Sebelumnya: Let’s Start LPDP Journey Part 1 Ala Danis
Refresh, refresh… berkali-kali saya me-refresh email berharap ada pesan yang masuk ke inbox atau spam dari LPDP. Tapi ternyata tidak. Teman saya pun sudah memberi kabar bahwa dirinya lolos, orang tua juga terus bertanya tentang pengumuman, tapi tak kunjung datang. Masih berpikir positif mungkin email saya nyampenya telat masih ada satu setengah jam lagi.
LPDP akan memberikan pengumuman melalui email sampai pukul 24.00 dan ternyata memang tidak ada. Esoknya saya langsung ke kantor LPDP di Gd. Ali Wardana Komplek Kemenkeu. Bertemu dengan CSO dan hasilnya saya harus menunggu kembali via email dalam 4 hari ke depan, karena saat ini sedang ada perbaikan jaringan. Oke ini ujian ke dua.
Semua bisa terjadi, di sana saya melihat beberapa orang yang memang tidak lolos dalam seleksi administrasi yang sedang bertanya pada CSO karena beberapa hal terkait kelengkapan berkas dan lainnya. Sambil menunggu, saya tetap mempersiapkan untuk seleksi substantif (LGD, Esai on the spot, Wawancara). Alhamdulillah email itu datang di hari ketiga dan saya dinyatakan “LOLOS SELEKSI ADMINISTRATIF”.
Blog walking saya lakukan untuk melihat pengalaman dari seleksi substansi baik yang dinyatakan lolos atau tidak. Untuk peserta yang mendaftar dengan tujuan Luar Negeri (LN) ketiga tes tersebut akan dilakukan dalam bahasa inggris. Namun untuk pendaftar dengan tujuan Dalam Negeri (DN) boleh menggunakan bahasa Indonesia. Walaupun demikian, peserta DN harus siap dengan kemungkinan menggunakan bahasa inggris terutama ketika wawancara. Yuk kita bahas lagi tiap sesinya.
1. Tes Essay on The Spot
Setelah melakukan verifikasi berkas, jadwal selanjutnya yaitu mengikuti tes essay on the spot. Tema yang disedikan merupakan berita yang sedang hits dalam jangka waktu itu. Para peserta akan memasuki sebuah ruangan dengan beberapa bangku yang ditata berjauhan. Di meja tersebut sudah tersedia selembar soal dan selembar kertas untuk menulis esai. Setiap soal mempunyai kode. Setiap soal terdiri dari 2 nomor pertanyaan dan peserta memilih salah satu. Masing-masing pertanyaan memiliki ulasan singkat sebanyak satu paragraf pendek.
Kriteria yang dinilai dalam tes penulisan esai ini adalah penggunaan bahasa yang baik, ide/gagasan/solusi yang kita tulis, dan keselarasan antar paragraf. Panitia akan memberikan waktu 30 menit. Ada baiknya kamu dapat berlatih dengan membaca berita di berbagai portal media online terutama The Jakarta post. Susunan paragraf berupa introduction, isi, penutup. Berikan ketegasan dalam beropini. Perlihatkan dengan jelas kamu berada di pihak yang mana. Alasan-alasan objektif juga sebaiknya digunakan untuk menguatkan opini dengan banyak fakta yang menguatkan argumen.
Selalu berpikir untuk kebaikan Indonesia, meskipun tidak tersurat, minimal cara berpendapatnya dapat memperlihatkan kalau kamu adalah warga negara yang memikirkan apa yang terbaik untuk bangsa. Saat itu saya memilih motion tentang migrant workers. Tema lainnya yaitu renewable energy, retaking national exam, reklamasi, LGBT, global competitive market, demokrasi kebebasan berpendapat, transportasi online vs konvensional.
2. Tes LGD (Leaderless Group Discussion)
Pada sistem LGD, kita disajikan suatu permasalahan yang hits di akhir minggu itu. Biasanya tim LPDP ambil beberapa permasalahan dari koran atau media elektronik. Nah, pada saat LGD berlangsung, kita diminta untuk mendiskusikan permasalahan tersebut beserta mengeluarkan satu solusi konkrit dan realistis. Tantangan dalam diskusi ini adalah bagaimana diskusi tersebut bisa menjadi berkualitas tanpa adanya moderator, tanpa ada arahan sebelumnya, dan bagaimana caranya kamu dan teman-teman bisa melebur menyatu menyajikan satu solusi konkrit yang berkualitas. Bayangkan, kita dipertemukan dengan orang-orang yang belum pernah kita temui. Kemudian selama 40 menit berdiskusi, bagaimanapun caranya kita harus bisa se-frekuensi dengan teman-teman lainnya dalam satu forum. Teknis LGD, 1 kelompok berisi 8-10 orang, nama tersebut sudah tertera bersama dengan pengumuman di email.
Bersambung.