Jakarta (14 Mei 2018). Baru saja kebiadaban berulang, 14 Mei, 2018 Pukul 08.50 WIB, telah terjadi ledakan bom di Markas Poltabes Surabaya yang memakan korban dan tidak menutup kemungkinan peristiwa seperti ini akan berulang.

Sebelumnya telah terjadi berbagai rentetan aksi terror dan penangkapan terduga pelaku terror telah berlangsung dalam waktu singkat pada minggu ini, yakni penyanderaan dan teror yang menewaskan 5 anggota polisi sepanjang 8 – 10 Mei 2018. Sehari setelahnya, di mako Brimob terjadi penusukan kepada anggota Brimob Briptu Bripka Marhum Frenje 11 Mei 2018 dini hari. Selanjutnya penagkapan 4 terduga teroris di Tambun Bekasi pada 10 mei 2018 dan disusul penangkapan 2 perempuan muda yang diguga akan melakukan penusukan di Mako Brimob pada 12 Mei 2018.

Teror selanjutnya yang mampu menyedot perhatian dunia internasional, yakni pengebomban di beberapa gereja di Surabaya yang memakan korban nyawa dan luka luka pada 13 Mei 2018, kemudian diikuti peledakan bom di sebuah Rusunawa di Sidoarjo yang memakan korban pelaku dan keluarganya pada hari yang sama yang menyebabkan 17 orang meninggal dunia.

Terhadap berbagai peristiwa dan aksis terror ini, IKA UNJ mengutuk keras tindakan biadab dan anti kemanusiaan ini dengan alasan apapun. IKA UNJ juga menyampaikan duka belasungkawa mendalam kepada para korban seraya mendoakan semoga keluarganya diberi kesabaran. Serta mengajak masyarakat untuk tenang, tidak mengambil tindakan main hakim sendiri dengan tetap wasapada pada setiap tindakan yang berpotensi terror.

Yang menjadi perhatian IKA UNJ, sebagai wadah berhimpunnya para alumni yang sebagaian besar berprofesi di bidang pendidikan adalah pada usia sebagai para pelaku yang masih belia. Usia dimana mereka semestinya sedang belajar, baik di sekolah, pesantren maupun di kampus-kampus.

Pada konteks inilah, instrument pendidikan menjadi sangat relevan untuk menangkal potensi tindakan radikal dan teror, sekaligus tantangan dunia pendidikan untuk mengembalikan institusi pendidikan dalam menyemaikan nilai-nilai humanisme, nilai-nilai kemanusiaan sebagai modal untuk membangun harmoni social dan kebangsaan yang beragam.

IKA UNJ mendesak kepada pemerintah, disamping memperkuat instrument intelejen untuk mendeteksi segala indikasi tindakan kekerasan dan terror, memperkuat dan meningkatkan keterampilan aparat keamanan untuk mengatasi aksi-aksi kekerasan dan terror, serta melakukan penegakan hukum yang tegas atas pelaku yang telah terbukti melakukan tindakan kekerasan dan terror.

Terkahir, IKA UNJ mendesak seluruh institusi pendidikan, baik sekolah-sekolah, pesantren-pesantren, lembaga-lembaga pendidikan agama lain, dan kampus-kampus untuk mengevaluasi system dan materi pendidikan, disamping memupuk keterampilan dan kemampuan peserta didik menghadapi berbagai tantangan perubahan jaman yang sangat cepat, juga saat yang sama untuk kembali memperkuat pendidikan karakter yang menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan, kemanusiaan pada masyarakat yang plural..

Pendidikan harus dapat menangkal dan menolak tindakan biadab yang mengorbankan manusia untuk kepentingan, ambisi dan latar belakang apapun yang akan merobek-robek harmoni harmoni kehidupan antar umat manusia di manapun.

Jakarta, 14 Mei 2018

Pengurus Pusat IKA UNJ

Ttd.

Juri Ardiantoro

Ketua Umum

Tlp: 081218251973

 

Suherman Saji

Sekretaris Jenderal

Tlp: 081314154444