Apakah kamu pernah merasa dihujat atas segala opini yang kamu torehkan? Banyakkah yang menghujatmu? Kuharap semua hujatan itu tak kau balas hujatan pula haha.

Dengan segala kehormatan, kuberi jempol orang yg berani beropini di depan publik. Meski ia tahu, opininya kan mendulang kontra di mata publik. Tak seperti aku yang (hanya) dapat gigit jari bahwa ku tak punya keberanian seperti mereka.

Apakah salah jika seorang beropini di depan publik, menyampaikan keluhan ataupun keresahannya? Kurasa itu tak salah.

Mengapa demikian? Karena apabila orang beropini tentang kebijakan/peraturan/apapun itu, ia masih peduli dengan lingkungan sekitarnya. Ia masih ada rasa untuk berpikir sesuai dengan cara pandangnya.

Maka jangan heran apabila saat ini lebih banyak orang yg diam dan berusaha menganggukan kepalanya meskipun ia tahu bahwa tak sepenuhnya ia yakin dengan pendapat orang lain, berusaha menerima supaya nggak pusing dengan urusan itu.

Anw, bukankah statement di atas menyatakan bahwa akan berkurangnya kepedulian tersebut kepada kebijakan? Bila kita hanya manut, angguk2 dan berkata ya.

Bukankah kita tercipta oleh Tuhan dengan keadaan yang unik? Sehingga memiliki kacamata berbeda tiap pandangnya.

Ah… aku terlalu polos berbicara ini. Mungkin sebaiknya aku mengerjakan tugas2 yang harus aku rampungkan sambil menghirup secangkir teh lemon panas.
Selamat membaca

Try Andina Putri Utami
http://cerpendinaptry.blogspot.co.id

Categorized in: