1. Mengamati ramainya berita yg berseliweran mengenai kisruh di kampus, saya jd ingin ikutan cerita..

2. Kebetulan saya ikut terlibat dalam pergumulan peristiwa ini dg hadir dalam forum mediasi di rektorat.

3. 3a. Ya, kebetulan karena rony mahasiswa Kimia dan saya anggota IKA Jurusan Kimia juga mantan ketua BEM,

3b. dan dua hari kemarin saya sedang ada keperluan di kampus (baca: ngerjain tesis)

4. Berbekal kebetulan-kebetulan itulah yg membuat saya juga ikutan nimbrung dan tau sedikit banyak tentang kronologisnya

5. Rabu, (06/01/16) ikatan keluarga alumni (IKA) UNJ menemui rektor sebagai upaya mediasi

6. Dari pertemuan tersebut rektor menyatakan bersedia untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan

7. Beliau mengakui adanya kesalahan dalam pengeluaran sk tersebut, dan bersedia untuk memperbaikinya

8. Akhirnya rony diminta hadir dalam forum tersebut untuk melakukan rekonsiliasi

9. Sebelum rony mengetahui agenda tersebut, beliau sudah mengagendakan untuk konsultasi hukum ke salah satu alumni

10. Kabarnya alumni ini punya akses ke KOMNAS HAM, Kapolres dll

11. Kemudian disaat bersamaan beliau jg dikabari ada anggota dewan yg ingin bertemu, katanya beliau siang ini hendak bertemu rektor

12. Maka sebelum itu beliau hendak mendengar kronologis versi mahasiswa sebagai perimbangan berita

13. Akhirnya berbekal prasangka baik maka ditemuilah anggota dewan tersebut dan bercerita secukupnya

14. Setelah itu barulah rony menerima kabar mengenai agenda mediasi dari IKA UNJ

15. Rony memenuhi undangan untuk hadir dlm mediasi dg syarat semua tuntutan mahasiswa siap diakomodir rektor

16. Setelah mendapat garansi itu dari IKA UNJ maka rony pun datang ke forum mediasi IKA UNJ

17. Nah, pada saat rony datang ternyata anggota dewan yg tadi masih ada di ruangan rektor

18. Pada saat bersamaan pula masih berkumpul pengurus IKA UNJ, menunggu rony

19. Disinilah bias informasi terjadi, yakni forum mediasi yg digagas oleh IKA UNJ akhirnya malah dibajak oleh anggota dewan tersebut

20. Dengan momentum yg tepat akhirnya dibuatlah angle berita bahwa mediator rekonsiliasi tsb adalah sang anggota dewan

21. Bukan IKA UNJ yg sejak pagi bernegosiasi dengan rektor dan menunggu kedatangan rony

22. Padahal ternyata anggota dewan ini hadir atas undangan rektor karena beliau juga mahasiswa S3 UNJ

23. Nah yg janggal menurut saya adalah mengapa rektor menghubungi mhsw S3 yg dari PKS, bkn dari parpol lain? Apakah ada penggiringan opini?

24. Dan media juga begitu sigap untuk akhirnya memberitakan bahwa sang aleg inilah yg jadi mediator

25. Masuklah itu barang untuk jadi bahan gorengan di sana sini, yg akhirnya menggembosi gerakan mahasiswa

26. Maka saya ingin tegaskan sekali lagi bahwa gerakan yg dibangun rekan-rekan BEM adalah murni gerakan mahasiswa

27. Dan isu yg berkembang saat ini hanyalah klaim, bahwa mediasi dibantu oleh aleg

28. Karena sebenarnya tanpa kehadiran aleg tersebut pun mediasi sudah berjalan dan membuahkan hasil

29. Namun diakhir agenda ini dibajak untuk kepentingan pribadi yg akhirnya malah merugikan mahasiswa itu sendiri

30. Selanjutnya saya juga ingin menyoroti isi dalam nota kesepakatan BEM dengan rektorat

31. Banyak pihak yg menyayangkan isi surat ini, termasuk saya

32. Karena memang secara sekilas terlihat bahwa seolah-olah BEM yg membuat kesalahan dan berada pada posisi kalah

33. Hal ini terlihat pada point nomer 1

34. Yg saya ingin sampaikan adalah bahwa draft ini sudah disiapkan oleh pihak rektorat dan sempat diberikan kesempatan untuk dibahas

35. Cukup alot waktu itu, untuk bisa menyepakati isi dalam draft kesepakatan, terutama point 1

36. Namun posisi rony saat itu dalam keadaan kurang menguntungkan

37. Karena adanya desakan dari berbagai pihak, agar segera menyelesaikan urusan ini

38. Juga diposisikan saat itu jika rony masih menahan diri untuk ttd seolah rony menjadi pihak yg tidak kooperatif

39. Akhirnya setelah ditegaskan bahwa makna dalam point 1 ini, bukanlah BEM UNJ yg menyebarkan fitnah, penghinaan, dll

40. Tapi BEM UNJ pasang badan dengan memberikan himbauan agar mahasiswa UNJ tidak melakukan hal tsb

41. Akhirnya rony pun tanda tangan

42. Dan ternyata benar, dengan diksi yg ada pada point 1 memang membuat posisi BEM UNJ menjadi pihak yg dirugikan

43. Terlebih lagi ditambah dengan klaim sepihak dari pihak rektorat, bahwa rony meminta maaf

44. Ini disampaikan saat konferensi pers dan berbagai wawancara oleh rektor

45. Padahal sepanjang agenda dan dalam semua klausul kesepakatan, rony sama sekali tidak menyampaikan permohonan maaf

46. Yg menunjukkan bahwa memang beliau beserta BEM yg bersalah

47. Tetapi rektor telah menggiring opini, serta membuat pernyataan-pernyataan yg tidak sesuai dengan kesepakatan

48. Sehingga membuat posisi rony dan BEM UNJ lagi-lagi menjadi pihak yg dirugikan

49. Jadi lengkaplah sudah kerugian yg dialami rekan-rekan mahasiswa

50. Kerugian pertama kisruh yg dijadikan panggung oleh pihak-pihak tertentu

51. Kerugian kedua terstigma bahwa mahasiswalah yg salah dg adanya pernyataan permintaan maaf

52. Sungguh ironis, gerakan mahasiswa yg sempat melambung dalam waktu singkat

53. Juga ambruk dalam waktu sekejap karena ulah oknum-oknum yg tidak bertanggung jawab

54. Tulisan ini saya buat sebagai bentuk keprihatinan kepada rony serta gerakan mahasiswa UNJ

55. Perjuangan belum selesai, teruslah bergerak!

56. Hiraukan segala opini negatif yg melemahkan. Tidak mungkin Gerakan lemah bahkan mati hanya karena ada opini miring

57. Pada waktunya orang-orang akan melihat bahwa kebenaran akan menang meskipun jalannya berliku

58. Tetap semangat saudaraku @ronnyunj @BEMUNJ_OFFICIAL @PP_Djayakarta

Ali Sibro Malisi
Presidium Pemuda Djayakarta
Ketua BEM UNJ 2009

Categorized in: