankan polisi tak lama setelah kejadian ambruknya vila karena warga mengamuk dan mencari rombongan mahasiswa tersebut.
“Kami masih memintai keterangan baik dari pemilik vila maupun mahasiswa yang mengadakan seminar tata cara pengasuhan anak yang baik di Kampung Gentong pada sore hari,” kata Kapolsek Cisaat Kompol Warsito di Sukabumi, Kamis (26/05/2016).
Belum diketahui penyebab ambruknya bangunan vila itu, karena saat kejadian kondisi cuaca cukup cerah. Ada dugaan bangunan yang dijadikan tempat seminar tersebut sudah kropos sehingga tidak bisa menahan beban di atasnya.
Menurut keterangan polisi, sejumlah warga yang keluarganya menjadi korban ambruknya vila menuntut mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Seminar ini diselenggarakan oleh 31 orang mahasiswa UNJ Jurusan Pendidikan Sekolah Non Formal bersama dosen pembimbingnya. Namun, tidak ada laporan kepada pihak desa atas kedatangan mereka untuk melakukan aktivitas di daerah itu.
Sementara, Kepala Desa Sukasari, Usman Rusman mengatakan kedatangan mahasiswa ke daerahnya untuk melakukan kegiatan atau acara tidak ada laporan dari pihaknya.
Menurut warga setempat Dian Ekawati kepada UNJKita.com, “Setelah saya konfirmasi dengan Bapak Kepada Desa, mahasiswa tidak datang ke kantor secara resmi, tapi datang secara non formal, hanya sekadar silaturahmi. Mereka akhirnya mengadakan acara di tempat mereka menginap dulu di Vila, Kampung Gentong.”
Selain itu, tamu atau mahasiswa yang ingin melakukan kegiatan apalagi jumlahnya lebih dari satu orang agar melapor kepada pihak desa untuk didata baik nama maupun alamatnya. Sehingga jika terjadi sesuatu terhadap mereka bisa dengan cepat ditanggulangi.
Hari ini (Jumat, 27/05/2016) ada mediasi antara warga Kampung Gentong dengan mahasiswa UNJ yang terlibat menggelar acara di lokasi Vila.
“Ke depannya setiap mahasiswa yang mempunyai acara di daerahnya baik itu hanya sebatas kunjungan atau memberikan pendidikan agar melapor, jangan sampai seperti kasus ini!” pungkas Usman.